29 Jun 2018
  Humas Berita,

Sifat Fitrah Dapat Mengurangi Pertikaian

Yogyakarta (29/06/2018) jogjaprov.go.id – Idul Fitri datang setiap tahun. Idul Fitri bukanlah akhir karena masih ada pergulatan yang harus dilalui sesudahnya. Demikian disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam acara Syawalan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY dengan jajaran Pemkot Yogyakarta di Graha Pandawa Balaikota, Jumat (29/06).

Dalam syawalan kali ini Gubernur berpesan untuk bisa memaafkan kesalahan yang orang lain perbuat baik disengaja maupun tidak disengaja. “Memaafkan sebenarnya adalah pekerjaan yang lebih mudah daripada membawa semua beban ke mana saja kita melangkah,” ungkap Gubernur.

Selain itu, memberi maaf kepada orang lain pada hakikatnya adalah memberikan hadiah ke diri sendiri. Hadiah untuk sebuah kebebasan yang diperoleh. Kebebasan dari segala rasa tertekan, rasa dendam, maupun kekerdilan hati.

Gubernur DIY mengungkapkan Idul Fitri yang memiliki sifat fitrah itu mudah-mudahan dapat membawa pencerahan ukhuwah antar sesama bangsa. Sehingga situasi bangsa dan negara tetap terpelihara kerukunannya.

“Fitrah adalah ajaran Islam yang paling mendasar yang jika merasuk ke dalam jiwa segenap anak bangsa yang sering bertikai ini, dapat menjadi perekat guna menjalin ukhuwah wathaniyah menuju islah bangsa yang utuh secara jujur dan ikhlas serta berkelanjutan,” wejang Gubernur.

Syawalan dihadiri Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Wakil Wali Kota Heroe Poerwadi, pimpinan dan anggota DPRD Kota Yogyakarta, para pejabat, dan masyarakat. (Af)

Bagaimana kualitas berita ini: