16 Agt 2022
  Humas DIY Berita,

Presiden RI : Agenda-Agenda Besar Bangsa Harus Dilanjutkan

Yogyakarta (16/08/2022) jogjaprov.go.id – Wagub DIY KGPAA Paku Alam X mengikuti Pidato Kepresidenan Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT KE-77 Proklamasi Kemerdekaan RI, Selasa (16/8). Sri Paduka mengikuti pidato Presiden RI tersebut dalam Rapur DPRD DIY di Gedung DPRD DIY, Yogyakarta.

Pada Sidang Tahunan ini, Presiden RI Joko Widodo secara daring dari Gedung Nusantara, DPR RI Jakarta mengatakan, saat ini inflasi Idonesia berhasil dikendalikan di kisaran 4,9%. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7%. Jauh di bawah inflasi negara- negara maju yang berada di sekitar 9%.

Pertengahan 2022 ini, APBN juga surplus Rp106 triliun, sehingga mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan listrik, sebesar Rp502 triliun di tahun 2022. Ekonomi berhasil tumbuh positif di 5,44% pada kuartal II tahun 2022. Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut, dan di semester I tahun 2022 ini surplusnya sekitar Rp364 triliun.

“Fundamental ekonomi Indonesia tetap sangat baik di tengah perekonomian dunia yang sedang bergolak. Di satu sisi, kita memang harus tetap waspada dan harus tetap hati-hati. Namun di sisi lain, agenda-agenda besar bangsa harus kita lanjutkan untuk meraih Indonesia Maju,” ungkap Presiden Jokowi.

Kekuatan Indonesia adalah sumber daya alam yang melimpah, namun harus dihilirkan dan diindustrikan di dalam negeri, agar nilai tambahnya bisa maksimal untuk kepentingan nasional. Hal ini akan membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Bonus demografi juga bisa menjadi kekuatan. Usia produktif akan menjadi motor penggerak perekonomian. Apalagi saat ini kepercayaan internasional meningkat tajam dengan diterimanya Indonesia oleh Rusia dan Ukraina sebagai jembatan perdamaian. Selain itu Indonesia juga dipercaya PBB sebagai Champions dari Global Crisis Response Group untuk penanganan krisis global. Tahun 2022 ini, Indonesia bahkan menjadi Presiden G20, organisasi 20 negara ekonomi terbesar di dunia. Tahun depan, menjadi Ketua ASEAN.

“Saat ini kita berada di puncak kepemimpinan global dan memperoleh kesempatan besar untuk membangun kerja sama internasional,” kata Presiden RI.

Kepercayaan besar dari masyarakat internasional juga bisa dirasakan di dalam negeri. Hilirisasi dan manufaktur di dalam negeri terus tumbuh pesat. Pertumbuhan investasi juga meningkat tajam, di mana 52% di antaranya, berada di luar Jawa. Artinya, ekonomi bukan hanya tumbuh pesat, tetapi juga tumbuh merata, menuju pembangunan yang Indonesia Sentris.

Ada 5 hal yang digarisbawahi Presiden RI untuk terus dilakukan dan dikembangkan. Membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi, yang akan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia. Kedua, selain hilirisasi, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau harus terus kita tingkatkan. Persemaian dan rehabilitasi hutan tropis dan hutan mangrove, serta rehabilitasi habitat laut, akan terus dilakukan, dan akan menjadi potensi besar penyerap karbon.

Poin ketiga adalah perlindungan hukum, sosial, politik, dan ekonomi untuk rakyat harus terus diperkuat. Pemenuhan hak sipil dan praktik demokrasi, hak politik perempuan dan kelompok marginal, harus terus kita jamin. Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya, tanpa pandang bulu.

Keempat, UMKM harus terus didukung agar bisa segera naik kelas. Digitalisasi ekonomi yang telah melahirkan dua decacorn dan sembilan unicorn terus kita dorong untuk membantu pemberdayaan UMKM. 19 juta UMKM telah masuk dalam ekosistem digital dan ditargetkan sebesar 30 juta UMKM akan masuk ekosistem digital pada tahun 2024. Berbagai bantuan pendanaan murah juga terus dilanjutkan.

Kelima, pembangunan Ibu Kota Nusantara harus dijaga keberlanjutannya. IKN bukan hanya untuk para ASN, tetapi juga para inovator dan para wirausahawan. Bukan hanya berisi kantor-kantor pemerintah, tetapi juga motor penggerak ekonomi baru.

“Saya tegaskan kembali. Agenda besar bangsa tidak boleh berhenti. Langkah-langkah besar harus terus dilakukan. Saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu padu, mendukung agenda besar bagi pencapaian Indonesia Maju. Dengan komitmen dan kerja keras, dengan inovasi dan kreativitas,” tegas Presiden Jokowi.

Semua agenda tersebut harus ditopang oleh manusia Indonesia yang unggul. Untuk itu, di bidang kesehatan, stunting harus cepat dipangkas. Layanan promotif dan preventif serta layanan pengobatan harus semakin kuat dan merata.

“Kita harus selalu waspada, hati-hati, dan siaga. Krisis demi krisis masih menghantui dunia. Geopolitik dunia mengancam keamanan kawasan. Kita harus selalu Eling lan Waspodo, harus ingat dan waspada. Kita harus selalu cermat dalam bertindak. Kita harus selalu hati-hati dalam melangkah,” ujar Presiden Jokowi mewanti-wanti.

Sebelum Presiden RI menyampaikan pidato dalam rangka HUT Kemerdekaan RI, disampaikan laporan Sidang Tahunan MPR RI oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan disampaikan pula hasil Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI yang dibacakan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani.  (uk/kr/sis)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: