05 Sep 2022
  Humas DIY Berita,

Sri Paduka Wajibkan Dokter Untuk Melek Teknologi

Yogyakarta (05/09/2022) jogjaprov.go.id –  Menjadi Dokter saat ini harus melek teknologi guna mengimbangi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat semaksimal mungkin. Pentingnya pemahaman pemanfaatan teknologi ini pasti mampu meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat.

Wagub DIY KGPAA Paku Alam X mengungkapkan hal demikian saat menerima audiensi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Yogyakarta, Senin (05/09) di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Upgrade diri ini penting mengingat profesi dokter sangat penting untuk selain menyehatkan masyarakat dengan sebaik-baiknya juga terlibat dalam edukasi kesehatan masyarakat.

“Dokter itu multidimensi artinya kita lepas dari SARA dan religiusitas. Dokter memang harus terbiasa menghadapi multikultural, multireligi dan tidak membeda-bedakan, sehingga harus serba bisa. Termasuk melek teknologi,” ujar Sri Paduka.

Sri Paduka ingin IDI Cabang Kota Yogyakarta meskipun organisasi profesi tetapi tetap mempunyai kode etik. Perubahan diperlukan untuk menambah wawasan baru, yang sesuai dengan perkembangan zaman. IDI Cabang Kota Yogyakarta bisa menjadi suatu wadah yang komprehensif dan menyesuaikan dengan zaman melalui kemudahan akses, informasi, pelayanan dan sebagainya.

Ketua IDI Kota Yogyakarta dr. Tri Kusumo Bawono, SE mengatakan saat ini organisasi yang dipimpinnya ini beranggotakan 1.083 orang dokter. Dari jumlah itu baru sekitar 50 – 60% yang melek teknologi kedokteran. Untuk itu, sesuai arahan Sri Paduka, dirinya akan mengajak dokter muda angkatan 2000 keatas untuk bergabung menjawab tantangan.

sesuai dengan perkembangan zaman sekarang di usia lulusan tahun 2000 ke atas ini diperkirakan akan mampu menghadapi tantangan program IDI Reborn. Terus-menerus belajar dan berkembang hingga kemudian akan memaksimalkan sumber daya supaya bermanfaat di masyarakat, bermanfaat pada sesama anggota IDI atau sesama dokter dan tentu saja stakeholder termasuk Pemda DIY.

“Termasuk tadi sesuai dengan arahan beliau untuk memaksimalkan untuk teknologi telemedicine, termasuk tanda tangan resep elektronik kemudian tanda tangan verifikasi, dan banyak hal terkait teknologi,” ungkap dr. Tri Kusumo.


Dalam upayanya, IDI Cabang Kota Yogyakarta banyak mengadakan pertemuan semacam webinar, pembelajaran online dan offline, kemudian pelatihan-pelatihan dan tentu saja dengan Hybrid. Tri Kusumo menambahkan, melek teknologi bisa menjadi pembaharuan untuk mengendalikan sistem kesehatan masyarakat.

Teknologi kesehatan saat ini sudah semakin maju dan banyak hal yang dulu tidak mungkin dilakukan saat ini bukan sesuatu yang susah. Oleh karenanya, diperlukan juga upgrade ilmu, pengetahuan, ketrampilan bagi individu dokter untuk lebih modern lagi. Apabila hal tersebut mampu menjadikan kesehatan masyarakat lebih terjamin maka IDI Cabang Kota Yogyakarta akan siap untuk mengembangkan diri.(uk/de/sd)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: