07 Jan 2024
  Humas DIY Berita,

10 Sumur Bor Polri Presisi di Gunungkidul Diharap Bantu Pasok Air 6.000 Warga

Gunungkidul (06/01/2024) jogjaprov.go.id – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mendampingi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meresmikan pembangunan sumur bor Polri Presisi di Dusun Sidorejo, Karangtengah, Wonosari, Gunungkidul. Tidak hanya pada wilayah tersebut, sebagai upaya membantu mengatasi kekurangan air di wilayah Gunungkidul, pembangunan 9 sumur bor Polri Presisi lainnya pun dilakukan di berbagai titik di Gunungkidul, dengan harapan dapat bermanfaat bagi sekitar 6.000 ribu warga yang kesulitan mengakses air bersih.

“Alhamdulillah kita melaksanakan peresmian penggunaan sumur bor di Desa Karangtengah. Kami membuat sepuluh titik, di mana dua (sumur bor) saat ini sudah bisa difungsikan. Sementara yang 8 (titik pembangunan sumur bor) memang tadi kita mendapatkan laporan bahwa ada faktor-faktor kesulitan terkait dengan mencari titik. Sehingga memang membutuhkan teknologi dan kemudian juga untuk pengeborannya juga harus hati-hati,” ungkap Sigit saat ditemui usai meresmikan pembangunan sumur bor Polri Presisi di Dusun Sidorejo, Sabtu (06/01).

Dua sumur air yang sudah dapat dipergunakan oleh masyarakat Gunungkidul setempat yakni sumur bor Polri Presisi di Dusun Sidorejo, Karangtengah dan di Dusun Serpeng Kidul, Pacarejo. Sigit sendiri optimis walaupun menghadapi kesulitan untuk menentukan titik pembangunan, pengerjaan 8 sumur bor lainnya tetap akan dapat terselesaikan.

“Tadi kita mendapatkan laporan bahwa InsyaAllah yang 8 (titik pembangunan sumur bor) pun juga akan menghasilkan air, yang tentunya bermanfaat untuk masyarakat. Kalau ini bisa kita lakukan, mudah-mudahan kurang lebih 6.000 masyarakat bisa terjangkau,” ucap Sigit.

Seremonial peresmian pembangunan sumur bor Polri Presisi di Dusun Sidorejo ini pun dilakukan melalui pemecahan kendi, pemutaran tuas keran, penyerahan air bersih secara simbolis kepada warga setempat, dan diakhiri dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur DIY dan Kapolri. Bersamaan dengan peresmian tersebut, dilakukan pula bakti kesehatan dan bakti sosial untuk warga yang membutuhkan. Bakti kesehatan tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan secara gratis kepada 500 orang masyarakat, 100 balita, 100 balita stunting, dan pembagian 100 kacamata baca gratis.

“Kita melaksanakan bakti kesehatan dan bakti sosial bagi masyarakat yang membutuhkan. Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk masyarakat. Seperti mungkin ada tadi yang keluhannya pusing, terus ingin periksa dalam. Ada juga yang mungkin ingin ganti kacamata. Kemudian ibu-ibu yang ingin merawat anak-anaknya yang mengikuti program stunting, mengatasi stunting. Saya kira saya minta Bapak Kapolda untuk programnya terus dilanjutkan, dan mudah-mudahan bermanfaat untuk masyarakat,” papar Sigit.

Pada kesempatan tersebut, Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan, S.I.K., M.H. menyampaikan, khusus di wilayah Gunungkidul, beberapa kegiatan yang sudah dilakukan pihaknya bekerjasama dengan Pemda, Pemkab dan Keraton Yogyakarta yakni merealisasikan 1,7 hektar dari 7 hektar perencanaan kebun melon, yang saat ini sudah memasuki masa panen kedua. Kebun tersebut pun telah ditanami dengan sistem pompa yang bersifat tradisional. Selain itu, atas dukungan Keraton, Pemdes, dan Pemkab, pihaknya pun telah disiapkan lahan seluas 20 hektar untuk proyek ketahanan pangan di wilayah Sadeng.

Diutarakan Suwondo, pembangunan 10 sumur bor Polri Presisi di Gunungkidul ini dilakukan dengan menggandeng Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) untuk bekerja sama. “Kami mendapat bantuan dari BBWSSO dalam pelaksanaan pekerjaannya. Saat ini, dari 10 (sumur bor) yang kami rencanakan, dua sudah berbentuk pompa dan sudah dinikmati masyarakat. Ke depan, yang akan kami siapkan adalah pipanisasi. Tadi kami sudah mendapatkan dawuh dari Ngarsa Dalem, untuk kegiatan pipanisasi nanti akan bekerja sama dengan Bumdes dengan komunitas yang sudah ada,” jelas Suwondo.

Sementara, dilaporkan Suwondo, untuk titik pembangunan sumur bor lainnya, telah melalui proses penataan atau pemetaan. Lokasi yang dipetakan menunjukkan potensi air, yang akan segera dilanjutkan dengan kegiatan pengeboran.

Rosi Lestari, salah satu warga Dusun Sidorejo menuturkan, sebelum sumur bor Polri Presisi ini dibangun di dusun tempatnya tinggal tersebut, ketersedian air memang agak sulit untuk didapat. Lantaran, PAM yang biasanya digunakan oleh Rosi hanya menyala saat malam hari.

“Kita biasanya pakai PAM. Itu juga kalau nyalanya air itu paling malam. Kalau pagi sampai siang itu tidak ada. Tidak hidup. Adanya cuma malam. Jadi sumur bor, itu sangat bagus ya. Ini sangat bermanfaat untuk warga Sidorejo khususnya. Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Kapolri,” ujar Rosi.

Dikatakan Rosi, saat ini pemakaian air dari sumur bor ini belum dibatasi. Warga di Dusun Sidorejo sendiri memanfaatkan air yang tersedia untuk kebutuhan dasar seperti mandi dan mencuci. Selain itu, juga untuk menyiram kebun yang ditanami warga.

“Semoga sumur bor ini bisa bermanfaat untuk masyarakat Sidorejo, yang digunakan untuk sebaik-baiknya,” harap Rosi.

Adapun titik sumur bor lainnya yang dalam proses pengerjaan antara lain berlokasi di RT 16 RW 05, Dusun Dengok 5, Kal. Dengok, Kec. Playen; Dusun Plembutan Barat, Kal. Plembutan, Kec. Playen; RT 03 RW 04, Dusun Manggung, Kal. Ngalang, Kec. Gedangsari; dan RT 01 RW 02, Dusun Sumberejo, Kal. Ngalang, Kec. Gedangsari. Sementara empat titik lainnya bertempat di RT 05 RW 03, Dusun Randusari, Kal. Watusigar, Kec. Ngawen; RT 01 RW 05, Dusun Tompak, Kal. Giritirto, Kec. Purwosari; RT 04 RW 09, Dusun Gebang, Kal. Girisuko, Kec. Panggang; dan RT 06 Dusun Temanggung, Kal. Jetis, Kec. Saptosari. (Han/Ts/Fj)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: