11 Apr 2018
  Humas Berita,

Sekolah Berkualitas Jadikan DIY Ramah Anak

Yogyakarta (11/04/2018) jogjaprov.go.id – Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan gedung baru Olifant School sebagai cikal bakal ‘Kota Ramah Anak’ menuju ‘Provinsi Ramah Anak’. Untuk mewujudkan Provinsi Ramah Anak, tidak bisa hanya berpusat pada pemerintah saja, namun perlu adanya partisipasi dari masyarakat, salah satunya melalui sekolah. Hal ini dikemukakan Gubernur DIY saat membacakan sambutannya, Rabu (11/04) di gedung baru sekolah Olifant, Demangan, Yogyakarta.

Sri Sultan HB X menyampaikan, dibutuhkannya kegiatan bermain di setiap sekolah mampu mengembangkan IQ dan EQ sebagai proses pembelajaran tenggang rasa, tahu aturan, dan pengembangan kognitif anak. Sebab, jika seorang anak senang dengan ekspresi gerakan-gerakan, maka kemampuan kognitifnya akan berkembang. “Untuk itu, jika di setiap kota dibangun taman bermain akan bermanfaat untuk anak-anak sebagai modal awal Kota Ramah Anak,” tutur Gubernur DIY.

Gubernur DIY juga berharap, hendaknya guru mampu menghibur anak-anak dengan mengenalkan kembali seni dan permainan tradisional. Menurut Sri Sultan, hal tersebut mampu menyeimbangkan perkembangan anak dalam aspek sosial, emosional serta kemampuan gotongroyong dan menahan diri. “Hendaknya itu dikenalkan kembali. Karena sekarang ini, seni dan permainan tradisional dijauhi anak, hal itu disebabkan orangtua yang tidak mengenalnya lagi,” ucap Gubernur DIY.

Selain itu, Sri Sultan HB X juga menekankan agar sekolah menghadirkan ruang-ruang beserta interiornya yang bernuansakan karakter tradisional Jawa dengan aksentuansi gebyok dan lukisan batik. Seperti di pojok perpustakaan ditampilkan karya sastra jawa, cerita wayang, sejarah batik dan candi. “Hal ini untuk membangun ingatan kolektif anak tentang kekayaan peradaban kita. Juga diharapkan anak didik tidak terlepas dari akar budayanya,” terang Sultan.

Di akhir sambutan, Gubernur DIY menambahkan, terbentuknya sekolah yang berkualitas ialah sekolah yang mengarah pada toleransi, kebersamaan, gotong royong, merawat hidup dengan natur dan kultur seperti konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara. “Tidak eksploitatif, tidak merusak alam dan budaya. Juga mencegah konflik dan kebencian. Sebab, lulusan yang sukses di masyarakat tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi juga baik dalam kecerdasan sosial dan yang motoriknya terlahir dari metoda pembelajaran Joyful Learning,” ucap Gubernur.

Turut hadir pula dalam acara ini, GKR Hemas, Ketua DPRD DIY, Bupati Sleman, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah DIY, Board of Director Olifant, Dewan Penasehat Olifant, Parents Committee Olifant, guru, staf, dan murid Olifant. (rk)

HUMAS DIY.

 

Bagaimana kualitas berita ini: