25 Jul 2024
  Humas DIY Berita,

Tekan Pengangguran, DIY Gulirkan Pelatihan Vokasi

Yogyakarta (25/07/2024) jogjaprov.go.id - Dalam rangka mengatasi kesenjangan antara keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan pasar, Pemda DIY telah membentuk Tim Koordinasi Vokasi Daerah Istimewa Yogyakarta (TKDV DIY) melalui Surat Keputusan Gubernur DIY Nomor 62/Tim/2024 yang melibatkan pemerintah daerah, institusi pendidikan tinggi/vokasi, KADIN, sektor swasta, serta stakeholder terkait. Tim tersebut memiliki tugas mendukung keterampilan generasi muda agar dapat bersaing di pasar tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, saat memberi arahan pada Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Daerah (Rakordal) Triwulan II Tahun 2024. Acara ini dilaksanakan di Aula Parijoto, Gedung KPPD Sleman, pada Kamis (25/07).

Pembentukan Tim Koordinasi Vokasi DIY bertujuan untuk memperkuat sistem pendidikan dan pelatihan vokasi di daerah. Gubernur DIY meminta  bupati/walikota segera membentuk TKDV di kabupaten/kota sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022. Selain pembentukan TKDV DIY, Pemda DIY juga menginisiasi inovasi layanan "Peladi Makarti", sebagai bagian dari Reformasi Kalurahan yang telah dimulai sejak tahun 2023.

Layanan "Peladi Makarti" merupakan bentuk upaya proaktif untuk pengurangan angka pengangguran, sekaligus optimalisasi upaya pelindungan, bagi tenaga kerja yang dimulai dari Kalurahan. "Dengan "Peladi Makarti," diharapkan Reformasi Kalurahan dapat berdampak bagi kesejahteraan masyarakat DIY," tutur Gubernur DIY. Terdapat 7 program layanan "Peladi Makarti" meliputi Antar Kerja, Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Perluasan Kesempatan Kerja, Peningkatan Kompetensi Kerja, Pembinaan Hubungan Industrial, Norma Ketenagakerjaan dan K3, serta Jamsostek.

Dalam acara ini disampaikan pula capaian kinerja perangkat daerah Triwulan II Tahun 2024. Pengguna Anggaran dengan capaian nilai kinerja tertinggi diraih oleh Dinas Komunikasi dan Informatika dengan predikat Baik. Pengguna Anggaran dengan capaian nilai kinerja terendah, disandang oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dengan predikat Baik.

Sementara Kuasa Pengguna Anggaran dengan capaian nilai kinerja tertinggi, diraih oleh Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras dengan predikat Sangat Baik. Kuasa Pengguna Anggaran dengan capaian nilai kinerja terendah, disandang oleh Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Pengasih dengan predikat Cukup.

Gubernur  DIY mengucapkan selamat kepada perangkat daerah yang mencapai kinerja tertinggi. Gubernur DIY juga memberikan motivasi kepada OPD/PA/KPA yang masih berada di bawah untuk menguatkan pengendalian internal, terus semangat belajar, dan mengoptimalkan kinerja tim agar ke depan dapat mencapai level yang lebih baik.

Sementara itu, Estiarty Haryani, S.PT,M.T., Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan RI menyampaikan, bahwa digitalisasi mendorong perkembangan hubungan kerja yang fleksibel. Hal ini seiring dengan besarnya penduduk generasi milenial dan Z di Indonesia. Kedua generasi tersebut memiliki karaktersitik yang relatif selaras dengan hubungan kerja yang fleksibel.

“Generasi Z merupakan digital native dimana penggunaan teknologi digital pada kehidupan keseharian sangatlah mendalam. Mereka tidak memiliki suatu komitmen jangka panjang dan hanya melakukan pekerjaan selama hal itu membuat mereka merasa senang,” ungkapnya. Mereka juga tidak memiliki batasan yang jelas antara work dengan entertainment. Salah satu bentuknya adalah pekerja digital nomaden yang mengusung konsep worktainment.

Estiarty menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, dilihat dari style kerja dan style kehidupan generasi Z agar lebih produktif, dan supaya kebijakan pemerintah pusat dapat selaras dengan pemerintah daerah. Yaitu, memberikan pelatihan keterampilan digital level menengah-tinggi, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kehidupan generasi Z. Penguatan layanan pasar kerja, mencermati kembali terminologi "di dalam hubungan kerja", pergeseran bentuk-bentuk asosiasi pekerja menjadi community unionism, serta coverage jaminan sosial bagi gig worker.

Sebagai penyelenggara negara, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dalam menyikapi perubahan dinamika kehidupan hendaklah disesuaikan secara global dan nasional. Pertama yang harus dilakukan adalah pengenalan digitalisasi. Berpartisipasi secara aktif dalam jenjang/komunitas keterampilan komputer, terus belajar tidak mudah menyerah terhadap persaingan di pasar kerja, membangun komunikasi dan profesionalitas.

Adapun Kepala Bappeda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, S.T., M.T. menyampaikan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) DIY pada bulan Februari 2024 mencapai 33,24%, mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. TPT di perkotaan dan pedesaan menunjukkan tren penurunan setiap tahunnya.

Secara nasional, TPT tertinggi di DIY terdapat pada lulusan SMA (6,13%). Komposisi penduduk berdasarkan generasi menunjukan bahwa, generasi Z mendominasi dengan angka 74,93 juta jiwa melebihi generasi milenial 69,38 juta jiwa.

“Generasi Z menunjukkan minat yang tinggi terhadap bidang digital, seperti data scientist, content creator, dan digital marketer. Ini mencerminkan kemampuan mereka dalam beradptasi dengan perkembangan teknologi. Mereka cenderung lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan teknologi, felksibel, dan bekerja secara mandiri,” ungkapnya.

Meskipun mahir dalam penggunaan teknologi, mereka memiliki kerentanan dalam beberapa hal seperti pengangguran, kesenjangan keterampilan, isu mental health, krisis identitas, serta biaya pendidikan tinggi yang memerlukan perhatian secara serius. Untuk mengatasi tantangan tersebut, Pemda DIY telah meluncurkan berbagai upaya, termasuk pembentukan program prioritas untuk penurunan tingkat pengangguran, pembentukan TKDV, melakukan rencana aksi revitalisasi pendidikan dan Pelatihan Vokasi DIY Tahun 2024-2045.

Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui penyelarasan antara kebutuhan dunia usaha, industri, dan kerja, dengan kurikulum pendidikan dan pelatih, sehingga dapat mencapai kesejahteraan. Dekan Sekolah  Vokasi UMG, Prof. Dr. Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN. Eng mengatakan, generasi Z memiliki skill IT yang tinggi. Perpaduan antara generasi Paruh Baya dengan Generasi Z menciptakan sinergi UMKM. Kolaborasi anatra milenial dan generasi Z mengakselerasi pertumbuhan UMKM.

Hadir dalam acara yang sama, Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda DIY, KPH Yudanegara mengatakan, bahwa “Peladi Makarti” adalah salah satu pelopor aplikasi dari Jogja untuk Indonesia, yang tujuannya mencari/melindungi dan mengoptimalkan ketenagakerjaan di tingkat Kalurahan.  “Sehingga masyarakat bisa melihat dan tahu program apa saja yang terkait dan sudah kami plot di sistem informasi kalurahan, yang dapat diakses oleh masyarakat  di 392 Kalurahan” terangnya.

Disampaikan pula, dalam dua tahun terakhir, ada 100 orang lebih dari DIY yang telah menerima program pelatihan dari Kementerian Ketenagakerjaan. “Ini luar biasa sekali, pelatihannya salah satunya barista, desain grafis, menjahit dan juga las, harapannya tahun 2024 bisa menambah  kuota, sehingga manfaatnya yang sangat efektif dapat dirasakan oleh masyarakat di Kalurahan”.

Barista yang telah menerima pelatihan disalurkan ke Bumdes, yaitu café atau reso. Dicontohkan oleh beliau, Nata Damar dan café Breksi mempekerjakan barista yang telah menerima pelatihan dari Kementerian Ketenagakerjaan.  Pada kesempatan yang sama beliau juga mengusulkan, agar kedepan diadakan pelatihan mekanik.

Serta diharapkan, antara Kalurahan dengan UGM bisa saling sinergi dalam program pengabdian masyarakat dan merdeka belajar. Sehingga harapan visi misi dari Gubernur DIY, yaitu  Transformasi Kalurahan bisa berjalan dengan baik. (Ft/Dvd/CBS)

HUMAS PEMDA DIY

Bagaimana kualitas berita ini: