03 Mar 2018
  Humas Berita,

Pramuka DIY Harus Lebih Berdaya, Kreatif dan Inovatif

Sleman (03/03/2018) jogjaprov.go.id - Sebagai sebuah organisasi pendidikan non formal, Pramuka sudah punya sejarah panjang dalam membangun pribadi pemuda-pemuda Indonesia. Pendidikan yang diberikan dalam Pramuka pun telah meliputi pendidikan etika, moralitas maupun integritas sebagai anak bangsa Indonesia, untuk itu Pramuka DIY harus mampu lebih berdaya lagi, terus menumbuhkan kreativitas dan berinovasi.

Hal ini diungkapkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam pembukaan Rapat Kerja Daerah Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY Tahun 2018, Sabtu (03/03), bertempat di Kompleks Bumi Perkemahan Babarsari, Sleman. Gubernur DIY selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka DIY memberi pesan dan arahannya.

“Pramuka DIY mungkin perlu ada aktivitas semacam literasi, berbicara soal kebangsaan, berdialog. Dan proses seperti itu harus dimulai dari anak muda, bagaimana anak muda kita punya keberanian bicara, keberanian melakukan kreativitas dan berinovasi. Karena dalam pandangan masa depan, kreativitas adalah sesuatu yang mutlak diperlukan untuk bangsa ini tumbuh berkembang dan maju,” papar Sri Sultan.

Ngarsa Dalem mengatakan, membangun kreativitas, integritas dan upaya menatap masa depan juga harus dibangun dari anak muda. Anak muda Indonesia harus dibiasakan berbicara terbuka, berdiskusi, karena bicara yang argumentatif tidaklah mudah, butuh proses. Ngarsa Dalem pun berharap rapat kerja ini tidak hanya sebagai tempat untuk kita melakukan evaluasi, tapi juga menindaklanjuti program-program ke depan sesuai keputusan Rakorda.

“Hanya perlu saya ingatkan, mayoritas generasi muda kita generasi milenial. Jadi bagaimana supaya bisa dibangun suatu komunikasi yang lebih terbuka, dan bagaimana kita juga punya harapan generasi yang lebih tua ini bisa memahami, mau mendengar dengan baik adik-adik kita generasi muda ini yang mungkin cara berpikirnya sudah berbeda dengan kita,” pesan Sri Sultan.

Ngarsa Dalem pun berkeinginan agar semua pihak bisa membangun komunikasi dan para generasi yang lebih tua bisa memfasilitasi berbagai kegiatan anak muda. Ngarsa Dalem berharap anak muda Jogja bisa punya aktivitas yang lebih besar dan terfasilitasi dengan baik sesuai tantangan zamannya.

“Kalau bisa dilakukan training-training tambahan yang memungkinkan mereka lebih aktif, tapi keaktifan itu juga langsung bisa membawa manfaat dalam keberadaan mereka di masa depan. Semoga dari rapat kerja ini muncul pemikiran-pemikiran baru yang dapat menjawab tantangan milenia yang betul-betul membuktikan keberadaan pramuka tetap eksis,” kata Ngarsa Dalem.

Sementara itu, Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY GKR Mangkubumi mengatakan, rapat kerja diadakan guna membahas langkah-langkah strategis program serta kegiatan sesuai amanat musyawarah daerah 2015. hal ini untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan, pembinaan dan pengembangan gerakan Pramuka di DIY.

“Gerakan Pramuka DIY menjadi pilihan utama dalam membentuk pemuda berkarakter, mandiri dan berdaulat. Beberapa kegiatan pun telah ditetapkan sebagai prioritas utama, diantaranya penguatan kelembangaan, pelatihan berbasis budaya, pemberdayaan dan mewujudkan peran serta masyarakat untuk turut membesarkan gerakan Pramuka. Pada 2018 ini Pramuka DIY pun akan menyelenggarakan Jogja International Scout Camp (JISC) yang akan menjadi kegiatan berskala internasional bagi Pramuka kita,” katanya. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: