10 Nov 2011
  Humas Berita,

Yogyakarta Tuan Rumah Konferensi The 10th APRSCP

Yogyakarta Tuan Rumah Konferensi The 10th APRSCP

 

Suistanable Development, Green Economy Poin Penting Untuk Dikembangkan Yakni Pembangunan Harus Ramah Lingkungan

YOGYAKARTA (09/11/2011) pemda-diy.go.id
Yogyakarta menjadi tuan rumah konferensi tingkat Asia Pasifik bertajuk The 10th Asia Pasific Roundtable for Sustainable Consumption and Production (APRSCP), yang berlangsung mulai Rabu (09/11) hari ini hingga Jumat (11/11) mendatang, di Hotel Sheraton Yogyakarta. Konferensi dibuka Menteri Lingkungan Hidup RI Prof.Dr. Balthasar Kambuaya dan akan membahas berbagai hal tentang pembangunan terkait konsumsi dan produksi berkelanjutan ini.

Dalam sambutannya Menteri LH Balthasar Kambuaya, dipilihnya Yogyakarta sebagai tuan rumah konferensi APRSCP ke-10 ini, pasalnya Yogyakarta terkenal dengan ekonomi kreatif dan hal itu sekaligus sesuai dengan tema konferensi yaitu Leading to Green Bussines From Local Initiative to Global Winner.

Dalam konferensi yang melibatkan sekitar 125 narasumber dan dihadiri sekitar 300 peserta utusan dari 28 negara lebih lanjut Menteri LH mengungkapkan, konferensi kali ini akan menjadi ajang sharing pengalaman tentang suistanable development atau pembangunan berkelanjutan. Suistanable development, green economy merupakan poin yang penting untuk dikembangkan, yakni pembangunan yang dilakukan harus ramah lingkungan termasuk produksi dan konsumsi bangsa di dunia.

Hal tersebut menantang pemangku kepentingan untuk berfikir efisien dan efektif dalam menjalankan bisnis apapun. Kemudian hasil diskusi ini selanjutnya akan di bawa ke Rio de Generio tahun depan," katanya.

Sementara Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengharapkan, pertemuan ini dapat menyadarkan masyarakat dunia sebagai manusia yang mempunyai daya cipta, rasa, karsa dan karya untuk bisa menjaga lingkungan tetap aman. Sebab hanya dengan cara itu bumi memungkinkan memberi harapan manusia untuk hidup.

"Pembangunan berkelanjutan itu adalah kita sadar akan lingkungan. Bumi bukan untuk dikuasai karena akan terjadi global warming," tutur Sultan. (rsd)

HUMAS Ro UHP DIY

Bagaimana kualitas berita ini: