22 Mar 2018
  Humas Berita,

Telusuri Sejarah Kraton, Gubernur DIY ke Inggris

Yogyakarta (22/03/2018) jogjaprov.go.id - Pemerintah Daerah (Pemda) DIY tengah menelusuri sejarah DIY dan Kraton Ngayogyakarta. Sebagai upaya melengkapi data-data untuk rencana pembangunan Museum Yogyakarta, Gubernur DIY melakukan lawatan ke Inggris.

Lawatan ini juga sekaligus memenuhi undangan Peluncuran Digitalisasi 75 Manuskrip Jawa Kuno di British Library. Dalam sambutannya saat peluncuran di British Library, London, Inggris pada Selasa (20/03), Gubernur DIY menuturkan, digitalisasi manuskrip Jawa yang dilakukan British Library juga memberikan manfaat lebih bagi DIY.

“Bagi kami peristiwa siang hari ini sangat penting karena bagi kami, ini untuk melengkapi sejarah. Sejarah DIY yang perlu saya sambung kembali setiap peristiwanya dari generasi lalu hingga saat ini. Ini sekaligus juga untuk memastikan sejarah kami tidak dilupakan,” ungkap Sri Sultan.

Sri Sultan menuturkan, dalam rencana membangun Museum Yogyakarta, Pemda DIY memang ingin mengumpulkan semua sejarah peradaban Yogyakarta. Proses pengumpulan dilakukan dari semua lapisan, tidak hanya masyarakat, tapi juga dari pihak lain, seperti British Library, pemerintah Belanda, dan pemerintah Amerika.

“Ternyata naskah-naskah dari Jogja itu juga ada di British Library. Proses digitalisasi 75 manuskrip yang sebagian tadi kita lihat tadi itu, bagi saya menjadi salah satu kekayaan peradaban dari Kraton Ngayogyakarta. Dari situ mungkin kita bisa menyambungkan kembali sejarah kita, khususnya di tanah Jawa. Harapan saya, Museum Yogyakarta nanti bisa memberi jawaban tentang sejarah-sejarah, di mana peradaban di tanah Jawa saat itu sudah tinggi,” papar Sri Sultan.

Gubernur DIY menambahkan, rasa ingin tahunya tentang sejarah lengkap peradaban Jawa sangatlah besar. Apalagi sepanjang sejarah Indonesia juga telah banyak terjadi pergantian generasi-generasi pemerintahan. Ngarsa Dalem juga mengungkapkan rasa ingin tahunya terkait alasan peristiwa-peristiwa bersejarah di Jawa, termasuk yang tragis selalu bertitik pusat di Gunungkidul.

“Peristiwa tragis yang terjadi di Jawa kenapa titik pusatnya itu selalu di Gunungkidul, sebagai salah satu kabupaten dari DIY. Peristiwa-peristiwa perjanjian, baik dalam negeri maupun luar negeri, juga ada yang terjadi di Gunungkidul. Saya tidak tahu kekuatan apa yang ada di Gunungkidul secara alami itu,” kata Sri Sultan.

Sebagai Raja Kraton Ngayogyakarta, Ngarsa Dalem pun ingin mengetahui bagaimana Jogja itu sebetulnya saat dulu kala. Bagaimana pula posisi Jogja dalam percaturan antar negara dan pemerintahan, baik dari zaman awal sampai zaman Mataram terakhir. Sri Sultan berharap, melalui proses digitalisasi 75 naskah di British Library tersebut juga bisa memberi ruang untuk belajar dan menambah khasanah pengetahuan terkait peradaban Yogyakarta.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Inggris HE Dr. Rizal Sukma mengucapkan rasa terima kasihnya atas kedatangan Gubernur DIY dalam rangka digitalisasi manuskirp sejarah Jawa. Baginya, budaya memiliki arti penting dalam kehidupan manusia.

“Saya sendiri tidak mampu berkata-kata ketika melihat sendiri manuskrip tentang Indonesia yang ada di sini. Karena dalam dua tahun saya menjadi duta besar, saya percaya budaya mampu menjadi penghubung terbaik untuk mengkoneksikan banyak orang dengan perbedaan latar belakang, bahkan perbedaan budaya,” imbuhnya.

Rizal Sukma pun berharap hasil digitalisasi oleh British Library tersebut bisa segera dipublikasikan dan bisa semakin mempererat hubungan Indonesia dan Inggris. “Upaya digitalisasi ini dipastikan bisa mendorong usaha kedua negara ini untuk semakin saling mengerti satu sama lain,” kara Rizal Sukma. 

Peluncuran digitalisasi manuskrip ini juga masuk dalam agenda Kunjungan Kerja Pemda DIY ke London dan Edinburgh, Inggris pada 17-22 Maret 2018. Dalam kunjungan kali ini turut serta Kepala Bappeda DIY Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si., Kepala BPAD DIY Dra. Monika Nur Lastiyani, MM., Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Drs. Krido Suprayitno, SE., MSi., Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, dan beberapa anggota DPRD DIY. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: