05 Nov 2010
  Humas Berita,

Presiden SBY Keluarkan Lima Instruksi

Sore Ini Berangkat Menuju DIY dan Jateng Untuk Percepat Pengambilan Keputusan

YOGYAKARTA (05/11/2010) jogjaprov.go.id Perkembangan situasi Gunung Merapi dan sekitarnya hingga saat ini belum menunjukkan tanda-tanda semakin aman. Bahkan cakupan wilayah berbahaya semakin luas lagi, meski radius aman sudah diundurkan garisnya dari semula 10 kilometer dari puncak Gunung Merapi, menjadi 15 dan selanjutnya 20 kilometer, namun masih ada sejumlah ketidakpastian dari luncuran awan panas maupun lahar baik panas maupun dingin.

Demikian dikemukakan Presiden RI Susilo Bambang Yodoyono (SBY), dalam pidatonya di Istana Negara Jakarta, Jumat (05/11) sesaat sebelum memutuskan untuk mengambil langkah-langkah yang penting dari biasanya terkait aktivitas Gunung Merapi.

Ditegaskan SBY, atas perkembangan situasi terkahir ini dan atas perkembangan bahwa kali ini apa yang terjadi di Gunung Merapi tidak sama dengan letusan-letusan di waktu yang lalu, dimana siklus letusan setiap antara 3 sampai 6 tahun, dan juga dibandingkan dengan bencana di tempat yang lain seperti yang terkahir di Mentawai yang hanya satu kali tsunami selesai, dan sekarang tinggal kondisi tanggap darurat rekonstruksi/rehabilitasi. Demikian juga di Wasior ataupun di Sumatera Barat tahun lalu, sekali gempa selesai. Tetapi ini nampaknya masih terus berlanjut dan belum bisa diprediksi sampai kapan, termasuk belum bisa diprediksi seberapa kuat luncuran awan panas maupun aliran lahar dingin.

Atas dasar itu semua, saya telah memutuskan untuk diambil langkah-langkah yang penting dari biasanya, langkah-langkah ekstra dalam kegiatan tanggap darurat ini, baik yang dilaksanakan pada tingkat nasional maupun tingkat daerah, kata SBY.

SBY mengeluarkan lima instruksi, yang pertama, Komando di bawak Kepala BNPB Syamsul Muarif. Kedua unsur pemerintah pusat akan diajukan dan dipimpin oleh Menko Kesra. Instruksi yang ketiga terkait dengan TNI, yaitu untuk segera membangun dapur-dapur umum dan segera mencegah kepanikan masyarakat. TNI dinstruksikan mengerahkan kendaraan untuk monbilitas pengungsi di bawah Komando Kepala BNPB. Yang keempat, Polri diinstruksikan untuk mengerahkan dan menugaskan Satuan Tugas Kepolisian untuk penanggulangan bencana dengan titik berat mengatur lalulintas pengungsian serta menjaga keamanan masyarakat. Sedang instruksi yang kelima, SBY memutuskan untuk membeli semua ternak termasuk sapi dengan harga yang tidak lebih rendah dari seharusnya. Sehingga para korban tidak harus rugi.

Presiden SBY sore ini akan berangkat ke Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, untuk mempercepat pengambilan keputusan. Sebab SBY tidak ingin dalam keadaan krisis seperti sekarang ini pengambilan keputusan menjadi panjang dan lama.

Dalam kesempatan itu Presiden SBY juga memimpin doa sekaligus menghimbau kepada semua pihak yang bisa mengulurkan tangannya membantu yang terkena musibah, untuk memberikan bantuan di DIY dan Jateng, meskipun pemerintah akan mengeluarkan semua sumber daya termasuk anggaran yang dimiliki. (rsd)

HUMAS Ro UHP Provinsi DIY

http://www.pemda-diy.go.id/

 

Bagaimana kualitas berita ini: