07 Nov 2012
  Humas Berita,

570 Pejabat Jajaran Dinas Perhubungan Seluruh Indonesia Rakor Tekhnis Di Jogja

570 Pejabat Jajaran Dinas Perhubungan Seluruh Indonesia Rakor Tekhnis Di Jogja

 

YOGYAKARTA (6/11/2012) pemda-diy.go.id. Lima Pilar Keselamatan jalan merupakan salah satu isu nasional bahkan telah menjadi isu global. PBB pun telah mengeluarkan Resolusi PBB no.64/255 tanggal 2 maret 2010 tentang The Global Decade of Action On Road Safety 2011-2020.

Sejalan dengan hal tersebut Pemerintah Indonesia juga telah menyusun Rencana Umum Nasional Keselamatan LLAj (RUNK LLAJ) dan telah diluncurkan Wapres RI tanggal 20 Juni 2011. RUNK LLAJ ini merupakan amanah Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 pasal 203 ayat 2, yang perwujudannya telah dituangkan dalam bentuk 5 pilar kebijakan.

Demikian dikemukakan menteri Perhubungan RI EE Mangindaan ketika membuka Rapat Koordinasi Tekhnis Bidang Perhubungan Darat semalam (Selasa,6/11) di Sherathon Mustika Yogyakarta yang selain mengjndang Balai Litbang KPK juga dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Lima Pilar kebijakan strateghis tersebut lanjut menteri Perhubungan RI yaitu manajemen Keselamatan Jalan ( Road Safety management), jalan yang berkeselamatan ( Safer Road) Kendaraan yang berkeselamatan ( Safer Vehicle), Perilaku Pengguna jalan ( Safer People) dan Perawatan Paska Kecelakaan (Post Crash)

Rapat Koordinasi Tekhnis Rutin Tahunan Bidang Perhubungan Darat yang diikuti 570 peserta yang berasal dari Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota dan 33 Provinsi , Pejabat Jajaran Kementerian Perhubungan RI baik Eselon I dan II serta pejabat Instansi terkait selama 2 hari (6-8/11) di Yogyakarta ini menurut Ketua Panitia Penyelenggara Hendro Putro merupakan salah satu tugas Rutin tahunan dalam rangka melakukan pembinaan tekhnis terhadap para pejabat yang melaksanakan tugas-tugas operasional di bidang Perhubungan Darat di seluruh Indonesia.

Adapun tema yang diangkat dalam Rakor Tekhnis 2012 tersebut kata Hendro Putro adalah Konsolidasi dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Dalam Rangka Menjawab tantangan Strategis di Bidang Perhubungan Darat Tema ini diangkat karena mencerminkan sikap dan semangat segenap jajaran Pehubungan Darat dalam rangka menyatukan tekad dan langkah untuk melakukan Introspeksi serta senantiasa melakukan pembenahaaan, penyempurnaan kinerja sebagai konsekuansi logis dari upaya meningkatkan keselamatan transportasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Untuk mewujudkan hal tersebut di Era Otonomi daerah ini menurut Dirjen Perhubungan Darat tersebut saat ini tidak sedikit persolann, hambatan dan tantangan yang dihadapi jajaran Perhubungan tersbeut. Tantangan strategis tersebut mencakup aspek pembangunan sarana dan prasana, regulasi dan sumberdaya manusia.

Sementara itu Gubernur Daera Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam kesempatan sambutannya menyatakan bahwa membahas masalah transportasi di Indonesia tidak aka nada habis-habisnya, seolah-olah tak ada jalan keluarnya bagaikan benang kusut yang sulit diuraikannya. Mulai dari kemacetan, buruknya kondisi angkutan umum ditambah tidak layaknya infrastruktur yang menunjang transportasi yang menjadi permasalahan di kota-kota besar. Kalau dicermati transportasi di Kota Besar didominasi kendaraan bermotor, minimnya moda angkutan masal dan buruknya angkutan umum sehingga masyarakat bergantungf dari kendaraan bermotor. Sehingga di kota-kota besar kendaraan bermotor pribadi bisa mencapai 85 persen sementara kapasitas angkut hanya 15 persen.

Menurut Gubernur DIY namun Logika linier jelas, solusinyapun jelas,bagaiaman mengurangi dominasi kendraan bermotor terutama mobil pribadi .Dengan mengembangkan moda trasnportasi masal yang baik menyangkut kendaraan tidak bermotor .tetapi lanjut Sultan logika linier tersebut tiodak berjalan sebagaimana mestinya mengingat maslah transportasi bulkan hanya masalah tekhnis, tetapi lebih bersifat politik, ekonomi sehingga banyak pihak yang terlibat di sana.

Dibagian lain dalam kesempatan itu sultan mengutarakan bahwa kemacetan-kemacetan yang terjadi bukanlah masalah teknis, oleh rekayasa lalulintas semata melainkan multi dimensi yang membutuhkan penanganan yuasng komprehensif dan konsisten disetiap sector dan tingkatan dengan grand strategy yang jelas.

Mengakhiri sambutannya Menteri Perhubungan RI EE Mangindaan mengharapkan agar dalam Rakornisinis ini para peserta mencurahkan pemikiran sepenuhnya untuk melakukan perbaikan kinerja kedepan dan membuktikan kepada masyarakat luas bahwa kita dapat memberikan pelayanan terbaik.

Oleh karena itu dalam pengembangan kota terutama untuk menanggulangi berbagaia dampaknya maka perencanaan system tranasportasi perkotaan perlu menjadi prioritas dan pembangunan pengembangan tersebut mulai dari perencanaan sisten tranasportasi, model trsnsportasi, sarana, pola lalulintas, jenis mesin kendaraan dan bahan bakarnyta yang digunakan. Terkait dengan hal tersebut EE mangindaan mengeaskan agar seluruh jajaran Direktorat Jendral Perhubungan darat harus mampu berfikir kedepan karena sebagai regulator, Dorektorat Jendral Perhubungan Darat merupakan poros dan patokan dari para penyedia jasa transportasi dan UPT-UPT di sector darat.

Pembukaan Rakor Tekhnis Bidang Perhubungan Darat selain ditandai dengan pemukulan bende oleh menteri Perhubungan RI EE mangindaan juga penyerahan cindera mata dari Menteri Perhubungan RI kepada Gubernur DIY Sri Sultan HB X. (Kar/rsd)

HUMAS

 

Bagaimana kualitas berita ini: