08 Mar 2023
  Humas DIY Berita,

Pemilu 2024 dan Partisipasi Generasi Muda

Yogyakarta (08/03/2023) jogjaprov.go.id – Indonesia akan menghadapi perhelatan akbar pada tahun 2024 mendatang. Tahun tersebut akan menjadi tahun penting untuk memilih Presiden Indonesia selanjutnya. Sebagai pemimpin yang membawa Indonesia menjadi negara yang lebih kuat secara ekonomi dan masyarakatnya sejahtera. Diungkapkan oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X yang membacakan sambutan Gubernur DIY, bahwa “politics (election) is everybody’s business” dan tidak terlibat artinya adalah menyerah, bukan tanda protes atau perlawanan.

“Pemilu memberikan kesempatan kepada warga negara untuk memilih pemimpin mereka dan berpartisipasi dalam tata kelola pemerintahan negara mereka. Namun, untuk memastikan bahwa Pemilu ini dilaksanakan dengan cara yang adil dan transparan, penting bagi kita untuk memiliki panutan yang kuat yang dapat menginspirasi dan membimbing generasi muda,” ungkap Sri Paduka dalam acara Town Hall Meeting Kemenko Polhukam di Grha Sabha, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu (8/3/2023).

Tema Town Hall Meeting kali ini adalah “Tut Wuri Handayani: Mendorong dan Menemukan Keteladanan Politik Ala Anak Muda dalam Menyongsong Pemilu Tahun 2024”. Sri Paduka menyampaikan tiga hal yang patut menjadi perhatian agar generasi muda mau berpartisipasi dalam politik, terutama Pemilu.  Pertama, menjadikan pendidikan sebagai kunci. “Kita perlu memberikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada generasi muda. Kita juga harus memastikan, bahwa generasi muda memiliki akses terhadap pendidikan yang menyeluruh, termasuk menumbuhkan keterampilan berpikir kritis,” kata Sri Paduka.

Kedua, mendorong generasi muda untuk mengambil tindakan dengan cara yang positif dan konstruktif. Hal ini berarti menciptakan peluang bagi mereka untuk berinteraksi dengan dunia politik, dan memiliki kemandirian dalam menentukan hak politisnya. Ketiga, mewaspadai potensi jebakan dari media sosial dan bentuk-bentuk pengungkapan informasi publik lainnya. Meskipun alat-alat ini bisa sangat ampuh, dalam meningkatkan kesadaran dan memobilisasi dukungan, alat-alat ini juga dapat digunakan untuk menyebarkan hoax, menciptakan narasi palsu, atau memicu ketakutan dan kepanikan. Jelas, generasi muda perlu menjadi konsumen informasi yang kritis, dan memeriksa fakta sebelum membagikannya.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menjelaskan agar kita semua berhati-hati dengan hoax yang beredar di media. Terlebih lagi menjelang pemilu 2024 nanti. Bisa saja beredar banyak berita hoax yang membuat situasi di masyarakat tidak kondusif. “Pemilu 2024 itu adalah agenda konstitusional yang tidak bisa ditunda atau dimundurkan dengan jalan hukum biasa. Kita sekarang sedang dikejutkan oleh adanya putusan Pengailan Negeri yang menyatakan menunda pemilu sampai 2025. Kita harus melakukan perlawanan hukum karena itu akan membahayakan kehidupan bangsa dan megara dimana agenda konstitusi bisa dibatalkan dan diatur oleh pengadilan,” terang Mahfud.

Pemerintah akan terus mengikuti jadwal pemilu yang telah ditetapkan bersama oleh KPU, DPR dan pemerintah yaitu tanggal 14 Februari tahun 2024. “Untuk itu kepada generasi muda, saya berharap untuk bisa mengawal pemilu ini agar pertumbuhan demokrasi kita semakin lama semakin maju. Masa depan Indonesia ada di tangan generasi muda,” ungkap Mahfud.

Mahfud menegaskan jika perlu memberikan dorongan kepada generasi muda untuk peduli dan aktif dalam  menyambut tahun 2024. Generasi muda akan menjadi pembela utama menggantikan generasi sebelumnya. Terutama untuk menjadikan Indonesia semakin maju tahun 2045 nanti. Indonesia Emas 2045 merupakan momentum penting yang akan menentukan masa depan negeri ini. (Wd/Rd/Ind)

 

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: