19 Mar 2013
  Humas Berita,

2014, Posisi Apoteker Kian Diperhitungkan

 

YOGYAKARTA (19/03/2013) - Diterapkannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pada 1 Januari 2014, menuntut tenaga apoteker untuk terus meningkatkan kompetensinya sebagai bagian dari tenaga kesehatan di Indonesia. Anggota Komite Farmasi Nasional, Drs. Ahaditomo, Apt., MS., mengatakan, peningkatan kompetensi apoteker ini juga sejalan dengan target-target pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) oleh Indonesia.

 

Ini tahun-tahun penting dalam pancapaian target MDGs, papar Ahaditomo pada acara Wisuda Apoteker Periode 1 Tahun Ajaran 2012/2013 Fakultas Farmasi UGM, di UC UGM, Selasa (19/03).

 

Ahaditomo menegaskan, tahun-tahun ini merupakan tahun penting pencapaian MDGs di Indonesia. Beberapa target MDGs yang masih harus diperjuangkan saat ini antara lain terkait menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu. Kondisi tersebut menuntut apoteker perlu meningkatkan kompetensinya agar tidak terjadi krisis tenaga kesehatan.

 

Apoteker sekarang sudah berbasis pelayanan pasien dan bukan lagi obat. Kalau krisis tenaga kesehatan terjadi akan mengganggu pencapaian MDGs juga, tuturnya.

 

Senada dengan itu, Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) DIY, Nunut Rubiyanto, S.Si., Apt, mengatakan, dunia farmasi tahun 2014 akan memasuki babak baru seiring dengan diterapkannya SJSN. Saat itu merupakan tahun penting bagi dunia farmasi di Indonesia khususnya yang menyangkut posisi apoteker.

 

Optimisnya adalah tahun depan apoteker posisinya akan makin baik dan dipercaya oleh masyarakat, kata Nunut.

 

Sementara Kepala Dinas Kesehatan DIY, dr. Sarminto, M.Kes, yang diwakili oleh Kabid Sumber Daya, Drs. Elfi Efendi, M.Si. Apt, menekankan kembali tanggungjawab apoteker dalam pelayanan kefarmasian dan pendistribusian obat yang terstandar. Selain mengingatkan pentingnya suratijin, Sarminto menegaskan kembali pentingnya perubahan paradigma apoteker dalam pelayanan obat ke pelayanan pasien.

 

Jangan lupa dalam hal surat ijin dan lain-lain, urainya.

 

Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Subagus Wahyuono, Apt., mengatakan, wisuda kali ini diikuti oleh 41 apoteker dengan rincian 29 perempuan dan 12 laki-laki. Dari 41 apoteker yang diwisuda hari ini, 21 orang lulus dengan predikat cum laude.

 

Kita bangga karena lima diantaranya lulus dengan IPK 4,00, terang Subagus. (rsd)

 

HUMAS

Bagaimana kualitas berita ini: