24 Agt 2022
  Humas DIY Berita,

Wagub DIY Terima Uang Baru dari BI DIY

Yogyakarta (24/08/2022) jogjaprov.go.id – Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menerima Budiharto Setyawan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY beserta rombongan dalam rangka silaturahmi dan menyerahkan uang rupiah kertas dalam emisi 2022, di Gedung Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, pada Rabu (24/08).

Saat ditemui usai menghadap Sri Paduka, Budiharto menjelaskan uang rupiah baru telah diterbitkan pada 17 Agustus 2022 dan telah diluncurkan secara resmi oleh Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan RI pada tanggal 18 Agustus 2022. Dijelaskan olehnya, uang rupiah baru, terdiri dari 7 uang rupiah kertas dengan pecahan nominal dari Rp100.000,- sampai Rp1.000,-.

“Ada beberapa penguatan pada uang baru yaitu untuk fitur-fitur pengamanan di dalam uang. Namun untuk gambar pahlawan, gambar tempat wisata dan gambar tarian daerah tetap sama seperti uang rupiah kertas sebelumnya, hanya ada perubahan pada warna dan ukurannya,” ungkapnya.

“Warnanya ada perubahan, lebih cerah, supaya lebih mudah dikenali oleh masyarakat, dan yang paling sering orang salah Rp20.000,- dengan Rp2.000,-. sekarang berbeda, yang Rp20.000 hijaunya jelas, yang Rp2.000 menjadi abu-abu,” terangnya.

Dijelaskan pula olehnya, untuk segi ukuran uang rupiah kertas yang baru memiliki ukuran yang berbeda dari uang rupiah sebelumnya. Semakin kecil nominalnya maka akan semakin kecil ukurannya. Hal ini dilakukan agar memudahkan bagi masyarakat untuk mengenali dan juga mengurangi resiko kesalahan hitung bagi para teller bank saat menghitung uang pada mesin penghitung. “Supaya tidak bisa disisipi uang pecahan lain, kalau ukurannya berbeda tidak akan bisa ikut terhitung,” ucapnya menegaskan.

Ternyata kehadian uang rupiah kertas baru, emisi 2022 ini, mendapatkan antusias yang baik dari saudara-saudara kita yang tunanetra,  mereka menyatakan lebih mudah untuk langsung bisa mengenali uang rupiah kertas, hal ini dikarenakan ukuran uangnya yang berbeda, selain tetap ada blind code pada masing-masing jenis pecahan uang rupiah kertas. “Blind codenya masih  tetep ada, tapi dengan ukuran yang semakin kecil mereka langsung bisa mengenali, oh iki anu sekian rupiah,” Katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sebelumnya pada (20/08) melalui Gubernur Bank Indonesia, Bank Indonesia telah menyerahkan uang rupiah kertas yang baru kepada Sri Sultan bertepatan dengan acara Pembukaan Jiffina di JEC. Uang rupiah kertas baru yang diberikan kepada Sri Sultan sengaja diberikan khusus nomor seri yang sama untuk seluruh nominal yang diberikan yaitu, 020446. Ini adalah token of appreciation dari Bank Indonesia, jelasnya. Adapun diberikan kepada Sri Paduka adalah uang rupiah kertas yang baru dengan pemberian nomor seri yang sama pada semua nominalnya dengan angka 2 di setiap ujung nomor seri.

Budiharto menghimbau bahwa masyarakat bisa menukarkan uangnya dengan uang rupiah baru ke Bank Indonesia lewat aplikasi https//pintar.bi.go.id-Bank Indonesia. Kita dapat melakukan pemesanan penukaran uang Rupiah melalui kas keliling Bank Indonesia dengan memilih lokasi, tanggal, dan waktu layanan kas keliling yang tersedia pada menu PINTAR. Dijelaskan oleh Heru Subhandono,  Kepala Seksi Pengedaran uang Rupiah BI, bahwa untuk seminggu ini Bank Indonesia mengadakan kegiatan kas keliling di beberapa tempat seperti Sleman, Bantul dan sekitarnya. Selain itu warga juga dapat menukarkan uang rupiah baru di perbankan lainnya. Menurut informasi yang diberikan oleh Kepala Perwakilan BI DIY, bank-bank juga telah menerima uang rupiah kertas yang baru.

Budiharto berharap, dengan uang pecahan baru ini bisa memberikan kenyamanan bagi masyarakat ketika memegang uang rupiah. Masyarakat menjadi lebih cinta, lebih bangga, lebih paham terhadap uang rupiah, dikarenakan uang rupiah ini juga menjadi identitas nasionalisme bangsa.

“Di situ tergambar para pahlawan, tempat wisata keindahan alam, ada tarian-tarian jadi itu merangkai kebhinekaan NKRI dalam uang,” jelasnya. Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk memperlakukan uang dengan baik supaya tidak gampang lusuh. “Jadi 5J; 1. Jangan dicorat-coret, 2. Jangan dibasahi, 3. Jangan dilipat, 4. Jangan distaples, 5. Dan Jangan diremas-remas,” tegasnya menutup wawancara. (Fk/Ad)

 

HUMAS DIY

 

 

 

Bagaimana kualitas berita ini: