25 Jun 2022
  Humas DIY

Sri Sultan Akan Seleksi Finalis Jogja Planning Gallery

Yogyakarta (25/06/2022) jogjaprov.go.id - Batas waktu pendaftaran Sayembara Pra Desain Jogja Planning Gallery (JPG) telah usai. Penjurian mulai dilakukan pada 24 Juni 2022 bertempat di Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) Daerah Istimewa Yogyakarta. Juri yang hadir adalah GKR Mangkubumi, Dr. Eng. Ir. Laretna Trisnantari Adishakti, M.Arch, Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D , IAI, Ir. Eko Agus Prawoto M.Arch, IAI, Heri Pemad.

Total pendaftar yaitu sebanyak 118 peserta dengan jumlah keseluruhan karya 65 desain. Jumlah karya yang lebih sedikit ini dikarenakan perlombaan boleh diikuti secara berkelompok. Penjurian pertama dilakukan mulai pukul 13.30 WIB di Ruang Rapat A Dinas PUP-ESDM DIY. Secara teknis sesuai kesepakatan juri, 3 besar diumumkan pada hari yang sama, 24 Juni 2022.

Peserta yang terpilih diberi kesempatan untuk menyiapkan presentasi dan maket sampai dengan 8 Juli 2022. Penjurian tahap 2 direncanakan akan dilangsungkan pada Senin, 11 Juli 2022 mendatang. Peserta akan hadir secara offline dan melakukan presentasi langsung di hadapan juri dan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Tujuan sayembara JPG adalah untuk memperoleh masukan dari masyarakat dan profesional dalam Penyusunan Gambar Pra-Desain sebagai acuan Detail Engineering Design Gedung Jogja Planning Gallery. Rencananya Jogja Planning Gallery ini juga memiliki beragam konten seperti wisata, budaya, dan juga tata ruang Jogja termasuk kabupaten/kota di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Jogjakarta dibangun dengan penuh makna, memiliki keistimewaan tata ruang dan sejarah tata kota termasuk kawasan Sumbu Filosofi. Dengan memahami filsafat Sangkan Paraning Dumadi, yang memiliki makna perjalanan hidup manusia dari lahir hingga kematian. Diharapkan setiap perencanaan di kawasan Sumbu Filosofi dapat diselaraskan dengan nilai-nilai Sumbu Filosofis. Sehingga mampu mewujudkan citra karakter kawasan yang berbudaya," ungkap GKR Mangkubumi.

Semua peserta membuat desain dengan menyisipkan filosofi yang sesuai dengan Sumbu Filosofi dan budaya Yogyakarta. Sehingga karya yang dibuat tetap menampilkan karakteristik Yogyakarta dengan sentuhan modern. “Jogjakarta dan Malioboro memiliki kekentalan lapisan-lapisan pusaka alam, pusaka budaya, yang sungguh istimewa. Terangkai bahkan sejak Mataram kuno. Rangkaian ini terus tumbuh penuh dinamika hingga kini,” terang Laretna Trisnantari Adishakti.

Penjurian Tahap Pertama ini terdiri dari tiga sesi. Pada sesi pertama dilakukan pemilihan 20 besar dari 66 karya peserta Sayembara Pra Desain Jogja Planning Gallery. Peserta yang lolos masuk 20 besar adalah JPG-001, JPG-035, JPG-061, JPG-091, JPG-099, JPG-002, JPG-037, JPG-071, JPG-092, JPG-102, JPG-008, JPG-041, JPG-080, JPG-095, JPG-109, JPG-026, JPG-059, JPG-081, JPG-096, JPG-118.

Setelah memilih 20 besar peserta, penjurian sesi kedua dilakukan untuk memilih 9 besar. Peserta yang lolos pada tahap ini adalah JPG-008, JPG-091, JPG-099, JPG-080, JPG-092, JPG-102, JPG-081, JPG-095, JPG-118.

Pada sesi ketiga, dari 9 nominator tersebut dipilih kembali 3 besar yang akan masuk pada Penjurian Tahap Kedua. Nomor peserta yang berhasil lolos adalah JPG-092, JPG-099, JPG-118. (Wd/jh/ade)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: