26 Jul 2023
  Humas DIY Berita,

Perkenalkan Budaya Tradisional, 24 Pramuka DIY Ikuti Jambore Dunia di Korea Selatan

Yogyakarta (26/07/2023) jogjaprov.go.id – 24 Pramuka dari DIY turut serta dalam rombongan kontingen Jambore Dunia ke-25 di SaeManGeum, Jeollabuk-do, Korea Selatan. Tercatat, Indonesia mengirim 1.520 yang terdiri atas 1.267 peserta, 141 orang pembina, 108 volunteer IST (International Service Team), dan 34 Pimpinan Kontingen.

Perwakilan dari DIY ini berpamitan kepada Gubernur DIY sekaligus Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rabu (26/07) di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Atas berangkatnya anggota-anggota terbaik Pramuka DIY ini, Sri Sultan mengaku bangga dan memberikan apresiasi terbaiknya.

Sri Sultan mengungkapkan, pengalaman Jambore Dunia ini tidak bisa dimiliki oleh setiap orang, sehingga mereka yang berangkat patut berbangga hati. Mereka yang mayoritas sudah SMA ini wajib memanfaatkan kesempatan dengan baik untuk bertemu dengan orang-orang di seluruh dunia.

Kontingen dari DIY ini diharapkan bisa tampil dengan baik dalam membangun kebersamaan. Mereka wajib tampil percaya diri untuk merepresentasikan DIY pada khususnya dan Indonesia secara keseluruhan. “Bagaimana nanti adik-adik dalam berdialog, melakukan suatu pekerjaan dengan percaya diri jangan ragu. Tetap yakin agar orang percaya,” ujar Sri Sultan.

Sebagai Pramuka percaya diri adalah hal yang sangat penting. Apalagi saat ini, mereka memiliki kesempatan yang sangat baik untuk membangun relasi dari seluruh dunia. Menurut Sri Sultan, yang terpenting adalah semua diperhitungkan dengan baik, disiplin, sopan dan hindari membuat orang lain tersinggung.

“Membuka pergaulan seluas-luasnya akan memberikan kesempatan membangun diri sendiri untuk lebih percaya diri dan menjadi proses pendewasaan diri melalui pengalaman selama 12 hari kedepan. Yang penting bicara sopan, jaga diri untuk tetap sehat karena iklim yang berbeda Semoga saja pengalaman-pengalaman seperti ini akan membawa manfaat bagi dalam berproses diri di masa depan,” papar Sri Sultan.

Sri Sultan juga berpesan untuk menjaga nama baik DIY di kancah dunia. Mereka yang berangkat ini juga diharapkan mampu merepresentasikan DIY dengan predikat kota pelajar, budaya dan pariwisata. Akan ada karakteristik-karakteristik yang berbeda pada ajang Jambore Dunia tersebut, namun, Pramuka Indonesia tidak boleh kehilangan identitasnya.

“Kita memiliki julukan Kota Budaya dan Kota Pendidikan. Harapan saya, apa yang harus adik-adik tamilkan, harus bisa bisa menunjukkan hakikat sebagai insan yang terdidik,” ungkap Sri Sultan.

Wakil Ketua Kwarda DIY Bidang Pembinaan Anggota Muda (Binamuda) Arifin Budiharjo mengatakan, Kontingen Jambore Dunia ke-25 Tahun 2023 dari Kwarda DIY masuk di unit 9 dan unit 27 dalam pembagian unit yang disampaikan oleh Kwartir Nasional. Dari keseluruhan kontingen Indonesia terdapat 37 Unit. Dalam 1 Unit terdiri atas 40 orang yang terbagi dalam 4 sub unit dengan orang leader (pembina pendamping).

Kontingen dari DIY terdiri atas 9 orang putra dan 15 orang puti. Kontingen putra adadi satu regu, dan kontingen puti terbagi 2 regu, 1 regu berisi 9 orang, dan 6 orang yang akan bergabung dengan kontingen dari daerah lain.
Kontingen Indonesia secara umum akan berangkat pada tanggal 31 Juli 2023 dan akan mengikuti rangkaian agenda Jambore Dunia ke-25 mulai 1 Agustus sampai dengan 12 Agustus 2023 di SaemanGeum, Korea Selatan.

Persiapan keikutsertaan para peserta ini telah melakukan pertemuan secara intensif bulan Juli untuk mengakrabkan dan mengkonsolidasi diri. Selain itu mereka mendapat materi persiapan antara lain penguatan pondasi bahasa Inggris, pengenalan budaya Korea, latihan memasak masakan Korea dan latihan teknik kepramukaan terutama mendirikan tenda dan kesehatan berkemah serta. Mereka juga diajari mengenai peristiwa penting dunia, pariwisata dan kuliner khas.

“Mereka diberikan juga pemahaman tentang data persoalan laki-laki perempuan secara internasional dan global terkait masalah LGBT. Ini sesuai dengan permintaan dari orang tua sehingga mereka memahami mengapa LGBT di Indonesia tidak diperbolehkan dan mengapa hal itu dihindari. Kami menekankan pentingnya ajaran agama dan budaya untuk memperkuat jati diri pada kegiatan global tersebut,” ujar Kak Arifin.

Albertus Pandhito Bintang Harinugroho, salah satu anggota Pramuka DIY mengaku sangat bangga bisa berangkat mewakili Indonesia. Ia sudah mempersiapkan diri sejak tahun 2022 lalu untuk bisa berangkat. Siswa SMA 10 Yogyakarta ini memutuskan ikut karena ingin menimba ilmu dan pengalaman. Menurutnya, pengalaman adalah sesuatu yang mahal, dan tidak bisa dibeli dengan uang. Untuk itu ia sangat bersemangat untuk berangkat.

“Saya ingin membangun networking, mencari teman. Kemudian ingin menggali kultur-kultur budaya negara lain. Itu dua hal yang sangat ingin kami lakukan,” ujarnya.

Ia mengaku menyiapkan bekal bahasa Inggris, dan beretika. Pun dengan kemampuan pengetahuan kebudayaan Indonesia. Ia dan teman-temannya mengaku siap mengenalkan Indonesia di kancah dunia. Ia juga memastikan, tidak kehilangan identitas sebagai warga Indonesia, dan mengharumkan nama negara.

Dito yang sudah kelas 12 ini bersama teman-temannya dari kontingen DIY akan mengenalkan Indonesia dengan lebih menyenangkan. Pencak silat dan Beksan Wanara, akan mereka tampilkan dihadapan anggota Pramuka se-dunia. (uk/alh/ip)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: