12 Mar 2024

Transformasi Masyarakat Berkemajuan Jadi Inti Hari Jadi DIY ke-269

Yogyakarta (12/03/2024) jogjaprov.go.id - Tanggal 13 Maret telah resmi dicanangkan sebagai Hari Jadi Daerah Istimewa Yogyakarta, seiring penetapan Peraturan Daerah DIY Nomor 2 Tahun 2024. Kala Ngayogyakarta Hadiningrat didirikan guna merefleksikan gambaran tentang sebuah nagari yang makmur, sekaligus juga menjabarkan sebuah model peradaban ideal bagi kesejahteraan manusia dengan merefleksikan keindahan semesta yang dirahmati Allah SWT.

"Malam ini, sama halnya dengan lagu spiritual dengan memusatkan kekuatan batin agar dapat menunaikan cita-cita perjuangan pendiri DIY. Hal ini tentu juga seiring visi yang disabdakan oleh suwargi Sri Sultan Hamengku Buwono I dengan berlandaskan istiqomah dan berkelanjutan memulai aktualisasi makna Hari Jadi ke-269 dalam bingkai tema 'Maju Sejahtera Berkelanjutan Dijiwai Kebudayaan dan Keistimewaan'," papar Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X pada Selasa (12/03) malam.

Membacakan sambutan Gubernur DIY pada Malam Tirakatan Hari Jadi DIY ke-269 di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Sri Paduka mengatakan, rangkaian semangat dalam tema Hari Jadi DIY tahun ini, dapat dimaknai sebagai mencapai kemajuan yang diderivasi melalui inovasi dan keadilan sebagai inti dari transformasi masyarakat. Adapun terkait kesejahteraan, mewujud pada cita-cita untuk mewujudkan ekosistem sosial yang sejahtera.

"Hal ini dicapai melalui pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat secara layak dan adil, dijamin oleh sistem yang dirancang untuk efisiensi dan keadilan. Sementara berkelanjutan dapat dimaknai sebagai integrasi antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian sumber daya alam yang dicapai melalui penerapan teknologi yang memungkinkan kita untuk hidup selaras dengan alam," papar Sri Paduka.

Sri Paduka pun menambahkan, di sisi lain, kebudayaan harus diinterpretasikan ulang melalui lensa kemajuan, di mana nilai dan identitas budaya diperkuat dan dilestarikan melalui inovasi. Dengan begitu mampu menjadikan kebudayaan lebih relevan di tengah masyarakat modern, tanpa menghilangkan esensi kearifannya.

"Demikian pula keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta harus ditegakkan dalam konsep teknokratis dengan mengintegrasikan program-program pembangunan yang unik dan pemanfaatan teknologi. Semuanya harus mampu menciptakan pembangunan yang tidak hanya harmonis, tetapi juga berdampak nyata," imbuh Sri Paduka.

Melalui kegiatan Malam Tirakatan ini, Sri Paduka juga mengajak semua pihak merenung dan berpasrah diri kehadiran Tuhan Sang Kuasa agar senantiasa menunjukkan jalan lurusNya.

Pada Malam Tirakatan ini ditampilkan Beksan Tahta Pangeran Mangkubumi. Tarian ini menceritakan tentang dipecahnya Kerajaan Mataram menjadi dua bagian lewat Perjanjian Giyanti. Kerajaan Mataram menjadi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang dipimpin Pangeran Mangkubumi dan Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dipimpin Paku Buwono III. Pangeran Mangkubumi kemudian menyandang gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Turut hadir pada Malam Tirakatan ini Forkopimda DIY, para kepala OPD di lingkungan Pemda DIY, dan juga para perangkat kelurahan/kalurahan Se-DIY secara daring.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono melaporkan terkait rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi ke-269 DIY. Rangkaian peringatan tahun ini telah dimulai dengan acara ziarah ke makam Astana Kotagede, Astana Pajimatan Imogiri dan Astana Girigondo pada 6 Maret 2024 lalu. Selanjutnya dilakukan Malam Tirakatan pada Selasa (12/03) malam dan dilanjutkan dengan Upacara Peringatan Hari Jadi ke-269 DIY pada Rabu (13/03) pagi.

"Usai upacara, digelar pula Rapat Paripurna Istimewa di DPRD DIY. Dilanjutkan dengan rangkaian acara lainnya seperti pameran, pagelaran wayang orang, wayang kulit, bazar gelar pangan murah, seminar, workshop, pelatihan dan kegiatan lainnya. Rangkaian acara ini digelar sejak 5 Maret sampai 5 April 2024," paparnya. (Rt/Ip/Jon)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: