23 Apr 2012
  Humas Berita,

72 Kontingen Ikuti Kirab Budaya Mubeng Beteng

72 Kontingen Ikuti Kirab Budaya Mubeng Beteng

YOGYAKARTA (23/04/2012) pemda-diy.go.id - Kirab Budaya Mubeng Beteng sebagai rangkaian peringatan Satu Abad Sultan HB IX sekaligus peringatan 256 Hadeging Negari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, berlangsung Minggu (22/04) sore. Empat ribu orang yang tergabung dalam 72 kontingen mengikuti kirab dengan start Alun Alun Utara.

Peserta kirab dilepas kerabat Keraton Yogyakarta GBPH.H. Prabukusumo dan kerabat Kadipaten Puro Pakualaman pada pukul 15.00 WIB. Kontingen yang mengikuti kirab terdiri dari elemen abdi dalem Keraton dan Puro, kelompok seni budaya, organisasi mahasiswa dan wakil perguruan tinggi, perangkat pemerintahan daerah, partai politik dan berbagai komunitas di DIY. Dua ekor gajah dari Kebun Binatang Gembiro Loka juga tampak iktu berpartisipasi dan sempat menyita perhatian masyarakat.

Kirab mengambil rute start di Alun Alun Utara menuju Jalan Trikora - Jalan KH. Ahmad Dahlan - Jalan Wahid Hasyim Suryowijayan - Pojok Beteng Kulon - Pojok Beteng Wetan - Jalan Katamso - Jalan Panembahan Senopati - Simpang Empat Kantor Pos Besar, dan berakhir di Alun Alun Utara. Ribuan warga antusias menyaksikan prosesi kirab, bahkan warga di sisi jalan yang dilalui kirab menyediakan minuman gratis bagi peserta. Kirab diawali Bregada Astana Luhur Mataram Kuthagede, disusul barisan dua gajah Gembira Loka, barisan abdi dalem Keraton, abdidalem Kadipaten Pakualaman, dilanjutkan partisipasi mahasiswa luar DIY yang ada di Jogja, Akademisi, serta kesenian tradisonal dari kabupaten kota dan lembaga maupun sanggar seni di DIY.

Atas nama keluarga besar putra putri dan wayah Sri Sultan HB IX sangat berterimakasih kepada seluruh masyarakat atas partisipasinya dari berbagai kegiatan yang diselanggarakan dalam pengetan Satu Abad ini, kata GBPH.H. Prabukusuma yang didampingi GBPH Condrodiningrat pada pelepasan Kirab Budaya Mubeng Beteng.

Dikatakan, perlu kiranya masyarakat saat ini bisa mencontoh ketauladanan Sultan HB IX, sosok sejarawah dan seorang pemimpim yang benar-benar merakyat dan peduli terhadap rakyatnya. Bahkan sampai-sampai semasa perjuangan melawan penjajah rela mengorbankan harta bendanya untuk kesejahteraan rakyat. Disamping itu juga perlu mencontoh ketauladanan ini supaya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kita resapkan dalam hati kita masing masing. Ketauladanan Sultan HB IX sebagai wujud perjuangan yang nyata untuk bangsa dan negara khususnya DIY itu sendiri, terangnya.

Wong Jogja ora susah dikandani kudu ngerti dewe (orang Jogja tidak perlu dikasih tahu harus tahu sendiri-red), lanjut Prabu, dimaksukan supaya penyelenggaraan Kirab Budaya Mubeng Beteng ini bisa saling menjaga diantara semua komponen masyarakat, tidak menggagu lalulintas, tetap peduli dengan pejalan lainya supaya tidak terjadi kemacetan. (dyk/rsd)

HUMAS

Bagaimana kualitas berita ini: