06 Apr 2023

Perempuan Masa Kini, Hadapi Rintangan Jajaki Dunia Kerja

Yogyakarta (06/04/2023) jogjaprov.go.id - Tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini, pahlawan nasional yang memperjuangkan kesetaraan perempuan dalam hal pendidikan. Setelah disetarakan, semua perempuan di Indonesia bisa mengikuti pendidikan dan membuka peluang bagi perempuan Indonesia untuk berkarya mewujudkan ide-ide kreatifnya.

Kepala Dinas PUP-ESDM DIY, Anna Rina Herbranti mengungkapkan hal ini pada talkshow bertema Perempuan, Berani Melawan Stereotip Perempuan hanya menjadi Ibu Rumah Tangga saja, Kamis (06/04) di Studio RBTV, Yogyakarta. Talkshow ini digelar sebagai rangkaian kegiatan Peringatan Hari Kartini 2023 yang diselenggarakan oleh 5 komponen organisasi wanita di DIY.

Menurut Anna, dinas yang dipimpinnya tidak hanya bergerak dalam pembangunan dan sarana prasarana, tetapi juga bergerak di bidang ESDM (Energi Sumber Daya Mineral). Bidang-bidang tersebut sebenarnya merupakan ranah bidang yang tidak asing lagi pada kaum pria. Namun tidak menutup kemungkinan perempuan untuk terjun pada bidang tersebut.

“Kadang orang-orang berpikir itu ranahnya kaum pria, kenyataannya tidak seperti itu. Kaum perempuan juga bisa asalkan mau bekerja keras, mencari ilmu setinggi-tingginya, mencari ilmu formal dan non formal. Sehingga pada saat perempuan tidak bekerja pun, memilih menjadi ibu rumah tangga, tetap dapat meraih pendidikan setinggi mungkin, sesuai dengan kemampuannya,” paparnya.

Anna menambahkan, kiprah perempuan di DIY sudah cukup banyak berkarya di berbagai bidang dan hasilnya juga banyak yang bagus. Namun ia berpesan, bagi perempuan yang sudah berkeluarga, harus tetap perhatian dengan keluarga. “Silahkan berkarya, beraktivitas sebanyak mungkin, agar apa yang diinginkan bisa tercapai. Tetapi tidak boleh melupakan kodrat sebagai perempuan. Bila sudah berkeluarga, tetap harus memikirkan keluarga, suami dan anak. Jadilah suri teladan yang baik bagi anak-anak kita,” ungkapnya.

Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD DIY, Yuni Satia Rahayu mengapresiasikan perempuan yang mampu berkarir di bidang yang memiliki stereotype sebagai pekerjaan laki-laki, seperti yang digeluti Anna. Menurutnya, tidak semua perempuan mau dan bisa terjun dalam bidang-bidang tersebut.

“Di Dinas PUP-ESDM DIY, Bu Anna menjadi perempuan kedua yang menjabat sebagai kepala dinas. Itu bukan hal yang mudah melakukan kegiatan yang ada di dinas ini. Karena biasanya perempuan suka dengan hal yang sosial atau pemberdayaan, sehingga masih jarang perempuan yang tertarik dengan bidang infrastruktur seperti ini,” kata Yuni.

Menurut Yuni, kesulitan perempuan yang dirasa masih ada saat ini, yaitu menjajaki karir di dunia politik. Perempuan sering kali kalah dalam nominasi caleg. “Pada sistem politik yang ada saat ini, sering kali calon perempuan tidak menang. Perempuan sudah diberikan kesempatan melalui kebijakan oleh pemerintah pusat, hanya perjuangan kita seperti apa untuk bisa mancapai ke sana,” kata Yuni.

Menurut Yuni, salah satu kendala yang menghambat perempuan dalam karir politik ialah persoalan finansial. Perempuan yang memilih terjun di dunia sosial jumlahnya sangat banyak, tetapi di dunia politik dan masalah serius selalu saja masih kalah dengan caleg laki-laki dalam hal finansial. (Dp/Rt/Uk/Ts)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: