06 Apr 2018
  Humas Berita,

Menteri Perdagangan Pastikan Stok Jelang Puasa Aman

Yogyakarta (06/04/2018) jogjaprov.go.id - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan stok kebutuhan pokok masyarakat jelang puasa dan lebaran 2018 aman. Pendistribusiannya pun telah ditetapkan agar saat puasa dan lebaran seluruh daerah di Indonesia tidak mengalami kelangkaan kebutuhan pokok.

“Stok utama seperti beras, daging, telor ayam, daging ayam, gula dan minyak goreng yang kita kontrol betul agar selalu ada. Sudah kami bicarakan secara internal juga, distribusi kebutuhan pokok kalau bisa dilakukan mulai satu bulan sebelum awal puasa ke seluruh daerah sesuai kebutuhannya secara bertahap,” ungkap Menteri Perdagngan pada Jumat (06/04) sore.

Saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Stabilisasi Harga dan Stok Barang Kebutuhan Pokok Jelang Puasa dan Lebaran 2018 di Gedhong Pracimasana Kepatihan, Yogyakarta, Menteri Perdagangan menuturkan, khusus untuk beras, pihaknya bahkan telah mengatur ketentuan sejak tanggal 13 April 2018 nanti, seluruh pedagang beras di pasar tradisional wajib menjual beras kualitas medium.

“Jangan sampai tidak ada penjualan beras medium di pasar. Kalau tidak siap dengan stoknya maka kami yang akan menyiapkan melalui mitra dari Bulog. Mekanisme ini bahkan akan kami lakukan seterusnya, tidak hanya jelang puasa atau Lebaran saja. Dalam hal ini, mekanisme pasarnya tetap dihormati, proses perdagangannya tetap kita jalankan, tetapi stoknya yang kami siapkan,” jelasnya.

Menurut Enggartiasto Lukita, masa kritis stok kebutuhan pokok masyarakat biasanya akan terjadi di sekitar 15 hari jelang Lebaran. Sebagai langkah antisipasi, Kementerian Perdagangan akan mengerahkan 200 stafnya untuk diterjunkan langsung ke daerah-daerah yang berpotensi rawan kelangkaan untuk memantau ketersediaan dan harga.

“Saat ini sudah mulai kita pantau bergilir. Apalagi belum lama ini kami juga baru selesai rapat kabinet terbatas dan Bapak Presiden menekankan bahan kebutuhan pokok harus terus tersedia, turunkan harga dan stabilkan harga,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono mengatakan, penyelenggaraan Rakornas tersebut dalam rangka mempersiapkan kebutuhan pokok warga masyarakat dan juga menyangkut masalah stabilitas harga bahan pokok dalam rangka menghadapi puasa dan lebaran tahun 2018. Menurut Sri Sultan, kondisi puasa dan lebaran tahun ini di DIY kemungkinan akan berbeda dari tahun yang lalu.

"Rakornas ini yang akan menuntut kami menyelenggarakan Rakorda yang memang selalu kami selenggarakan, baik dalam menghadapi puasa dan lebaran maupun hari raya Natal dan Tahun Baru. Masa puasa dan lebaran inipun mungkin kondisinya agak berbeda karena kampus-kampus sedang menghadapi ujian semesteran jadi bagi DIY mungkin agak berbeda," ungkap Gubernur DIY.

Gubernur DIY menambahkan, dengan Rakornas tersebut, diharapkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di DIY, semua dinas dan instansi vertikal di DIY bisa lebih memahami konstelasi secara nasional. Dengan begitu diharapkan lebih mudah untuk mengambil langkah-langkah antisipasi yang lebih baik agar harga-harga kebutuhan pokok masyarakat tidak fluktuatif.

"Menurut saya, semestinya kalau persediaan kebutuhan itu cukup, tidak ada alasan untuk menaikkan harga. Tapi kenaikan harga ini juga sudah rutin karena masyarakat juga tidak pernah protes, tapi bagaimana bisa kita antisipasi dengan baik," imbuh Sri Sultan. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: