18 Apr 2018
  Humas Berita,

Pustakawan Harus Dukung Pendidikan Karakter

Yogyakarta (18/04/2018) jogjaprov.go.id – Gerakan Literasi Sekolah menjadi salah satu upaya untuk menerapkan pendidikan karakter kepada generasi muda. Disinilah peran pustakawan sangat penting untuk mencetak generasi emas pada tahun 2045 mendatang.

Hal itu disampaikan Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Sosial Budaya dan Kemasyarakatan Drs. Bayu Haryana, M.Si saat membacakan sambutan Wakil Gubernur DIY. Dalam Seminar Nasional ‘Gerakan Literasi Sekolah Menuju Generasi Emas Indonesia Bagi Pustakawan Masa Kini’ oleh  ATPUSI DIY, Paku Alam X berharap, pustakawan bisa memperkenalkan budaya membaca, menanamkan literasi dan bisa mendukung siswa dalam memanfaatkan informasi.

“Pustakawan bisa menjadi pustakawan seutuhnya dengan menyelamatkan generasi bangsa dari keterpurukan akibat carut marut ledakan informasi,” tutur Drs. Bayu Haryana, M.Si di Gedung Grhatama Pustaka, Yogyakarta, pada Rabu (18/04) pagi.

Drs. Bayu Haryana, M.Si menuturkan, perpustakaan sekolah yang berdaya guna tidak terlepas dari peran pustakawan dalam mengawal seluruh kegiatan. "Tidak cukup sebuah gedung megah, koleksi dalam jumlah besar, fasilitas mewah yang ditawarkan. Hidupnya sebuah perpustakaan sesungguhnya adalah dari pustakawan itu sendiri,” ucapnya.

Lebih lanjut, Drs. Bayu Haryana, M.Si menambahkan, negara Indonesia saat ini banyak memiliki Pustakawan, namun kurang menjiwai sebagai seorang pustakawan. Hendaknya pustakawan mampu memberikan sumbangsih bagi orang lain, aktif berkomunikasi, dan berbagi. “Keluarlah dari situasi gedung perpustalaan, sapa setiap pemustaka dengan senyum dan tulus. Ajak mereka untuk sekedar mengenal perpustakaan, sampaikan apa yang bisa perpustakaan dan pustakawan lakukan,” tuturnya.

Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Sosial Budaya dan Kemasyarakatan menambahkan, tantangan bagi pustakawan perpustakaan sekolah di era sekarang ialah untuk mendarmabaktikan kemampuannya menggunakan informasi sehat dari sumber-sumber yang kredibel. “Karena isu politik, isu kemanusiaan, isu sosial dan isu-isu lain dengan mudahnya disebar oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan mereka. Hal ini memunculkan cyberwar  yang sebetulnya merugikan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala seksi SMA Dinas Dikpora DIY Janiari, S. Pd sebagai narasumber menyampaikan, harus sesegera mungkin melakukan penguatan tenaga pustakawan karena merupakan ujung tombak dari segala sumber bagi warga sekolah. “Untuk mencapai generasi emas pada tahun 2045, semua warga sekolah harus berkontribusi, namun hal ini dirasa belum maksimal,” ucapnya.

Menindaklanjuti peran tugas pustakawan yang kurang maksimal, Janiari, S. Pd menyampaikan, hal ini dikarenakan adanya latar belakang pustakawan yang tidak sesuai dengan keahliannya. “Ada tenaga administratif namun merangkap menjadi tenaga pustakawan. Dari seperti ini menjadikan Gerakan Literasi Sekolah dirasa sangat belum maksimal,” ucapnya.

Sebagai solusi, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY, Janiari, S. Pd menyatakan, sudah bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY untuk menggelar Pendidikan dan Pelatihan guna menguatkan peran pustakawan perpustakaan sekolah. “Sehingga, apabila belum mempunyai latar belakang pustakawan, bisa memahami tugas pokok dan peranan pustakawan yang sesungguhnya,” jelasnya.

Turut hadir mendampingi sebagai narasumber Wien Muldian sebagai Satgas Gerakan Literasi Sekolah Kemendikbud RI dan Drs. Ida Fajar Priyanto, BA., MA., Ph.D Staf Ahli Perpustakaan UGM. Semnas ‘Gerakan Literasi Sekolah Menuju Generasi Emas Indonesia Bagi Pustakawan Masa Kini’ juga dihadiri dari 169 pegiat pustakawan sekolah, pustakawan desa, guru, dosen, dan pelajar. (Rk)

HUMAS DIY

 

 

 

 

Bagaimana kualitas berita ini: