LAMBANG DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BENTUK LAMBANG

  1. Bentuk Dasar Lambang Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah bulat (lingkaran).
  2. Bagian - bagian yang menonjol keluar dari bentuk dasar :
    1. separo bagian atas dari gambar bintang;
    2. gambar ompak;
    3. gambar pita bertuliskan "YOGYAKARTA".
  3. Ukuran Lambang Daerah adalah garis tengah lingkaran 30, sedangkan ukuran bagian-bagian yang menonjol 40.

ARTI DAN MAKNA LAMBANG DAERAH

  1. Landasan Idiil Pancasila :
    1. Ke-Tuhanan Yang Maha Esa dilukiskan dalam gambar bintang emas persegi lima;
    2. Perikemanusiaan dilukiskan dalam tugu (saka guru) dalam sayap;
    3. Persatuan dilukiskan dalam gambar bulatan (lingkaran) berwarna merah dikelilingi lingkaran berwarna putih;
    4. Kerakyatan dilukiskan dalam gambar ompak dengan tatahan bunga teratai;
    5. Keadilan sosial dilukiskan dalam gambar padi dan kapas;
  2. Landasan Strukturil Undang - Undang Dasar 1945 dilukiskan dalam gambar bunga kapas berjumlah 17 kuntum, daun kapas berjumlah 8 dan padi sewuli yang berisi 45 butir.
  3. Tat kehidupan gotong royong dilukiskan dalam gambar bulatan yang dalam bahasa Jawa disebut "golong" dan tugu berbentuk silinder yang dalam bahasa Jawa disebut "gilig", sehingga perpaduan dua gambar itu melambangkan semangat yang "golong-gilig".
  4. Nilai-nilai keagamaan pendidikan dan kebudayaan dilukiskan dalam gambar bintang emas persegi lima, bunga melati yang mencapai bintang dengan daun kelopak 3 helai.
  5. Semangat perjuangan dan kepahlawanan dilukiskan dalam gambar warna merah dan putih dengan gambar tugu tegak lurus, berarti dengan jiwa yang teguh berjuang dengan gagah berani mencapai tujuan yang suci.
  6. Semangat pembangunan dilukiskan dalam gambar tatahan miring pada soko guru, tatahan spesifik Yogyakarta, yang berarti menghias, membangun diidentikkan dengan menghias memperlengkapi dengan alat-alat yang tak dimiliki sebelumnya.
  7. Sejarah terbentuknya Daerah Istimewa Yogyakarta dilukiskan dengan sayap mengembang berbulu 9 helai di bagian luar dan 8 helai di bagian dalam, menggambarkan peranan Sri Sultan Hamengku BuwonoIX dan Sri Paduka Paku Alam VIII, yang pada tanggal 5 September 1945 mengeluarkan amanatnya untuk menggabungkan daerah Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman menjadi Daerah Istimewa Yogyakarta.
  8. Keadaan alam dilukiskan dalam gambar warna-warna hijau tua dan hijau muda dan lukisaN bentuk stileer bunga teratai, untuk menggambarkan kesuburan alam (hijau) dan kesuburan jiwa (bunga teratai).
  9. Candrasengkala : "RASA SUKA NGESTI PRADJA" - tahun 1786;
    Surjasengkala : "YOGYAKARTA TRUS MANDIRI" - tahun 1945
    sehingga bila dirangkaikaikan seluruhnya berbunyi :
    "RASA SUKA NGESTI PRADJA YOGYAKARTA TRUS MANDIRI" yang berarti : "DENGAN RASA GEMBIRA MEMBANGUN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YANG BAIK DAN SELAMAT TRUS BERDIRI TEGAK".
  10. Persatuan dan kesatuan Indonesia yang kokoh kuat dilukiskan dalam gambar lingkaran/bulatan dan tugu yang tegak lurus, menggambarkan falsafah hidup yang selalu golong gilig.
  11. Masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dilukiskan dalam gambar padi sewuli dengan 45 butir padi (pangan) dan kapas yang berbungan 17 kuntum dan berdasar 8 helai, angka-angka mana menggambarkan angka 17 Agustus 1945 yaitu tanggal proklamasi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ber-Undang-Undang Dasar 1945.

WARNA-WARNA DAN ARTINYA

  1. kuning emas → yang berarti keluhuran, keagungan dan kemashuran.
  2. Kuning tua → yang berarti keluhuran, keagungan dan kemashuran.
  3. hijau tua → yang berarti kesuburan dan harapan.
  4. hijau muda → yang berarti kesuburan dan harapan.
  5. merah → yang berarti keberanian.
  6. putih → yang berarti keasucian.
  7. hitam → yang berarti keabadian.

Bagikan Halaman ini: