28 Mei 2018
  Humas Berita,

Yogyakarta Diusulkan Jadi City of Culture ASEAN

Yogyakarta (28/05/2018) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana mengusulkan Yogyakarta sebagai City of Culture ASEAN dalam pertemuan tingkat Menteri Pendidikan se-ASEAN pada Oktober 2018 mendatang. Usulan ini diajukan karena Yogyakarta menjadi dianggap sebagai kota yang paling logis menjadi salah satu ibukota kebudayaan di ASEAN.

Hal ini diungkapkan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid usai bertemu Gubernur DIY di Gedhong Wilis, Kepatihan Yogyakarta pada Senin (28/05). Diungkapkan Hilmar, setiap dua tahun sekali ASEAN menetapkan satu kota menjadi city of culture. Penetapan itu dilakukan bergantian.

“Biasanya memang lokasi yang ditempati untuk pertemuan tingkat menteri itulah yang menjadi city of culture. Tahun ini di bawah kepemimpinan Indonesia, kita diminta menunjuk satu kota dan Yogyakarta adalah pilihan yang sangat logis dan layak menjadi ibukota budaya di ASEAN,” imbuhnya.

Hilman menyampaikan, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan mendukung rencana ini. Bagi Kemedikbud sendiri pengusulan Yogyakarta pun sudah bulat. Pertimbangannya, karena Yogyakarta memiliki sejarah untuk waktu yang sangat lama. Apalagi Yogyakarta juga menjadi kota dengan tingkat kepadatan kebudayaan yang tertinggi di Indonesia.

“Dari segi kegiatan kebudayaan seperti festival pun Yogyakarta juga sangat banyak dalam setahun. Pada kunjungan kami kali ini, kami juga menyampaikan rangkaian cara terkait pertemuan Menteri Pendidikan tingkat ASEAN. Dan Gubernur DY siap mendukung terlaksananya kegiatan ini,” katanya.

Pembahasan lain yang dilakukan dalam pertemuan tersebut ialah gagasan terkait dukungan bagi dunia literasi. Menurut Hilman, ada gagasan membentuk sekolah untuk para penulis, baik penulis fiksi, kreatif, maupun sejarah. Dalam hal ini, Gubernur DIY mengusulkan rencana itu diwujudkan dalam bentuk akademi komunitas.

“Jadi ke depan mungkin akan ada akademi penulisan di Yogyakarta, hasil kerja sama antara Pemda DIY dengan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud. Untuk rencana ini baru pembicaraan awal. Kesimpulannya, kalau kerangka akademi komunitas ini bisa dipakai, akademi ini akan menjadi rumah bagi mereka yang ingin belajar menulis. Kalau semua lancar, tahun depan sudah bisa beroperasi,” paparnya.

Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY Budi Wibowo, SH., MM., mengatakan, mereka melihat Yogyakarta ini layak menjadi kota budaya, sehingga ditetapkan sebagai tempat dilaksanakannya pertemuan se-ASEAn sekaligus melakukan penetapan Yogyakarta sebagai City of Culture ASEAN.

“Selain itu, kami juga sebenarnya sedang berupaya mengusulkan Yogyakarta sebagai kota warisan budaya. Ingin setara dengan Edinburg dan Praha karena Yogyakarta sebenarnya juga tidak kalah bagus. Keuntungannya jadi kota warisan dunia, dunia nantinya akan turut serta mengamankan warisan budaya yang ada, jadi tidak hanya kewenangan Pemda DIY, dunia sudah bisa campur tangan dalam pengamanannya,” jelasnya. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: