28 Mei 2022
  Humas DIY Berita,

Sri Paduka : NU Harus Maksimalkan Fungsi Jam'iyyah Diniyyah Ijtima’iyyah

Sleman (28/05/2022) jogjaprov.go.id – Nahdlatul Ulama atau biasa disebut NU mengambil peran menjaga NKRI melalui bingkai ibadah yang menegaskan bahwa cinta tanah air merupakan salah satu upaya aktualisasi nyata keimanan. NU memiliki fungsi jam'iyyah diniyyah ijtima’iyyah atau  organisasi sosial keagamaan.

Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menegaskan hal tersebut pada saat membuka Musyawarah Kerja Wilayah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY Masa Khidmat 2022-2027, Sabtu (28/05) di Pondok Pesantren Wachid Hasyim, Sleman. Menurut Sri Paduka yang memang telah akrab dengan para Kiyai NU ini, sudah selayaknya NU sebagai organisasi masyrakat Islam terbesar harus mampu menjadi garda terdepan untuk mempertahankan NKRI dengan Islam Nusantara-nya, dan Pancasila sebagai Darussalam-nya.

“NU harus tampil trengginas untuk menyegarkan Pancasila, agar menjadi living ideology bangsa Indonesia. Dalam arti, menjadikan Pancasila sebagai filosofi yang membumi, dengan secara berkelanjutan memberikan makna baru melalui penafsiran kritis sesuai zaman,” kata Sri Paduka.

Melihat kiprah dan misi-misi NU tersebut, Sri Paduka tidak bisa tidak mengapresiasi setiap program yang dihasilkan dan dilaksanakan oleh PWNU DIY tersebut. Dirinya berharap, musyawarah kerja ini akan mampu menghasilkan rekomendasi yang nantinya dapat disampaikan kepada pemerintah, sekaligus menjadi modal untuk bekerjasama dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. Sri Paduka sangat berharap para pengurus PWNU DIY dapat menghimbau kepada warga Nahdliyin untuk tetap menjaga khittah NU. Terutama dalam bidang kemasyarakatan, untuk tetap berpegang pada prinsip tawassuth yaitu sikap tengah dan i’tidal yaitu berbuat adil, tasamuh atau toleran terhadap perbedaan pandangan, tawazun atau seimbang dalam berkhidmat kepada Tuhan, masyarakat, dan sesama umat manusia), dan amar ma’ruf nahi munkar yaitu mengajak kepada kebaikan dan mencegah keburukan.

“Saya yakin, PWNU DIY akan terus berkomitmen mendukung pemerintah dalam menangani permasalahan masyarakat, baik secara langsung maupun dukungan spirit dalam rangka mengamalkan Ahlussunnah Wal Jamaah,” tutup Sri Paduka.

Ahmad Zuhdi Mudlor, Ketua Tanfidiyah PWNU DIY periode 2022-2027 mengungkapkan rasa syukurnya atas kepercayaan dari Pemda DIY yang disampaikan oleh Sri Paduka. Menurutnya, hal tersebut harus menjadi cambuk dan bahan evaluasi terhadap kinerja NU seterusnya. Monitoring dan evaluasi harus terus digalakkan untuk terus berbenah diri. “Sangat mengharukan karena pemerintah telah memberi kepercayaan yang luar biasa kepada kita, bahwa kita ini tidak hanya disebut sebagai penjaga NKRI tapi penjaga yang kreatif yang dapat mengembangkan dan memahami ideologi negara secara kreatif sesuai dengan tantangan zaman,” ungkap Kiyai Zuhdi.

Menurutnya, selama ini NU dipandang menitikberatkan program pada pengembangan keagamaan saja. Awam memandang bahwa NU adalah organisasi agama saja, padahal menurutnya, seperti yang disampaikan Sri Paduka, NU bukan hanya sebagai organisasi dunia keagamaan tapi juga organisasi istimaiyah kemasyarakatan. Menurut Kiyai Zuhdi, selama ini dirinya dan warga NU sangat peka terhadap masalah-malam yang berkaitan dengan agama tapi tidak peka dengan masalah yang berkaitan dengan masalah sosial.

“Istilahnya kalau orang bicara tentang Wahabi misalnya kita sangat peka cepat sekali merespon tapi ketika melihat kemiskinan, melihat orang-orang yang ada di jalanan, anak-anak terlantar, kita tidak merespon mereka dengan lebih cepat, artinya apa masih terjadi ketimpangan kita di dalam memandang organisasi. Kita harus benahi itu, aspek-aspek kemanusiaan yang justru menjadi tantangan yang sangat riil saat ini,” jelas Kiyai Zuhdi.

Tugas NU yang sangat berat inilah yang harus menurut Kiyai Zuhdi harus dipikul bersama oleh warga NU. Dirinya optimis bahwa NU mampu menjadi solusi dan inspirasi bagi pemecahan berbagai masalah yang ada di DIY.  Termasuk juga klitih, sampah, dan kepadatan parkir yang cukup menyita perhatian Pemda DIY. Kiyai Zuhdi menghimbau warga Nahdliyin untuk turut berjuang memberikan sumbangsih penyelesaian, atau setidaknya jangan sampai warga NU menimbulkan persoalan baru.

“Saya kira kepercayaan pemerintah harus kita jaga bersama, karena bahkan Islam pun mengajarkan kita untuk sama-sama berjuang mewujudkan negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Itu tanggung jawab kita,” kata Kiyai Zuhdi. (uk)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: