03 Sep 2024
  Humas DIY Berita,

Sri Sultan: Orang Miskin Jangan Ditinggal

Kulon Progo (03/09/2024) jogjaprov.go.id - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai masyarakat Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo, termasuk sejahtera. Keberanian masyarakat Banjarharjo untuk menggabungkan program Desa Preneur, Desa Budaya, Desa Wisata, dan Desa Prima melalui dukungan Dana Keistimewaan, merupakan terobosan yang inovatif dan visioner.

Sri Sultan menyampaikan hal demikian dalam acara Gebyar UMKM Gerakan Bangga Produk Banjarharjo (Gerbang Projo), Selasa (03/09) di Lapangan Kalurahan Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo. Pada lawatan kerja kali ini, Sri Sultan juga berkesempatan melakukan panen raya lele, hasil budidaya masyarakat. Selain itu Sri Sultan dan jajaran juga berkenan melakukan penanaman pohon kelengkeng sebagai bakal Agro Edu Wisata Banjarharjo.

“Saya melihat, masyarakat Banjarharjo ini sejahtera. Untuk lebih meningkatkan kesejahteraan ini, perlu adanya bantuan dari kalurahan untuk meningkatkan pengelolaan Tanah Kalurahan. Ini adalah bukti bahwa Dana Keistimewaan memang diperuntukkan untuk semua orang. Namun peran perangkat desa harus ditingkatkan agar kesejahteraan bisa lebih dirasakan oleh warga,” kata Sri Sultan. 

Sri Sultan menyebut, saat ini Pemda DIY sedang berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tadinya dari kabupaten, digeser ke kecamatan. Program ini dilakukan untuk memberikan ruang kepada kalurahan untuk saling berkompetisi dalam hal menggalakkan program membangu daerah masing-masing. Menurut Sri Sultan, saat ini lurah wajib lebih aktif berperan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Tidak hanya lurah, namun seluruh perangkat desa termasuk Badan Pengawas Desa (BPD) pun wajib punya inisiatif dan pemahaman yang lebih mendalam terkait program-program kesejahteraan. Ekonomi kelurahan itu juga wajib didampingi untuk tumbuh karena sudah difasilitasi oleh Pemda DIY.  

Ada banyak hal menurut Sri Sultan yang telah disediakan oleh Pemda untuk kalurahan. Dalam hal ini, ada kemudahan-kemudahan yang ditawarkan kepada kalurahan. Selain ada dana kalurahan, kemudahan pengelolaan Tanah Kalurahan, juga ada kemudahan mengakses Dana Keistimewaan. Untuk itu, perlu adanya pendampingan serius terhadap masyarakat miskin dan pengangguran di desa.

“Tolong diopeni warga masyarakat yang miskin dan nganggur. Yang lain sejahtera, terus yang miskin ditinggal. Jangan. Daripada TKD nganggur, sudah, kumpulkan orang miskin yang ada di tiap kelurahan. Gunakan Tanah Kalurahan, entah 3 atau 5 tahun. Tapi tetap bayar sewa karena kalurahan butuh APBD. Gimana bayarnya? pakai Dana Keistimewaan,” tegas Sri Sultan.

Sri Sultan berharap, masyarakat di kalurahan bisa meningkatkan kemandirian. Tidak hanya mandiri budaya, tetapi juga mandiri pangan. Harus pula ada perubahan mindset pada para pemimpinnya juga, dalam hal ini harus bisa menjembatani dan melayani publik.

Pj Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi melaporkan, ada beberapa potensi unggulan di Kapanewon Kalibawang, termasuk Banjarharjo. Potensi tersebut adalah komoditas pertanian yaitu Durian, kakao dan vanili.

Saat ini populasi penduduk di Kapanewon Kalibawang berjumlah 7.136 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat  pembudidaya ikan sejumlah 174 orang. Terdiri dari 10 Kelompok Pembudidaya Ikan di wilayah Kalurahan Banjarharjo (7 Pokdakan beranggotakan laki-laki & 3 Pokdakan beranggotakan perempuan) dengan total luas usaha sebesar 22.033 m2, dengan nama Kawasan Sentra Produksi Perikanan Budidaya (KSPP) : Mina Mitra Banjarharjo (yang berada di Pedukuhan Duwet II, Banjarharjo, Kalibawang).

Adapun jenis usaha budidaya di KSPP Mina Mitra Banjarharjo adalah Budidaya Cacing Sutra, Pembenihan Ikan Lele dan Pembesaran Ikan Lele. “Pembesaran lele inilah yang tadi dipanen oleh Bapak Gubernur. Luasan usaha 6.000 m2, dengan kapasitas produksi 17-25 ton per bulannya, dengan rata-rata produksi 18 ton per bulan,” jelas Siwi.

Terkait Pembangunan Dam Parit, Siwi mengatakan, pembangunan Dam Parit  bersumber dana dari DAK Fisik Bidang Pertanian tahun 2024 dengan Pagu 120 juta dan dilaksanakan secara swakelola. Pembangunan Dam Parit tersebut melayani kebutuhan air para petani di Kelompok Tani Andum Rejeki, Padaan Ngasem, Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang. pembangunan konstruksi sudah mencapai sekitar 70%. Pembangunan Dam parit ini diharapkan dapat memberikan layanan seluas 20 ha untuk tanaman padi. 

“Dengan adanya pembangunan Dam parit ini harapannya ada kecukupan air dari irigasi, sehingga diharapkan produksi dan produktivitas padi meningkat,” tuturnya.

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menurut Siwi tidak berhenti pada peranannya sebagai fasilitator, namun juga akan terus berupaya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan keberhasilan pertanian dan peternakan. Ia menyebut, melalui kerjasama yang baik antara pemerintah, peternak, dan seluruh pihak terkait, masyarakat dapat mewujudkan tujuan tersebut. (uk/han/ts/stt/rcd/jon/rd)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: