18 Jun 2023
  Humas DIY Agenda Kegiatan,

Peringati Hari Musik Dunia, Yogyakarta Royal Orchestra Gelar Konser Raré Rumpaka

Sleman (18/06/2023) jogjaprov.go.id - Yogyakarta Royal Orchestra Kawedanan Kridhamardawa Keraton Yogyakarta akan menggelar konser tahunan bertajuk Raré Rumpaka dalam rangka memperingati Hari Musik Dunia 2023 yang jatuh setiap 21 Juni sekaligus merayakan ulang tahun kedua Yogyakarta Royal Orchestra. Konser digelar di Panggung Terbuka Nglanggeran, Gunungkidul, Sabtu (24/06/2023) pukul 19.30 WIB. Sebanyak 12 repertoar akan ditampilkan dalam konser ini sekaligus menandai dan membuka serangkaian kegiatan bulan ramah anak di Keraton Yogyakarta pada Juli 2023.

Penghageng Kawedanan Kridhamardawa KPH Notonegoro mengatakan peluncuran Yogyakarta Royal Orchestra saat itu dipilih memang bersamaan dengan peringatan Hari Musik Dunia yang dirayakan di seluruh dunia. Dengan ekspektasi Indonesia harus tampil dan ikut merayakan supaya lebih mudah tampil mendapatkan exposure global. Sedangkan pemilihan tema didasari pada waktu pementasan yang sudah menjelang Juli, di mana bulan tersebut erat kaitannya dengan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli.

“Kami mengambil tema anak-anak yang menampilkan tembang (lagu) dolanan anak-anak yang disebut Raré Rumpaka atau lagu anak-anak. Raré adalah bahasa Jawa kuno dari kata Laré berarti anak, kemudian Rumpaka artinya kidungan atau tembang. Jadi dalam konser ini, repertoar yang diusung adalah tembang dolanan atau lagu anak-anak yang telah dipersiapkan dengan matang sejak tiga bulan lalu,” papar Kanjeng Notonegoro dalam Podcast Ngobrolin Jogja Yogyakarta Royal Orchestra bertajuk Raré Rumpaka yang disiarkan langsung dari Pasar Wiguna Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Minggu (18/06/2023).

Pada Konser Raré Rumpaka ini, Yogyakarta Royal Orchestra akan berkolaborasi dengan beragam kesenian yang ada di Kalurahan Nglanggeran seperti Paduan Suara Anak Purba Laras Manunggal dan Gejog Lesung Mugyo Laras. Selain itu, kelompok vokal ICIPILI, Mitrimin Omah Cangkem hingga trio violin, cello, dan flute oleh Bonfilio Shyallom, Rezandy Bangun, Gian Nugra Adanta dan Bintang Arya Kusuma.

“ Konser kali ini fokus pada lagu-lagu Jawa dan lagu anak-anak. Oleh karena itu, penonton pada saat pagelaran akan melihat anak-anak bermain dengan orkestra. Istilahnya bermain, kalau bernyanyi itu lebih berat. Bukan anak-anak sembarangan, kami melibatkan anak-anak yang ada di Nglanggeran untuk tampil di desanya sendiri,” tuturnya.

Konser kali ini merupakan konser tahunan Yogyakarta Royal Orchestra yang berkolaborasi tidak hanya dengan artis-artis internasional semata, tetapi artis lokal yang juga mendunia. Adapun lokasi konser Raré Rumpaka sengaja memilih di area panggung terbuka dikarenakan musim panas dan belum ada gedung pertunjukan yang cukup representatif untuk pagelaran orkestra di DIY. Kelebihan lainnya digelar outdoor adalah kapasitas penonton lebih banyak sehingga masyarakat sekitar juga bisa ikut menonton.

“ Kita ingin Yogyakarta Royal Orchestra bisa lebih dekat ke masyarakat dan berkolaborasi dengan artis-artis lokal. Sehingga kesannya tidak terlalu eksklusif. Memasuki usia dua tahun ini, Yogyakarta Royal Orchestra juga turut berkontribusi dalam pemajuan wisata dan kesenian Kalurahan Nglanggeran. Harapannya sajian kami bisa menghibur sekaligus mengenalkan kembali tembang dolanan anak pada masyarakat, khususnya anak-anak,” ungkap Kanjeng Noto.

Akademisi ISI Yogyakarta RM Singgih Sanjaya menyambut gembira perkembangan orkestra di Indonesia, khususnya di DIY. Sebab di berbagai kota-kota besar di dunia pasti memiliki orkestra profesional yang dilengkapi dengan concert hall. Salah satunya dengan kehadiran Yogyakarta Royal Orchestra dan orkestra lainnya. Ditambah adanya sekolah-sekolah yang memiliki kelas musik hingga jenjang perguruan tinggi seperti ISI Yogyakarta.

“ Antusiasme masyarakat DIY terhadap orkestra sudah baik. Orkestra sudah bukan lagi khusus kaum-kaum tertentu. Bahkan, prospek perkembangan orkestra pun cukup bagus karena sudah ada sekolah dengan kelas musik dan lahir beberapa orkestra maupun marak konser yang digelar di DIY,” ujarnya.

Singgih mengharapkan pemerintah, khususnya Pemda DIY senantiasa memberikan dukungan dan memperkuat kolaborasi guna mengembangkan orkestra kedepannya. Selain itu, dibutuhkan pula adanya gedung konser yang representatif di DIY, mengingat di Indonesia baru ada satu gedung konser berkelas internasional. Adanya gedung konser berkelas dunia ini bisa menjadi kebanggaan tersendiri. Pada dasarnya, orkestra itu memang diadakan di gedung konser, namun seringnya waktu, sekarang mulai banyak digelar di panggung terbuka atau outdoor seperti yang dilakukan Yogyakarta Royal Orchestra ini.

“ Saya berharap konser Yogyakarta Royal Orchestra ini bisa dikonsumsi seluruh kalangan masyarakat sampai pedesaan. Lagu-lagu dolanan anak yang ditampilkan benar-benar menampilkan anak-anak beserta karya-karya yang juga harus lokal. Saya juga memberikan apresiasi kepada Kanjeng Noto dengan program-programnya yang mengangkat kearifan budaya lokal dan tetap terus maju,” imbuhnya.

Konser Yogyakarta Royal Orchestra Raré Rumpaka akan digelar secara terbuka dan dapat dihadiri masyarakat umum dengan membeli 2 jenis tiket yaitu pre-sale dan reguler. Tiket pre-sale hanya dijual seharga Rp 57.000 padal 9-14 Juni 2023 (sudah ditutup), sementara tiket reguler Rp 67.000 mulai dijual 15 Juni 2023 hingga kuota habis. Masyarakat masih berkesempatan mendapatkan tiket reguler dengan melakukan pembelian di situs web kratonjogja.id. Pemberlakuan pembelian tiket ini berkaca dari gelaran konser Yogyakarta Royal Orchestra terdahulu yang tidak dipungut biaya, terpantau banyak sekali yang reservasi di awal namun kemudian tidak hadir di hari pementasan.

Tiket tersebut sudah termasuk paket merchandise berupa makanan ringan, minuman, dan produk dari UMKM di Nglanggeran serta biaya retribusi. Selain itu, kelebihannya akan sumbangkan untuk dana pendidikan Kelompok Bermain PAUD Ceria Nglanggeran. Masyarakat yang tidak bisa menyaksikan secara langsung di lokasi pementasan, tetap dapat menyaksikan Konser Yogyakarta Royal Orchestra Raré Rumpaka dari mana saja melalui siaran langsung di kanal YouTube Kraton Jogja pada waktu yang sama. (Fn/Im/Hr)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: