09 Mei 2018
  Humas Berita,

Pariwisata dan Kebudayaan DIY Harus Ada Langkah Strategis

Yogyakarta (09/05/2018) jogjaprov.go.id – Wakil Ketua DPR RI menginginkan ada langkah strategis dalam pengembangan pariwisata dan kebudayaan di DIY. Hal tersebut disampaikan Utut Adianto Wahyuwidayat saat melakukan kunjungan ke Wakil Gubernur DIY guna menjalankan fungsi pengawasan sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3). 

“Pertimbangannya ada dua, DIY satu-satunya sentra budaya yang harus kita bentuk kebudayaan Indonesia. Kedua, selain kebudayaan, seharusnya pariwisata DIY  segera meningkat pencapaiannya. Atas imbauan Presiden RI Joko Widodo, lima tahun kedepan mencanangkan pariwisata menjadi sumber penghasil devisa terbesar. Karena saat ini penghasil terbesar devisa masih didominasi sektor pajak. Idealnya hal ini harus ada langkah strategis dan harus lebih ditingkatkan,” jelas Wakil Ketua DPR RI Utut Adianto Wahyuwidayat di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (09/05).

Kesempatan ini ditanggapi dengan serius oleh Wakil Gubernur DIY yang didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata DIY, Kepala Bappeda DIY, Wakil Kepala Dinas Kebudayaan DIY, DPKAA DIY. Wakil Gubernur DIY menyatakan, bahwa DIY lebih mendorong untuk menjadi kawasan berbudaya dengan didukung fasilitas wisata yang memadai.

“Namun, dalam hal wisata juga tidak boleh kalah. Artinya, fasilitasnya juga harus betul-betul memadai. Semisalnya, di DIY sendiri terdapat pengembangan desa wisata dilengkapi homestay yang disesuaikan dengan standar internasional. Dikarenakan, kami ini ingin mengedepankan pilar budaya, pendidikan, dan pariwisata. Namun yang menjadi platform kami yaitu pariwisata dan kebudayaan,” jelas Wagub.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Ir. Aris Riyanta, M.Si menyampaikan, akan terus memberikan kesempatan  bagi warga untuk inovatif dan kreatif dalam mengemas wisata dengan tidak mengesampingkan budaya yang kuat, batik, kuliner, dan kerajinan. “Seperti yang akan kami usulkan tahun 2019 untuk mengembangkan destinasi Desa Budaya Mataram di kawasan Mangunan, Dlingo. Karena disana memiliki panorama alam hutan pinus didukung suasana alami pedesaan,” imbuhnya.

Selain Desa Budaya Mataram, jelas Kepala Bappeda DIY Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si, kedepan DIY ingin mengembangkan wahana berkonsep Mataraman Kuno dengan mendepankan keterlibatan para wisatawan dalam sebuah eksperimen. Nantinya, wahana ini akan bertujuan untuk meninggalkan kesan bagi wisatawan minat khusus.

“Eksperimen yang dimaksud itu seperti bisa belajar bagaimana cara membuat keris, bisa merasakan menggunakan baju adat Jogja misalnya. Hingga saat ini masih dalam tahap proses di Sleman,” jelas Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si.

Konsep tersebut, jelas Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si.  sesuai dengan rancangan Dana Keistimewaan DIY, diperuntukkan untuk urusan Kebudayaan dan Tata Ruang. “Kiranya kami ingin mengisi dalam arah urusan kebudayaan dan tata ruang. Kewenangan keistimewaan tata ruang dengan lokasi-lokasi strategis,” ucapnya. (Rk)

HUMAS DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: