18 Okt 2023

Rumah Sakit di DIY Perlu Miliki Platform Bersama

Yogyakarta (18/10/2023) jogjaprov.go.id - Berkembang di era digital, tentu mengharuskan rumah sakit juga mengikutinya zaman. Sebagai lembaga penyedia layanan kesehatan bagi masyarakat, seluruh rumah sakit di DIY perlu memiliki sebuah platform bersama demi peningkatan layanan kepada konsumennya.

Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X saat menerima audiensi dari Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) DIY dan Perhimpunan Humas Rumah Sakit Indonesia (PERHUMASRI) DIY. Bertempat di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Rabu (18/10), Sri Paduka mengatakan, pelayanan rumah sakit di Indonesia memiliki dinamika tersendiri dan tentu berproses ke arah yang lebih baik.

“Pelayanan rumah sakit itu sudah seharusnya memberi kemudahan bagi yang dilayani dan bagi yang melayani. Dan menurut saya, akan lebih baik jika rumah sakit itu yang mengurusi adalah prinsipal, bukan dokter. Dan memang harapan saya, rumah sakit-rumah sakit di DIY itu bisa memiliki satu platform bersama yang memuat semua informasi tentang rumah sakit masing-masing,” ungkap Sri Paduka.

Audiensi PERSI DIY dan PERHUMASRI DIY kali ini bertujuan mengundang Wakil Gubernur DIY untuk hadir pada Simposium dan Workshop Nasional bertema Strategi Membangun Branding dan Reputasi Rumah Sakit di Era Digital. Dalam hal ini, Sri Paduka berharap, terjalin kesepakatan-kesepakatan antar rumah sakit se-DIY untuk menghindari kompetisi yang tidak sehat.

“Mengikuti era saat ini, tentu pelayan rumah sakit pun bisa dibuat berbasis digital. Apalagi literasi digital di DIY tergolong sangat tinggi. Dan dari simposium nanti saya berharap ada hasil yang komprehensif, yang dapat diterapkan demi pelayanan rumah sakit yang lebih baik lagi,” imbuh Sri Paduka.

Terkait Humas Rumah Sakit, Sri Paduka menekankan agar tidak sembarangan memberikan informasi. Informasi-informasi yang dinyatakan pihak Humas rumah sakit juga harus jelas dan tidak boleh keluar dari norma yang ada. “Intinya, humas tidak boleh ndobos. Dan bagi saya, bonding itu lebih penting dari branding. Bangun dulu kesamaan visi dalam melayani,” tegas Sri Paduka.

Ketua PERHUMASRI DIY, Eka Budy Santoso mengatakan, teknologi internet memberikan dampak yang cukup besar terhadap perkembangan industri pelayanan kesehatan, khususnya rumah sakit. Digitalisasi dan otomatisasi pun menjadi salah satu kunci dalam memberikan pelayanan berkualitas tinggi.

“Dengan digitalisasi kita mampu menyederhanakan proses operasional di sepanjang rantai nilai pelayanan di rumah sakit. Dan upaya membangun branding dan reputasi rumah sakit di era digitalisasi merupakan langkah penting dalam memenangkan kepercayaan pasien dan bersaing dalam industri pelayanan kesehatan yang kompetitif,” paparnya.

Eka mengungkapkan, melalui simposium dan workshop nasional ini, pihaknya ingin meningkatkan wawasan dan pengetahuan pengelola rumah sakit mengenai strategi yang dapat digunakan untuk membangun dan memelihara branding dan reputasi yang kuat dalam konteks digitalisasi. Selain itu, kegiatan ini tentu untuk meningkatkan keterampilan dalam dunia digital, termasuk keterampilan dalam manajemen media sosial, pemasaran digital dan penggunaan teknologi informasi terbaru.

“Kami berharap tentunya Bapak Gubernur DIY dapat memberikan keynote speech terkait Peran Humas Rumah Sakit dalam Peningkatan Mutu Layanan. Sedangkan waktu pelaksanaan kegiatan ini rencananya di tanggal 3-4 November 2023 dan berlokasi di Hotel Crystal Lotus, Jalan Magelang, Sleman,” imbuhnya. (Rt/Sis)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: