20 Des 2022

Perry Berhasil Jadi Nakhoda Perekonomian di Masa Pandemi

Yogyakarta (19/12/2022) jogjaprov.go.id - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo pantas dinobatkan sebagai penerima Anugerah Hamengku Buwono IX Tahun 2022. Sri Sultan menganggap Perry telah berhasil dalam berinovasi serta memiliki jasa di bidang moneter dan keuangan nasional maupun global.

"Dipandang tepat jika pada tahun 2022 ini, Sidang Tim Majelis Guru Besar UGM menetapkan Bapak Perry Warjiyo untuk inovasi dan jasa-jasanya, terutama sebagai salah satu nakhoda perekonomian di masa pandemi global CoViD-19. Atas perannya pulalah, ekonomi negeri ini tidak terperosok terlalu dalam, dan cenderung tangguh dalam menghadapi krisis ini," ungkap Sri Sultan pada Malam Orasi Penerima Anugerah Hamengku Buwono IX di Bangsal Srimanganti, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Senin (19/12) malam.

Sri Sultan mengatakan, pandemi CoViD-19 menimbulkan berbagai dampak negatif yang signifikan, hingga mengakibatkan krisis kesehatan dan ekonomi yang terburuk di dunia sejak 'Great Depression 1930'. Pandemi  CoViD-19 membuat aktivitas ekonomi terhenti, seiring diberlakukannya pembatasan aktivitas masyarakat. Hal ini pula yang menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan dan diikuti meningkatnya kemiskinan.

"Pada kondisi seperti ini, stimulus fiskal sangat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan, mencegah kenaikan pengangguran, serta membantu sektor usaha dan UMKM. Dalam konteks ini, Bank Indonesia sebagai financial policy maker, menempuh bauran kebijakan untuk memitigasi risiko CoViD-19 terhadap perekonomian, dan mendorong program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," jelas Sri Sultan.

Sri Sultan menambahkan, di masa krisis tersebut, Bank Indonesia melahirkan inovasi Quick Response Indonesia Standard (QRIS), atas inisiatif dan pemikiran Perry Warjiyo. QRIS adalah metode untuk semua model pembayaran, dengan standar QR-Code dari Bank Indonesia. Tak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran non tunai, bagi kalangan UMKM inovasi ini bisa pula untuk membangun credit profile, yang membuka peluang lebih besar guna mendapatkan modal kerja dari bank.

"Gubernur BI sangat paham dan mafhum, bahwa digitalisasi finansial akan segera menjadi jembatan transaksi global maupun nasional, sehingga harus dipersiapkan infrastruktur keuangan digital yang kukuh dan expandable di level internasional ke depannya.  Keuntungan QRIS adalah cepat, praktis, efektif dan aman melalui transaksi tanpa menggunakan uang tunai," papar Sri Sultan.

Sri Syltan pun mengungkapkan, Bank Indonesia terus berupaya mempercepat akselerasi digitalisasi inklusif, salah satunya lewat onboarding UMKM. Program ini mampu membantu pemberdayaan UMKM, melalui digitalisasi pemasaran produk UMKM berbasis platform digital dan marketplace.

"Terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi, saya mengapresiasi dan mendukung akselerasi digitalisasi UMKM, khususnya di wilayah DIY, sebagai episentrum UMKM berbasis budaya. Saya mewakili seluruh masyarakat DIY juga mengapresiasi berbagai langkah Bank Indonesia dalam mendukung eksistensi UMKM di masa pandemi," kata Sri Sultan.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia mengatakan, sosok yang diusulkan untuk menerima Anugerah Hamengku Buwono IX tidaklah harus pejabat. Penerima anugerah ini yang terpenting ialah sosok yang mempunyai kiprah yang bermanfaat bagi masyarakat, dan memiliki dampak skala nasional. Dan untuk penerima anugerah di tahun 2022 ini, nama Perry Warjiyo diusulkan oleh civitas akademika dari beberapa fakultas.

“Sebagai pejabat BI, saya kira beliau punya kiprah yang lebih. Kiprah beliau salah satuya dalam dunia pendidikan, yakni menginisiasi kursus terbuka, seperti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang kemudian diperluas ke tingkat perguruan tinggi. Beliau juga punya gebrakan luar biasa, bagaimana menjaga stabilitas ekonomi Indonesia dan mengendalikan inflasi demi kesejahteraan bangsa,” jelasnya. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: