21 Jun 2022
  Humas DIY Berita, Agenda Kegiatan,

Sri Sultan Optimis Potensi Kerjasama DIY-Inggris Bisa Optimal

Yogyakarta (21/06/2022) jogjaprov.go.id - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima kunjungan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins, Selasa (21/06) pagi. Sri Sultan optimis akan potensi kerjasama antara DIY dan Inggris di sektor ekonomi kreatif, ekonomi digital, dan pendidikan dapat berjalan maksimal. 

Seusai pertemuan yang digelar di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta tersebut, Owen menyampaikan apresiasinya akan kepemimpinan Sri Sultan dalam penanganan pandemi Covid-19 dan kepeduliannya terhadap kesehatan serta keselamatan masyarakat Yogyakarta. 

Tak hanya soal Covid-19, Dubes dan Sri Sultan juga membahas kemungkinan untuk memaksimalkan proses digitalisasi manuskrip yang dimiliki Keraton Yogyakarta. Termasuk upaya untuk mengembalikan koleksi manuskrip milik Keraton Yogyakarta dalam bentuk fisik. Owen mengaku pihaknya sudah berdiskusi soal manuskrip dengan Pemda DIY, Perpustakaan Nasional, dan Perpustakaan Inggris akan hal tersebut. 

“Kami sangat senang bahwa digitalisasi manuskrip yang dilakukan tahun 2019 berjalan sangat baik dan ada prioritas untuk digitalisasi di masa depan. “Gubernur (DIY) juga berbicara banyak tentang kerja yang dilakukan Keraton untuk mendukung proyek ini seperti seminar dan pameran. Kami sangat menantikan kerjasama selanjutnya di bidang ini,” imbuhnya. 

Sebagaimana diketahui dalam catatan sejarah, peristiwa Geger Sepehi yang terjadi pada 20 Juni 1812, mengakibatkan banyak naskah dan manuskrip milik Keraton Yogyakarta diambil-alih Inggris. Naskah tersebut kini tersimpan di British Library dimana 75 diantaranya telah dikembalikan dalam bentuk digital ke Keraton Yogyakarta pada Maret 2019 silam. Oleh karenanya, usaha untuk merawat, mengembalikan, dan menceritakan kembali sejarah yang ada dalam manuskrip tersebut menjadi sebuah hal patut untuk terus dilakukan. 

Lebih lanjut, Owen juga menyatakan kebanggaannya karena Yogyakarta menjadi salah satu tuan rumah untuk rangkaian Presidensi G-20. “Saya di sini juga menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Kesehatan G-20 yang berlangsung dari kemarin hingga hari ini. Saya senang Digital Working Group diadakan di Yogyakarta dan merupakan tribute khusus bagi Yogyakarta sebagai tuan rumah yang tepat bagi kegiatan ini,” katanya. 

Hal tersebut disampaikan lantaran isu tentang kesehatan menjadi satu dari tiga isu prioritas yang dikedepankan dalam Presidensi G-20. Oleh karenanya, forum G-20 bidang kesehatan bekerja sama untuk membentuk Financial Intermediary Fund (FIF) atau dana perantara keuangan untuk membantu negara-negara yang membutuhkan saat terjadi pandemi di masa depan. Pernyataan ini turut disampaikan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat menghadiri The 1st Health Ministers Meeting, di Hotel JW Marriot, Sleman, Senin (20/06). 

“Presiden Joko Widodo telah memprioritaskan isu kesehatan dan pendanaan kesehatan dalam agenda G-20. Oleh karenanya, Inggris mendukung adanya FIF utamanya setelah adanya analisa tentang gap dalam pendanaan kesehatan. Meski demikian, masih ada beberapa detail yang harus didiskusikan lagi," tukas Owen.  

Owen menegaskan bahwa pemerintah Inggris akan terus mendukung Presidensi G-20 dalam mencapai tujuan dari agenda-agenda penting G-20. “Tapi kami juga menyadari bahwa hal ini tidak bisa dijalankan seperti biasa terutama dalam menghadapi perang Rusia karena mereka menyerang Ukraina yang merupakan negara yang berdaulat,” terangnya. 

Invasi yang dilakukan Rusia mengakibatkan rusaknya fasilitas-fasilitas kesehatan. Padahal sejatinya kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi adalah tiga hal utama yang dibahas dalam G-20. “Ini membuat kita semua sangat sulit untuk fokus pada isu yang penting bagi kita,” tutupnya. 

Oleh karenanya, ia menilai penting kiranya pemerintah Inggris memberikan FIF sebagai sebuah bentuk dukungan untuk investasi keuangan dan kemanusiaan. Dana ini nantinya disalurkan melalui Bank Dunia yang berada di Washington, AS dan selanjutnya didistribusikan kepada negara yang membutuhkan. [vin/ar/ag]

 

HUMAS DIY 

Bagaimana kualitas berita ini: