03 Feb 2023
  Humas DIY

Sumbu Filosofi Diharapkan Lolos Sidang UNESCO

Yogyakarta (03/02/2023) jogjaprov.go.id - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan harapannya agar pengajuan Sumbu Filosofi Yogyakarta bisa lolos sidang UNESCO. Jika nanti lolos sidang pada September 2023 mendatang, Sumbu Filosofi Yogyakarta akan memperkaya warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia.

Hal ini diungkapkan Sri Sultan usai menerima audiensi Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Hilmar Farid pada Jumat (03/02). Pertemuan yang dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi dilakukan di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

“Saya belum bisa memastikan bisa hadir atau tidak (saat sidang). Mungkin nanti mengajukan permohonan saja. Ya harapannya (pengajuan sumbu filosofi) bisa gol,” ungkap Sri Sultan.  

Dalam pertemuan kali ini, dibahas pula tentang peluang diadakannya dana abadi kebudayaan di daerah, termasuk di DIY. Mengenai hal ini, Sri Sultan mengusulkan agar dilakukan terlebih dahulu upaya untuk menyamakan persepsi tentang konteks kebudayaan untuk seluruh daerah di Indonesia.

“Perlu satu visi, agar bisa sama di semua provinsi soal konteks kebudayaan itu apa. Jangan sampai nanti ada perbedaan persepsi, sehingga pendanaannya jadi keliru, nanti malah bikin repot,” tutur Sri Sultan.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Hilmar Farid mengatakan, Sumbu Filosofi Yogyakarta sudah masuk nominasi dan akan turut dibahas dalam sidang Komite Warisan Budaya UNESCO bulan September 2023 mendatang. Sidang warisan budaya ini sendiri rencananya akan digelar di Riyadh, Arab Saudi.

“Karena itu, kami datang untuk memberitahukan tentang persiapan yang sudah kami lakukan dan sudah sampai mana. Selanjutnya, kami juga membahas soal program manajemen talenta nasional. Rencananya kami akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kebudayaan soal kegiatan dan pelaku budaya dari DIY mana saja yang bisa dimasukkan dalam kerangka manajemen talenta,” jelasnya.

Terkait dana abadi kebudayaan, Hilmar mengungkapkan, saat ini dana tersebut sudah ada di tingkat nasional. Dan ketika UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah keluar, ada amanat pula terkait pengadaan dana abadi kebudayaan di daerah.

“Dalam hal ini Bapak Gubernur (DIY) juga mengingatkan sebelum skema itu dibuat, ada baiknya pemahaman terkait kebudayaan juga sama di semua kalangan. Sehingga ketika dana semacam ini dibentuk, betul-betul bisa efektif dalam pelaksanaannya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, saat ini pihaknya sedang berproses mempersiapkan semua dokumen terkait pengajuan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan budaya UNESCO yang dibutuhkan saat sidang. Targetnya, semua dokumen siap pada 28 Februari 2023 nanti.

“Akhir Februari ini semua sudah harus siap karena harus segera dikirim kepada Delegasi Tetap RI untuk UNESCO di Paris, Prancis. Semoga semuanya lancar, Insya Allah nanti kita bisa maju sidang di September,” imbuhnya. (Rt/Sis/Ip)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: