30 Jul 2018
  Humas Berita,

Wujudkan Jajanan Sehat Perlu Peran Semua Pihak

Yogyakarta (30/07/2018) - Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) memberi peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan energi dan gizi anak-anak kelompok usia sekolah. Namun kenyataannya, tingkat keamanan PJAS dapat dikatakan masih sangat memprihatinkan.

“Penyalahgunaan bahan berbahaya oleh produsen pangan jajanan adalah salah satu contoh rendahnya tanggung jawab dan tingkat pengetahuan produsen mengenai keamanan pangan jajanan. Karena itu, dalam rangka mewujudkan PJAS yang aman, peningkatan peran dari berbagai pihak untuk menjaga keamanan pangan khususnya di lingkungan sekolah sangat diperlukan,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Ir. Gatot Saptadi, MT.

Dalam Pembukaan Bimbingan Teknis Keamanan Pangan Sekolah di Hotel Grand Aston, Yogyakarta pada Senin (30/07), Gatot Saptadi menuturkan, upaya menjaga keamanan pangan membutuhkan perubahan perilaku, baik siswa, orang tua siswa, guru, pedagang pangan, dan pengelola kantin menjadi lebih baik terhadap keamanan pangan. Dalam konteks ini, kegiatan Bimbingan Teknis Keamanan Pangan Sekolah sangat penting artinya.

“Dengan Bimbingan Teknis Keamanan Pangan Sekolah, kita bisa meningkatkan pengetahuan dan wawasan para pemangku kepentingan di sekolah tentang keamanan pangan. Hal ini sebagai salah satu upaya mewujudkan PJAS yang sehat, aman dan bermutu bagi peserta didik yang notabene generasi penerus bangsa,” paparnya.

Gatot mengungkapkan, Pemda DIY berharap para konsumen makanan, terutama di sekolah dapat lebih selektif dalam mengonsumsi makanan. Guru maupun siswa juga harus lebih berhati-hati dalam memilih makanan yang aman. Untuk itulah peran serta kepala sekolah atau guru, terutama guru Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), diharapkan bisa menjadi penggerak keamanan pangan.

“Para siswa pun bisa ikut berperan dengan memberi contoh nyata perilaku menjaga keamanan pangan bagi siswa lainnya, maupun berperan sebagai penggerak budaya keamanan pangan bagi komunitas sekolah. Sekolah secara rutin perlu melakukan pengawasan maupun pengecekan terkait PJAS dari segi kemasan, label, ijin edar, ataupun masa kedaluwarsanya,” jelasnya.

Bimbingan Teknis Kemananan Pangan Sekolah dalam rangka mewujudkan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang aman. Harapannya, pihak sekolah dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) se-DIY akan lebih mampu mewujudkan Pangan Jajan Anak Sekolah (PJAS) yang aman.

“Mari kita tumbuhkan komitmen dan meningkatkan koordinasi secara sinergis dan berkelanjutan untuk keamanan pangan anak-anak kita. Mari kita berdayakan dan kita dorong kemandirian komunitas sekolah pada penjaminan keamanan dan mutu PJAS,” ajak Gatot.

Bimbingan Teknis Keamanan Sekolah kali ini diikuti 98 Sekolah Tingkat SMA sederajat, SMP sederajat, dan SD sederajat. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: