17 Sep 2022
  Humas DIY Berita, Agenda Kegiatan,

Tetap Jaga Langgam Bangunan Heritage, Graha Padmanaba Diresmikan Sri Sultan

Yogyakarta (17/09/2022) jogjaprov.go.id - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan Grha Padmanaba, yang berfungsi sebagai gedung kesenian dan ekstrakulikuler siswa-siswi SMA N 3 Yogyakarta (Padmanaba), Kotabaru, Yogyakarta, Sabtu (17/09) sore, bertepatan dengan rangakian lustrum XVI Padmanaba. Sri Sultan berpesan agar pelestarian kawasan heritage di Kotabaru tetap dijaga dan dilestarikan sebagai bagian dari ciri khas Kota Jogja. 

Pembangunan gedung Grha Padmanaba bertujuan menambah ruang kelas yang kurang di sekolah itu. Luas dan tinggi bangunan yang cukup representatif diharapkan dapat menunjang proses belajar mengajar. Selain itu, Ngarsa Dalem juga menyebut fasilitas yang memadai akan memudahkan murid dalam menyerap pelajaran. 

“Harapan kami bisa jadi wadah dan sarana pelengkap bagi murid untuk belajar lebih nyaman dan baik,” jelasnya. 

Sri Sultan pada sambutannya juga mengapresiasi atas selesainya gedung lima lantai dimana seluruh dana pembangunannya senilai Rp17 miliar berasal dari alumni. "Selama saya menjabat sebagai Gubernur (DIY), baru kali ini ada sekolah membangun gedung yang semua dananya dari alumni. Oleh karenanya saya berterima kasih sekaligus menghargai," jelas Ngarsa Dalem.

Ngarsa Dalem melanjutkan, keberadaan gedung tersebut sekaligus diharapkan meningkatkan proses konsolidasi siswa. "Konsolidasi potensi siswa memang perlu dibangkitkan dan iti tidak mudah. Yang diperlukan sebenarnya modal sosial. Sebagaimana modal sosial juga diperlukan membangun masyarakat Jogja," tukas Ngarsa Dalem.

Menurut Ngarsa Dalem, implementasi modal sosial dalam bidang pemerintahan menjadi sangat penting, utamanya sebagai referensi pengambilan kebijakan. "Kebijakan kami di provinsi tujuannya memperkuat modal sosial bukan menguatkan egoisme manusia. Maka saya tidak sekadar terima kasih tapi menghargai, selama dua tahun kinerja panitia untuk mengingatkan alumni memberikan sumbangsihnya. Keikhlasan untuk menyumbang tidaklah mudah di zaman seperti saat ini."

Meski demikian, Sri Sultan mendorong panitia dan para alumni Padmanaba untuk segera menuntaskan pembangunan dan infrastruktur gedung yang dirasa belum selesai. "Saya tahu kekurangannya seperti apa. Kami (Pemda DIY) akan berkoordinasi selanjutnya dengan Ketua Alumni Padmanaba. Jangan sampai kekurangan itu menjadikan kita menjauh dan membuat tidak selesai," tukas Sri Sultan. 

Tak hanya itu, Sri Sultan menyatakan Pemda DIY terbuka untuk mendiskusikan segala bentuk keberlanjutan penanganan bangunan Grha Padmanaba itu. "Kita berkewajiban untuk selesaikan yang sudah kita bangun, tidak mungkin bila selanjutnya dibebankan kepada kepala sekolah."

Sri Sultan juga berharap sumbangsih yang diberikan alumni dapat menjadi sebuah kebanggaan batin karena telah andil dalam mewadahi perkembangan intelektual dan kegiatan siswa-siswi Padmanaba.

"Ini jadi kebanggaan bagi alumni bahwa pernah berbuat sesuatu untuk tempat kita dulu. Entah sekarang jadi pejabat atau pimpinan, setidaknya masih bisa berbuat sesuatu. Namun alangkah baiknya bila berbuat baik sebaiknya tidak usahlah dikenal. Ibaratnya keluar tangan kanan, jangan masuk kiri," jelas Sri Sultan. Ke depan, Sri Sultan berharap hadirnya gedung baru ini dapat meningkatkan integritas siswa-siswi menuju yang lebih baik.

Sementara, Kepala Sekolah SMA N 3 Kusworo menyampaikan ungkapan terima kasihnya atas bantuan semua pihak sehingga Ghra Padmanaba dapat dibangun dan selesai tepat dua tahun. "Utamanya kepada Pemda DIY, Pemkot Yogyakarta, Disdikpora DIY, dan juga donatur yang telah memberikan sumbangan. Semoga dicatat sebagai amal baik dan diberikan balasan setimpal," katanya.

Ia berharap, hadirnya Grha Padmanaba semakin mewadahi dan meningkatkan atmosfer berkreasi dan berkegiatan pada siswa-siswi. Sehingga, kemampuan para siswa-siswi dapat lebih terasah di masa yang akan datang. 

Di sisi lain, Ketua Panitia Pembangunan Grha Padmanaba, Triyanto, mengatakan rencana pembangunan gedung itu sudah dimulai sejak 2012 lalu. Peletakan batu pertama dimulai pada 2020 dan pada 2021 mulai dibangun. Triyanto menyebut lantaran berada di kawasan cagar budaya pihaknya berulang kali merevisi bentuk rancangan bangunan Grha Padmanaba. Awalnya desain bangunan yang hendak dibuat bukan seperti yang telah dibangun sekarang. Rancangan bangunan awal diminta agar direvisi oleh dinas terkait dan disesuaikan dengan langgam bangunan indies. 

"Proses desain 2019 memang sampai tiga atau empat kali karena dievalusi terus sama dinas. Karena Kotabaru kawasan heritage. Kami ubah dan akhirnya disetujui, artinya sudah sesuai dengan syarat bangun di Kotabaru. Memang aturannya banyak dan harus indies," katanya. 

Menurutnya selain menambah ruang kelas sekolah, Grha Padmanaba menjaga kelestarian bangunan cagar budaya yang ada di sekolah itu. "Dengan gedung yang representatif harapannya murid bisa belajar lebih optimal," ujarnya. 

Adapun agenda seremonial tersebut dihadiri Pj. Walikota Yogyakarta Sumadi, Kepala Dinas Dikpora DIY Didik Wardaya, Ketua Alumni Padmanaba Henry Saparini, dan perwakilan alumni serta donatur pembangunan Grha Padmanaba diantaranya Pupuk Kaltim, Privy.id, Telkomsel, dan Pertamina. 

Grha Padmanaba didirikan di sebelah utara bangunan utama sekolah. Terdapat beberapa fasilitas yang ada di Grha Padmanaba seperti ruang musik, perpustakaan, laboratorium, ruang ekstrakulikuler, dan amfiteater di lantai paling atas. Beberapa agenda juga turut dilaksanakan di gedung tersebut seperti workshop serta pelatihan dan pertunjukan seni. [vin/tf/hy]

Humas DIY

Bagaimana kualitas berita ini: