04 Feb 2023
  Humas DIY

Resmi Dibuka, ATF 2023 Langkah Nyata Pemulihan Pariwisata Asia

Yogyakarta (03/02/2023) jogjaprov.go.id - Ajang bergengsi ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 yang digelar untuk membangkitkan pergerakan pariwisata di wilayah ASEAN resmi dibuka. Pembukaan ATF 2023 ini ditandai dengan pemukulan gong khas Indonesia oleh Wakil Presiden RI K.H.  Ma'ruf Amin didampingi Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno dan Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN Satwinder Singh, Jumat (03/02) di Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta.   

Wapres Ma’ruf Amin mengatakan,  ATF 2023 ini diharapkan mampu menjadi pendongkrak pergerakan pariwisata  ASEAN kembali pada puncak kejayaannya. ASEAN saat ini berada di garis paling depan dalam pemulihan sektor pariwisata di negara Asia Pasifik. Menurut catatan, jumlah kedatangan wisatawan mancanegara kawasan Asia Pasifik sepanjang Januari sampai dengan September 2022 tercatat naik sebesar 11% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021

“Kejayaan sektor pariwisata bisa menjadi penopang keberhasilan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi global.  Pariwisata sendiri merupakan salah satu sektor yang krusial untuk memulihkan ekonomi, membuka lapangan kerja bagi masyarakat, serta menjadikan masyarakat tangguh dan berdaya,” kata Wapres RI ini. 

Melalui ATF 2023 ini Wapres Ma’ruf Amin berharap, akan lahir aksi nyata dengan ditandai adanya kerjasama antar pemimpin sektor pariwisata di kawasan ASEAN. Hal ini penting untuk mempercepat kebangkitan industri pariwisata dan perjalanan di ASEAN serta merealisasikan travel exchange 2023.   

“Keberhasilan penyelenggaraan event internasional adalah salah satu bukti kesiapan negara ASEAN untuk kembali menjadi magnet bagi wisatawan dunia, serta menunjukkan bahwa kita mampu terus beradaptasi dan berkompetisi menuju pariwisata yang lebih berkualitas di masa yang akan datang,” ungkap Wapres Ma’ruf Amin.

Wapres Ma’ruf Amin menaruh harapan besar pada sektor pariwisata. Sektor ini akan mengokohkan kawasan ASEAN sebagai kawasan yang stabil, damai, bermartabat, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan serta mampu menjadi penyokong stabilitas perekonomian dunia. Untuk itu dirinya mengajak untuk bersama membangun pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif, melibatkan usaha mikro dan kecil, kaum perempuan dan generasi muda.

“Saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemda DIY sebagai tuan rumah ATF 2023. Saya berharap forum ini menjadi pengobar semangat kebangkitan pariwisata di ASEAN selain menjadi wadah diskusi dan formulasi kebijakan serta program nyata pengembangan pariwisata yang lebih praktis terarah dan berorientasi masa depan,” tutupnya.

Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN Satwinder Singh pada kesempatan tersebut mengatakan, tercatat pada tahun 2022 ada 33 juta wisatawan yang berkunjung ke Asia. Jumlah ini menyumbangkan 14% dari PDB kawasan Asia,  dan membantu memenuhi 40% dari total lapangan kerja. Multiplier impact dari sektor pariwisata ini mendukung sebagian besar sektor informal.

“Kontribusi pariwisata begitu besar, itulah mengapa menghidupkan kembali sektor ini menjadi sangat penting dalam strategi pemulihan ekonomi Asia. Secara keseluruhan dan saya sangat senang bahwa kita sedang dalam perjalanan menuju pemulihan kembali, meskipun ada beberapa tantangan,” ujarnya.

Singh menuturkan, sektor pariwisata saat ini sedang bergulat dengan transformasi mendasar yang dibawa oleh beberapa tren yang berubah secara global. Termasuk transformasi digital dan keberlanjutan.  Untuk itu dalam mengejar upaya mempercepat pemulihan, ada 3 cara yang menurutnya harus dilakukan. Pertama, secara efektif menangkap permintaan perjalanan regional dalam jangka menengah.  Kedua, harus bersiap dan menghadapi salah satu tantangan terbesar dalam mengatasi masalah kapasitas yang dihadapi sektor pariwisata. Sedang langkah ketiga adalah perlunya memperkuat pemasaran kolektif ASEAN ke dunia.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno menuturkan, ada 3 hal pula yang harus dilakukan demi meningkatkan pertumbuhan pariwisata. Pertama adalah Gercep atau Gerak Cepat. Tindakan cepat ini adalah buah kesadaran bahwa bantuan  yang relevan harus diberikan untuk membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di seluruh wilayah, terutama setelah pandemi.

Kedua adalah saling berkolaborasi yaitu Geber atau Gerak Bersama. Tindakan kolaboratif di antara pemangku kepentingan yang berbeda sangat penting dalam hal mendorong pemulihan pariwisata.  Mantra ketiga adala Gaspol atau Garap Semua Potensi Lapangan Kerja, untuk menyediakan lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat. “Salah satu prioritas utama kami adalah inklusif. Menciptakan lapangan kerja. Kami berusaha untuk mendiversifikasi sektor ini melalui pengembangan ekowisata, wisata religi, medis dan lainnya,” tutur Menteri Sandiaga.

Pada perhelatan internasional ini Menteri Sandiaga tidak lupa untuk mempromosikan pariwisata di DIY. Dirinya merekomendasikan pada para delegasi dari ASEAN ini untuk tidak lupa mengunjungi Desa Wisata Nglanggeran yang menjadi salah satu destinasi desa unggulan se-ASIA pada tahun 2017 dengan konsep CBT atau Community Base Tourism serta Desa wisata terbaik UNWTO 2021. Dia juga sempat menyinggung kekayaan  DIY akan produk kreatif.

“Saya mendorong anda semua delegasi untuk menjadi Rojali Rombongan Jajan dan Beli. Beli produk lokal dan rasakan pengalaman berbelanja yang luar biasa untuk membantu ekonomi lokal. Jangan menjadi Rohali, Rombongan Hanya Lihat Tidak Beli. Tolong habiskan uang anda di sini agar ekonomi  bangkit kembali,” tutupnya. (uk/ts/aa)

Humas Pemda DIY

 

 

Bagaimana kualitas berita ini: