11 Jun 2012
  Humas Berita,

Sebelas Tokoh Dapat Perhargaan Pemimpin Pancasila

Sebelas Tokoh Dapat Perhargaan Pemimpin Pancasila

Sultan :dokma agama Cuma digunakansebagai simbulpemebenaruntuk tapsirnya sendiri, padahal religi tanpa humanisasimudah menjadi sangar bahkanbisa menjadi brutal.


YOGYAKARTA (8/06/2012) Semalam (Jumat petang,8/06) bertempat di Bangsal Srimanganti, Kraton Yogyakarta 11 tokoh di Indonesiamenerima Penganugerahan Pemimpin Pancasila 2012 dantokoh-tokoh tersebut antara lain : Fadel Muhammad, , Siswono Yudhohusodo, Mba Ratna Sarumpaet, Chappy Hakim, Effendy Choirie, Fajrouel Eachman dan, Hadar Gumay,namun dari 11 orang tersebut yang berhalangan 4 tokoh yaitu Jimly Ashidiqie, Syariief Hassan, Yusril Izha Mahnedra,Bambang Harymurti,

Menurut Ketua Panitia Seleksi yang juga selaku Ketua Organisasi IndonesiaSatuFoundation Freddy Ndolu menjelaskan bahwa sebuah badan yang didirikan Aguastus 2007 dengan tujuan untama mencari dan mempromosaikan pemimpin (Leader) untuk Indonesia dengan memberikan penghargaanPemimpin Pancasilakepada 11 Tokoh Nasional dalam usaha besar membumikan Pancasila dalam kehidupan bernegara. Dengan menyandang predikat Pemimpin Pancasila para tokoh nasional ini diharapkan memiliki integritas, prfesionalisme dan personalitas dalam setiap gerak dan langkah mereka menuntun rakyat dan bangsaIndonesiamenuju kesejahteraan dan kemakmuran bersama berdasarkan Pancasila.

Karena menurut Freddy Ndolu bangsa yang besar membutuhkan pemimpin yang besar pula. Mednurutnya tidak terkecualiIndonesia. Hanya saja ironisnya selama 67 tahun merdeka, Indonesia sangat minim pemimpin yangber Pancasilais,namun justru yang dihasilkan adalah pejabat/penguasa berjiwa kerdil, yang tampak dalam berbagai praktiuk korupsi, kolusi, nepotisme. Jika hal ini terus dibiarkan terjadi, jelas Freddy maka perahu besar yang namanyaIndonesiaini akan bocor dan karam.

Berangkat dari keprihatinan ini, gerakan moral yang dipelopori tim IndonesiaSatu Foundation yang berawal dari program Leader of IndonesiaSatu selama 3 tahun dari tahun 2007-2009, setiap tahun memberikan penghargaan Pemimpin Pancasila kepada tokoh-tokoh nasional yang dianggap layak memimpin bangsa ini.

Adapun Penghargaan yangdiberikan kepada 11 tokoh nasional tersebutjelas Freddy Ndolu berupa Trophy kristal yang transparan mengandung pesan pemimpin harus bisa dilihat olehsemua orang dari berbagai sudut pandang dan tidak memilki agenda terselubung.

Sementara itu Ketua Karangtaruna DIY selaku tuan rumah penganugerahan Penghargan Peminpin Pancasila GKR.Pembayun dalam sambutannya menyatakan bahwa pemimpin harus mampu memotivasi dan mengarahkan bawahannya untuk bersama-sama mencapai tujuan .Pemimpin juga harus mempunyai karakter yang kuat dan Pancasila sebagai pandangan hidup dan dan sumber pedoman hidup . Dari Pancaasila kita tahu nilai-nilai apayang harus dibangun oleh seorang pemimpindalam menjalankan pekerjaannya. Namun demikiansaat ini banyak anak bangsa yang mempertanyakan apakah pemimpin kita sudahber Pancasila. Kalau para pemimpin sudah berkarakterPancasila, kenapa korupsi mewabah. Kalau Pemimpin berkarakter Pancasila kenapa yang sejahtera para pemimpin,kalau pemimpin berkarakter Pancasila kenapa membiarkan anarkhisme. GKRpembayun menyampaikan peribahasa akibat nila setitik, rusak susu sebelanga yang dapat diterjemhkan hanya karena ulah oknumpemimpinyang tidak amanahmaka dianggap semua tidak baik tidak benar.

Sehubungan dengan hal tersebut karangtaruna DIY bersama IndonesiaSatuserta mitra kerja Universitas Gadjah Mada, KNPI DIY,Ikatan pelajar dan Mahasiswa DIY menyelenggarakan pemilihan Pemimpin Pancasila dalam mengabdikan dirinya baik karya maupun tindakannya demi kemajuan Indonesia dengan landasan Pancasila.

Sedangkan Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam pemberian penghargaan Pemimpin Pancasila yang juga didampingi GKR.Hemas, dihadiri Pejabat Forum Koordinaasi Pimpinan Daerah se DIY, para tokoh penerima Pemimpin Pancasila tahun lalu seperti Akbar Tanjung, Hasyim Joyohadikusumo , Seto Mulyadi, Siti Nurbaya, antara lainmengatakan bahwa Proklamasi 17 Agustus 1945 tak terpisahkan dalam mata rantai peristiwa sejarah di Yogyakarta Maklumat 5 September 1945, Serangan Umum 1 Maret 1949 dan Jogja kembali29 Juni 1949yang oleh Sejarahwan Prof.Djoko Soeryo Proklamasi ke dua. Pertama Proklamasi ke Dunia Internasional, bahwa NKRI masih berdiri Tegaksebab sebelum NKRI terkoyak olehpendudukan Belanda. Kedua penegasan kembalibahwa Sri Sultan Hamengku Buwono IXsebegai representasi rakyat Yogyakarta tetap konsisten mendukung NKRI.

Dari sejarah yang kita baca tersebut lanjut Sri Sultan HB X menandai agresi militer Belanda yang kedua pada 19 Desember 1949Bung Karno Presiden waktu itu menorehkan pesan dengan tulisan tangan Djogjakarta mendjadi termasjur karena Djiwa Kemerdekaannya, hidupilah Djiwa kemerdekaan itu artinya ada keterkaitan eratantara Bung Karno dengan Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang bermakna menyatunya Yogyakarta dengan NKRI.

Lebih lanjut Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyatakan bahwaseandainya kita bisa melakukan dialog imajiner dan beliau berduasetelah melihat Indonesia masakini ,menurut Sultanbeliau berduapunbertanya mengapajiwa merdeka itu sudah mulai pudar. Tentu kitalah yang masih hidup yang layak menjawabnya.

Dibagian lain Sultan HB X menyatakan bahwa era sekarang ini agaknya kita-kita ini sudah tidak mematuhi pesan-pesan Bung Karno ini , rasanya baru sekarangmengalami keadaandimana ancaman konflikantar sesama warga bangsa demikan besar. Rasanya baru sekarangkekerasan terjadidimana-mana yang mebawa korban jiwa bangsa sendiri, rasanya baru sekarangada umat beragama yang lebih menonjolkan sikapaprioriketimbang toleransi. Kini bangsa inidisibukkan oleh keshalehan personal, namun lengah dalam membentuk kesalehan sosial , dokma agama Cuma digunakansebagai simbulpemebenaruntuk tapsirnya sendiri, padahal religi tanpa humanisasimudah menjadi sangar bahkanbisa menjadi brutal.

Sementara terkait dengan diluncurkannyamajalahKolom Pancasila oleh Pemuda yang bersamaan dengan pemberian/penganugerahan Penghargaan Pemimpin Pancasila tersebut Sri Sultan HB Xselain memberikan apresiasi yang tinggi jugamengharapkan agar Pancasila benar-benar menjadi rumah kita, rumah untuk kita semua, nilai dasar Indonesia, rumah kita selamanya untuk semua orangTeji namanyacinta sesama, warna menyatu , bersambung rasasaling membagi sama,dapat sama rasa sebagai aman pesanFranky Sahilatua dalam lirik lagunya.

Kkepada tokoh penyandang gelar tokoh Pemimpin Pancasila Raja Ngayogyakarta Hadiningrat tersebutmengucapkan selamat berjuang untuk mengabdi kepada masyarakatdan bangsadengan Catur pilar kebangsaannyadapat lebih menyatudalam pemahaman dan aktualisasinya bagi sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat Indonesia secara adil dan merata.

Penganugerahan penghargaan Pemimpin Pancasila kepada 7 orang tokoh dari 11 orang yang direncanakan hadir masing-masing diserahkan olehKetua IndonesiaSatu Foundation Freddy Ndolu kepada Fadel Muhammad, Sri Sultan Hamengku Buwono X kepada Siswono Yudhohusodo, Siti Nurbaya kepada Ratna Sarumpaet, Akbar Tanjung kepada Chapy Hakim, Seto Mulyadi kepada Effendy Choiri, Hasyim Joyohadikusumo kepada FadjroelRahman, dan terakhir kembali Sri Sultan HB X menyerahkan kepadahadar Gumay.

Malam Penganugerahan penghargaanPemimpin Pancasila di Kraton Yogyakarta juga dilangsungkan ikrar kesetiaan terhadap Pancasila oleh pemuda-pemudiIKPM yang ada di Yogyakarta, penandatanganan naskah kesetiaan para tokoh penerima penghargaan serta dimeriahkan dengantari Golek menak adainggar dari Kraton Yogyakarta.(Kar)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: