02 Mei 2022
  Humas DIY Berita, Agenda Kegiatan,

Sri Sultan Sambut Silaturahmi Presiden Jokowi di Keraton Yogyakarta

Yogyakarta (02/05/2022) joogjaprov.go.id. - Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta istri GKR Hemas, menyambut kehadiran Presiden RI Joko Widodo, ibu negara Iriana Joko Widodo beserta putra bungsu, Kaesang Pangarep di Keraton Yogyakarta, Senin (02/05) pukul 09.10 WIB. Tujuan lawatan Presiden ini adalah bersilaturahmi sekaligus menyampaikan ucapan selamat Idulfitri kepada Sri Sultan, GKR Hemas, dan keluarga Keraton.

Sri Sultan selanjutnya mengatakan bahwa pertemuan dengan Presiden Jokowi diisi perbincangan seputar hal-hal ringan. "Bagi saya kita silaturahmi, tidak ada hal-hal yang dibicarakan yang urgent, maupun yang penting. Politik, ekonomi, nggak. Kita silaturahmi," ucap Sri Sultan.

Senada, Presiden Jokowi, menuturkan bahwa kunjungan sudah selayaknya dilakukan mengingat saat hari pertama Idulfitri, presiden dan ibu negara berada di Yogyakarta. “Karena saya, saat Idulfitri ini berada di Jogja, pertama kali yang kita kunjungi untuk silaturahmi, menghaturkan selamat hari raya dan mohon maaf lahir batin, tentu kepada Ngarsa Dalem, Ibu Ratu, dan keluarga. Dalam situasi yang sangat pas, alhamdulillah,” tutur Presiden.

Presiden Jokowi juga menyampaikan rasa syukurnya karena masyarakat telah kembali merayakan Idulfitri pada tahun ini. “Tadi salat Ied di Gedung Agung (Istana Kepresidenan Yogyakarta), berjalan dengan baik, semuanya lancar. Tadi pagi juga kita pantau, semua kota dan provinsi, semua berjalan dengan baik. Alhamdulillah,” tambahnya.

Adapun rombongan presiden selanjutnya meninggalkan keraton sekitar pukul 09.45 WIB. Selain Ngarsa Dalem dan GKR Hemas, turut hadir pada kunjungan tersebut yakni GKR Mangkubumi, GKR Condrokirono, GKR Hayu, GKR Bendara, KPH Purbodiningrat, KPH Notonegoro, dan KPH Yudonegara. 

Bahas Akses Pemudik/Wisatawan

Terkait dengan adanya beberapa kemacetan yang terjadi baik di pelabuhan maupun di beberapa ruas jalan, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya terbaik. “Hal kecil, misal Merak-Bakaheuni, bisa mengantri 10-12 jam itu karena memang volume kendaraan yang terlalu banyak, juga kapasitas dermaga dan kapal yang ada,” ujarnya.

Presiden mengaku, untuk mengatasi hal tersebut, armada kapal penyeberangan yang semula berjumlah 30 kapal, telah ditambah menjadi 50 kapal. Meski demikian, nyatanya penambahan tersebut belum bisa menampung lonjakan pemudik. “Akhirnya ditambah lagi dermaganya, baru bisa mengurangi. Tapi memang, sesuai yang saya sampaikan di awal, jumlah pemudik mencapai 85,5 juta, mobil ada 23 juta, sepeda motor 17 juta, jumlahnya memang sangat banyak.”

Oleh karenanya, Presiden Jokowi mengimbau agar saat masa arus balik, pemudik dapat kembali ke kota asal lebih awal. “Saya mengimbau agar saat kembali, ada yang lebih awal. Jangan semuanya kembali di hari Sabtu dan Minggu. Pasti akan terjadi titik-titik kemacetan terutama di tol, jalan nasional, maupun pelabuhan,” pesannya.

Sementara itu, mengingat banyaknya pendatang yang masuk wilayah Jogja selama Idulfitri, Ngarsa Dalem menuturkan segala upaya pengaturan lalu lintas terus dilakukan. Ngarsa Dalem berharap, pemudik dapat dialihkan ke jalur alternatif sehingga dapat mengurangi kepadatan di bagian tengah atau di wilayah Kota Yogyakarta.

“Kami pun juga harus ngatur, bagaimana crowded-nya jalan, apalagi Malioboro. Tapi susahnya, kita tidak tahu pasti, kepastian pendatang untuk stay di Jogja ini yang sulit. Pasti crowded di sana (Malioboro). Sebab, masyarakat Jogja saja kalau keluar dan tidak lewat Malioboro itu tidak mau, apalagi pendatang. Ini soal psikologis kalau mau mengatasi Malioboro dan sekitarnya,” tutup Ngarsa Dalem. [vin]

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: