11 Feb 2023

Tangani Keolahragaan Butuh Inovasi Sesuai Dinamika Zaman

Sleman (11/02/2023) jogjaprov.go.id - Permasalahan dunia keolahragaan saat ini semakin kompleks dan erat kaitannya dengan tuntutan perubahan global. Untuk itu, permasalahan keolahragaan harus ditangani dengan profesional tertinggi.

Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X saat mewakili Gubernur DIY dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) KONI DIY 2023. Bertempat di Hotel Grand Tjokro Yogyakarta pada Sabtu (11/02), Sri Paduka menilai, persoalan keolahragaan juga terkait erat dengan dinamika sosial, ekonomi dan budaya masyarakat.

"Permasalahan keolahragaan harus pula didukung oleh inovasi-inovasi yang relevan dan adaptif dengan dinamika zaman. Dengan begitu, pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga kita tidak stagnan, dan akhirnya tertinggal," imbuh Sri Paduka. Menurut Sri Paduka, yang tidak kalah penting dalam mengelola dunia keolahragaan ialah prinsip transparansi dan akuntabilitas harus dikedepankan, termasuk dalam hal ketersediaan informasi yang dapat diakses. Harapannya, dapat semakin terbuka peluang bagi semua pihak untuk berkontribusi dalam pembangunan keolahragaan.

"Prinsip transparansi dan akuntabilitas berdampak pada makin memungkinkan berjalannya mekanisme kontrol untuk menghindari kekurangan dan penyimpangan. Sehingga tujuan dari sasaran keolahragaan dapat tercapai dengan baik," tutur Sri Paduka.

Bertolak dari hal-hal tersebut, Sri Paduka mengatakan, menjadi harapan semua pihak bahwa momentum Rakerda KONI DIY kali ini, yang sekaligus dirangkaikan dengan persiapan babak kualifikasi PON 2024, dapat melahirkan kesepakatan dan program kerja implementatif yang selaras dengan spirit prestasi keolahragaan.

Sementara itu, Ketua Umum KONI DIY, Djoko Pekik Irianto mengatakan, Rakerda KONI DOY 2023 ini mengambil tema 'Jogja Bisa, Jogja Juara, Jogja Bisa Juara'. Dalam tema ini terkandung makna sebuah tekad yang kuat agar DIY bisa meraih sukses pada perhelatan PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.

"Untuk meraih keberhasilan tersebut, KONI DIY bersama pengurus daerah (pengda) cabang olahraga telah menyelenggarakan pemusatan pelatihan yang sudah dimulai April 2022. Dan tahun ini pelatihan akan dilanjutkan hingga jelang PON 2024 mendatang," ujarnya.

Djoko menjelaskan, pelatihan atlet menuju PON 2024 ini dilakukan dalam dua skema. Pertama, pemusatan pelatihan reguler yang merupakan kumpulan dari para atlet hasil kejuaraan. Pelatihan ini diikuti oleh 146 atlet dan 47 pelatih yang berasal dari 31 cabang olahraga dan subcabang olahraga.

"Skema kedua ialah kami meminta masing-masing pengda kabupaten/kota untuk melakukan pelatihan mandiri yang berisi atlet-atlet potensial dari berbagai cabang olahraga. Skema ini diikuti sekitar 700 atlet dari 59 cabang olahraga yang disiapkan untuk mengikuti babak kualifikasi PON 2024," imbuhnya.

Djoko pun mengajak seluruh pengda tingkat DIY maupun kabupaten/kota untuk berjuang agar dapat mengirim atlet sebanyak mungkin pada PON 2024. Pada PON Aceh-Sumut nanti, KONI DIY sendiri telah menargetkan bisa membawa kontingen 250 atlet dan mampu setidaknya meraih 15 medali emas.

"Untuk itu, perlu kerja sama yang intensif antara kami, pengda kabupaten/kota maupun cabang olahraga, serta seluruh pelatih dan para atlet. Tentu disertai pula dukungan penuh dari Pemda DIY dan masyarakat DIY," katanya. (Rt/Sd/Ch)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: