15 Feb 2023
  Humas DIY Berita,

Usai Panen Raya Padi di Bantul, Mentan RI Pastikan Stok Beras DIY Melimpah

Bantul (14/02/2023) jogjaprov.go.id – Menjadi booster pupuk, penggunaan biosaka kembali digencarkan di sela-sela kegiatan panen padi bersama Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo pada Selasa (14/02) di Desa Caturharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY (DPKP DIY), Sugeng Purwanta yang turut hadir mendampingi Menteri Syahrul Yasin mengatakan, sejumlah kelompok tani sudah mempraktikkan penggunaan biosaka ini.

Sugeng pun menambahkan, sosialisasi terkait pembuatan dan penggunaan biosaka juga terus-menerus dilakukan pada kelompok-kelompok tani. Bahkan pada pertengahan Maret mendatang, akan dilaksanakan panen padi aplikasi biosaka di Imogiri, Bantul seluas 200 hektar. Selain itu, 1.000 petani juga direncanakan akan membuat biosaka secara bersama-sama.

"Sejumlah kelompok tani sudah mempraktikkan biosaka. Sosialisasi juga terus kami lakukan. Rencananya, pertengahan Maret nanti akan dilakukan panen padi dengan aplikasi biosaka seluas 200 hektar. Nanti juga akan ada 1.000 petani yang membuat biosaka,” tutur Sugeng.

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo menegaskan, biosaka merupakan kearifan lokal yang menggunakan konsep dari alam kembali ke alam. Penggunaan biosaka bahkan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50%.

"Biosaka ini adalah kearifan lokal yang mudah sekali dibuat dan diaplikasikan. Cukup pakai rumput segar di sekitar dan air. Intinya ini menggunakan konsep dari alam kembali ke alam," jelas Menteri Syahrul Yasin.

Gencarnya penggunaan biosaka, selain sebagai booster pupuk, juga untuk meningkatkan kualitas produk pertanian yang ada. Terlebih, menurut Menteri Yasin Limpo, Indonesia harus bisa bangkit sebagai negara agraris yang unggul sebab pertanian merupakan salah satu sektor penting yang menyokong tatanan kehidupan. Pertanian juga menjadi kunci langgengnya sebuah peradaban.

Sebagai informasi, biosaka merupakan larutan ekstrak tumbuhan yang berperan sebagai elisitor yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Penggunaan biosaka dalam usaha tani ialah sebagai salah satu upaya perlindungan tanaman berbasis ekologi untuk menjaga kelestarian lingkungan. Beberapa manfaat dari penggunaan biosaka antara lain yaitu ramah terhadap lingkungan, hemat biaya, hemat pupuk hingga 50%, menurunkan penggunaan pestisida kimia, mengurangi serangan hama dan penyakit, lahan menjadi lebih subur dan produksi lebih bagus.

Sementara itu, dalam peninjauan langsung kegiatan panen padi di Dusun Tegal Sempu, Kelurahan Caturharjo, Kecamatan Pandak, Bantul, Yogyakarta ini, Menteri Syahrul Yasin turut memastikan, ketersediaan beras di Yogyakarta dalam kondisi melimpah. Menurut Menteri Syahrul Yasin, lebih dari itu, ketersediaan beras yang ada di wilayah tinjauan tersebut masuk kategori surplus karena berdasarkan perhitungan ke rumah warga, diketahui rata-rata memiliki stok beras yang cukup banyak.

"Jadi di Indonesia ini tidak kekurangan pangan. Kita punya data BPS dimana Februari, Maret, April ini masuk puncak panen. Saya bahkan bertanya langsung ke masyarakat dan mereka bilang kondisinya melimpah," kata Menteri Syahrul Yasin.

Sebagai informasi, luas panen di Kecamatan Pandak mencapai 193 hektar, dengan rata-rata penanaman menggunakan varietas inpari 32, 42, dan ciherang. Indeks pertanaman pada wilayah tersebut sudah IP 300 dengan produktivitas mencapai 7.8 ton GKP per hektar.

Adapun  pada hari yang sama, sebelum melakukan peninjauan langsung kegiatan panen padi di Dusun Tegal Sempu, Caturharjo, Pandak, Bantul, Menteri Syahrul Yasin juga menghadiri Ekspos Close Loop Peternakan dan Kesehatan Hewan Menjadikan Komoditi Kambing/Domba Mendunia di Rajendra Farm. Berlokasi di Trayu, Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, Rajendra Farm merupakan usaha yang bergerak di bidang peternakan sejak tahun 2008 silam. Menteri Syahrul Yasin dalam sambutannya menyampaikan, pelaksanaan kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan kawasan peternakan, sebagai percontohan untuk pengembangan kambing domba di daerah lain.

Pada kegiatan tersebut, diserahkan sejumlah bantuan kepada beberapa penerima. Bantuan tersebut antara lain, fasilitasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BPD Daerah Istimewa Yogyakarta, Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia kepada kelompok peternak di DIY dengan total nilai 2,725 milyar rupiah yang diserahkan secara simbolis kepada 3 orang peternak; bantuan pengembangan ternak Kambing/Domba potong kepada 3 kelompok peternak sejumlah 75 ekor dengan nilai bantuan total sebesar Rp.188 juta yang diserahkan secara simbolis kepada kelompok peternak Mudi Rejeki (anggota PPKDY); dan bantuan benih ternak (Semen Beku) Kambing Saanen sebanyak 500 dosis dan Vaksin PMK sebanyak 1.000 Dosis senilai Rp. 26 juta yang diserahkan kepada pengurus PPKDY.

Diserahkan pula, bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik ketahanan pangan dan pertanian operasional puskeswan terhadap 12 Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dengan nilai total sebesar Rp. 1,8 Milliar di Provinsi DIY secara simbolis kepada Puskeswan Samigaluh. Demikian juga dengan bantuan pemerintah untuk Ternak Terdampak PMK dengan total nilai Rp. 8,6 Milliar kepada 774 peternak di Provinsi DIY yang diserahkan secara simbolis kepada peternak di Kabupaten Kulon Progo. (Han)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: