17 Mei 2023
  Humas DIY Agenda Kegiatan,

Yogyakarta Gelar 104th The ASEAN Coordinating Committe on Service

Yogyakarta (17/05/2023) jogjaprov.go.id – Untuk pertama kalinya, Yogyakarta mendapatkan kepercayaan untuk menggelar acara Coordinating Committee on Services (CCS) yang merupakan serangkaian acara dari ASEAN countries dalam rangka membuat kesepakatan kerja dalam mendorong para survivor untuk bisa bekerja diseluruh negara ASEAN.

Kepala Pusat Standarisasi dan Kelembagaan Badan Informasi Geospasial, Sumaryono mengungkapkan hal ini pada acara Site Visit 104th Meeting of The ASEAN Coordinating Committee on Services (CCS), pada Rabu (17/05) bertempat di Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Namanya adalah pertemuan MRA Conserving, Mutual Recognition Arrangement on supplier yaitu sebuah pengaturan dalam rangka untuk saling memberikan manfaat agar masing-masing survivor ini bisa bekerja di lokasi ASEAN,” ungkap Sumaryono.

Sumaryono menambahkan, biasanya dalam pertemuan ini ada Site Visit untuk melihat bagaimana kondisi dimasing-masing negara ASEAN. Pertemuan ini dilakukan 1 tahun 3 kali berpindah-pindah dari satu negara ke negara yang lain. Saat ini Indonesia mendapatkan giliran, tepatnya berlokasikan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Jadi pertemuan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan kepada para survivor itu bagaimana sistem yang ada negara Indonesia, tempat acara itu di laksanakan dan ini diwakili oleh wilayah Yogyakarta yaitu di kantor Pertanahan dan Tata Ruang DIY,” paparnya.

Menurut Sumaryono, dalam hal manajemen lahan tanah dan lainnya ini sudah menggunakan teknologi yang terkini yaitu teknologi informasi geospasial. Teknologi ini merupakan suatu aplikasi yang sudah digunakan berbagai tempat lain dan menggunakan data-data yang sesuai dengan standar. “Analisis-analisis disini juga merangkap perencanaan untuk pelayanan masyarakat. Seperti yang telah ditampilkan dalam presentasi sehingga dapat menghasilkan sebuah rencana tata ruang yang lebih mendekati data dilapangan. Kemudian dapat menghasilkan produk perencanaan yang berkualitas,” ungkapnya.

Sementara itu, para perwakilan dari negara-negara ASEAN yang hadir dalam pertemuan ini masing-masing ingin mengetahui dan membandingkan sistem yang ada di Indonesia dengan negaranya. Seperti negara Singapura salah satunya, yang sistemnya sudah serba modern. Di Yogyakarta ini sebelumnya dilakukan menggunakan sistem yang manual hingga saat ini telah didigitalisasikan itu memerlukan waktu yang tidak singkat.

Untuk ketersediaan SDM-nya di Yogyakarta kebetulan dekat dengan universitas terbaik di Indonesia sehingga itu tidak menjadi permasalahkan. Dari segi system yang lain seperti di negara Vietnam, dimana sistemnya lebih cenderung ke sistem sosialis dan pasti sistem manajemen lahannya berbeda dengan yang ada di sini. Kedepannya setelah pertemuan ini para peserta yang hadir, mendapatkan pengalaman-pengalaman yang ada dilapangan berdasarkan apa yang menjadi praktek keseharian disini.

Hal tersebut biasanya menjadi hal menarik terutama disini karena memiliki sesuatu yang spesifik berbeda dengan provinsi yang lain yaitu keistimewaannya. Seperti pembentukan jenis tanah yang ada seperti tanah Kesultanan, Pakualaman, dan tanah desa. Berbeda dengan yang lain karena terdapat keistimewaan dan salah satunya itu homeland manajemen yang di negara lain tidak ada. (Ad/Im/Dp)

HUMAS DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: