13 Apr 2023

Stok Pangan dan Inflasi di DIY Aman Terkendali

Yogyakarta (13/04/2023) jogjaprov.go.id – Ketersediaan pangan di DIY jelang Lebaran 2023 atau Idulfitri 1444 H, telah diprediksi aman terkendali bahkan untuk satu bulan setelahnya. Bahan pangan pokok seperti beras dan sebelas komoditas lainnya telah dalam posisi yang aman.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Sugeng Purwanto mengungkapkan hal ini pada talkshow bertema Stabilitas Pangan dan Inflasi di DIY Jelang Lebaran 2023, Kamis (13/04) di Studio RBTV, Yogyakarta. Menurut Sugeng, gejolak kenaikan harga merupakan hal wajar, asalkan tidak terjadi secara fluktuatif. Guna mencegah gejolak harga yag fluktuatif, pihaknya bersama beberapa dinas terkait dan juga Bank Indonesia melakukan program kegiatan pasar murah dan operasi pasar.

“Secara normatik, operasi pasar kami lakukan di 45 kapanewon dengan 228 outlet untuk toko tani Indonesia. Kami selalu bergerak dan mengantisipasi kondisi apapun, terutama menjelang hari raya Idulfitri untuk tahun ini,” ungkapnya.

Sugeng mengatakan, operasi pasar pun seringkali digelar dalam kondisi normal, yakni melalui toko tani Indonesia beroperasi menjual bahan-bahan pokok dengan harga stabil. Menurutnya, melalui operasi pasar pihaknya bisa mendapatkan dua manfaat sekaligus. Pertama, memasarkan produk-produk binaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY. Kedua, dapat menyediakan kebutuhan pokok bagi masyarakat dengan harga di bawah rata-rata pasar.

“Kita tidak hanya siap di kondisi-kondisi genting, tetapi kita selalu dalam keadaan siap di saat kapan pun. Dan dari dinas kami untuk HKBN misalnya Idulfitri ini, punya program khusus. Misalnya dengan menggelar pasar murah. Kegiatan seperti ini tidak berjalan sendiri, tetapi bekerja sama dengan pihak lain seperti Bulog dan Bank Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Budi Setiawan mengungkapkan, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya pada periode HBKN, siklus harga bahan pangan pokok memang cenderung naik. Hal ini menurutnya dikarenakan para pedagang yang memanfaatkan momen-momen khusus yang membuat tingginya permintaan.

“Bank Indonesia bersama pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota adalah bagian dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah. TPID selalu berupaya untuk memastikan inflasi tetap rendah dan stabil," papar Budi.

Budi menyebutkan, guna mencegah inflasi yang terlalu tinggi, pihaknya menggunakan strategi 4K, yaitu Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi dan Komunikasi yang efektif. “Selain itu, hampir semua daerah di Indonesia melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan. Kita melakukan kegiatan seperti pasar murah, urban farming yaitu mendorong masyarakat untuk menanam sendiri, dan mendorong kerja sama antardaerah,” kata Budi. (Dp/Rt/Uk)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: