23 Des 2011
  Humas Berita,

Program Padat Karya Paska Erupsi Merapi Ditutup

Program Padat Karya Paska Erupsi Merapi Ditutup

Serap 18.294 Tenaga Kerja Di 10 Kecamatan Yang Tersebar Di Kabupaten Magelang, Sleman, Boyolali dan Klaten

KEPATIHAN (22/12/2011) pemda-diy.go.id
Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat/Ketua Tim Pemulihan Kegiatan Ekonomi Masyarakat, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI, Sujana Royat menutup secara resmi Program Padat Karya Paska Erupsi Merapi dan menutup Sekretariat Tim Pemulihan Kegiatan Ekonomi Masyarakat (TPKEM), di Gedung Radyo Suyoso, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (22/12) siang.

Hadir dalam pertemuan tersebut Asisten Deputi Urusan Pengarusutamaan Kebijakan dan Anggaran, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Hadi Santoso, Kepala Sekretariat TNP2K Kantor Sekretariat Wakil Presiden, Tonno Supranoto, Sekretariat PNPM Support Facility/The World Bank, Sentot S. Satria, Kepala Bapeda Propinsi DIY, Drs. Tavip Agus Rayanto, MSi, serta para pejabat perwakilan dari Provinsi DIY, Provinsi Jawa Tengah, Pemkot Yogyakarta, Pemkab Sleman, Pemkab Boyolali, Pemkab Klaten dan Pemkab Magelang.

Dalam acara tersebut Sujana Royat menyerahkan buku Best Practices dan Laporan Akhir Kegiatan Padat Karya kepada Pemprov DIY, Jawa Tengah dan TNP2K, Pemkot Yogyakarta, Pemkab Sleman, Boyolali, Klaten dan Magelang.

Siaran pers Sekretariat Tim Pengendali PNPM Mandiri Kementerian Koordinator Bidang Kesra menjelaskan, Kegiatan Padat Karya atauCash For Work di pilih sebagai suatu langkah strategis untuk mengisi masa transisi dari kondisi darurat ke tahap pemulihan. Bertujuan agar masyarakat memiliki pendapatan dari kerja yang bermartabat serta perlahan mulai bangkit membangun kehidupan mereka kembali.

Dengan menjalankan berupa perbaikan awal dan sederhana terhadap rumah warga yang terkena bencana, prasarana dan fasilitas umum serta pembersihan lahan-lahan usaha penduduk agar prasarana dan fasilitas umum bisa berfungsi kembali meskipun belum sepenuhnya. Sasaran padat karya adalah penduduk yang terkena dampak bencana pada lokasi yang telah ditetapkan yaitu Pemkab Sleman, Kota Yogyakarta, Klaten, Magelang dan Boyolali.

Disebutkan, pendanaan terdiri dari dua tahap. Pertama diambilkan dari Dana Tanggap Darurat yang dikelola Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp. 15 milyar dan dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2010 sampai dengan akhir Desember 2010. Dari kegiatan itu total tenaga kerja yang terserap sejumlah 18.294 orang di 10 kecamatan yang tersebar di 4 kabupaten (Magelang, Sleman, Boyolali dan Klaten).

Tahap kedua, dana hibah lembaga donor pemerintah Australia, Denmark, Belanda, Inggris, AS serta Uni Eropa yang dikelola Bank Dunia melalui PNPMSupport Facility sebesar 4,3 juta dollar AS. Menggunakan skema PNPM Mandiri Perdesaan dan PNPM Mandiri Perkotaan dengan area kerja 235 desa 4 kabupaten dan 1 kota (Magelang, Sleman, Boyolali, Klaten dan Kota Yogyakarta) yang dilaksanakan mulai Agustus hingga Desember 2011 dengan perencanaan di mulai pada awal tahun. Kegiatan itu telah menyerap sekitar Rp. 33,412 milyar dengan total hari orang kerja sebesar 978.889 dan total angkatan kerja sebesar 203.968, dengan kegiatan pembersihan dan perbaikan infrastruktur ringan seperti perbaikan jalan, lapangan dan normalisasi saluran.

Sementara Sekdaprov DIY Drs. Icshanuri dalam sambutan tertulis yang dibacakan Drs. Tavip Agus Rayanto, MSi menyampaikan ucapan terimakasih serta apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang telah melaksanakan Kegiatan Padat Karya Pola PNPM Mandiri dan Sekretariat TNP2K. Sehingga dapat memberikan manfaat yang begitu besar bagi seluruh masyarakat khusunya di DIY. Semoga dengan penutupan ini bukan berarti menghentikan untuk membangun kehidupan masyarkat yang lebih baik, melainkan dapat menjadi acuan dan referensi untuk melanjutkan perubahan yang lebih baik di masa yang akan datang. (ali/rsd)

HUMAS

Bagaimana kualitas berita ini: