02 Feb 2019

Sertifikat Kompetensi Jadi Modal Seniman Mengglobal

Bantul (02/02/2019) jogjaprov.go.id – Seniman yang kompeten akan mampu menjaga kelestarian seni dan budaya yang merupakan satu unsur keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat ini, sertifikat kompetensi sangat dibutuhkan seniman untuk bisa bersaing membawa dan memperkenalkan seni budaya di kancah internasional.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada acara Penandatangan Nota Kesepakatan dan Peresmian Gedung Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta menyampaikan, salah satu upaya yang ditempuh oleh Pemda DIY dalam mencetak seniman yang kompeten adalah dengan mendirikan Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya (AKNSB) Yogyakarta. Bertempat di Pendopo AKNSB Yogyakarta, Sewon, Bantul, Sabtu (02/02), acara ini juga dihadiri oleh Menristekdikti Prof. H. Mohammad nasir, Ph.D.

AKNSB Yogyakarta telah dibentuk sejak tahun 2014 lalu. Melalui akademi yang berada dalam asuhan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini, Gubernur DIY berharap AKNSB Yogyakarta nantinya mampu menjadi wadah bagi para seniman untuk mengembangkan diri dengan lebih terarah dan tersertifikat.

“Seniman indonesia sering dipersulit untuk ekshibisi keluar negeri karena terkendala sertifikat, kehadiran Akademi ini semoga dapat mengurai persoalan tersebut, karena sertifikat inilah yang akan jadi bukti kompetensi mereka (seniman) dibidang yang mereka geluti,” jelas Sri Sultan.

Sementara itu, disinggung mengenai Penandatanganan Nota Kesepakatan dan Perjanjian Kerjasama Tentang Penyelenggaraan AKNSB Yogyakarta bersama Menristekdikti, Gubernur menyampaikan, kedua dokumen tersebut dimaksudkan untuk menyediakan aset, pembinaan, dan pengembangan AKNSB.

Dalam dokumen-dokumen tersebut tertulis, Kemenristekdikti akan membantu merekrut staf pengajar dan instruktur yang diperlukan untuk meningkatkan mutu, sehingga para seniman memiliki sertifikat kompetensi sesuai bidang keahliannya. Dengan demikian akan lebih mudah memasuki pasar kerja, baik area nasional maupun internasioal terutama bagi seniman yang berkarir di luar negeri.

“Di sinilah diharapkan peran Kemenristekdikti untuk mempermudah serta mempercepat proses, agar lulusannya memiliki serifikat internasional yang sesuai dengan kompetensinya,” kata Sri Sultan.

Gubernur DIY pun berharap agar pemerintah benar-benar memegang janjinya untuk secara total membantu AKNSB sebagaimana telah disepakati dalam nota kesepakatan yang telah ditandatangani. Selain itu, Gubernur DIY juga menyambut positif kehadiran Menristekdikti  sehingga dapat memotivasi semangat belajar, mengkreasi dan mencipta serta ikut menjamin peningkatan mutu pendidikan dan kompetensi alumnus AKNSB.

Setelah Penandatangan Nota Kesepakatan dan Perjanjian Kerjasama tentang Penyelenggaraan AKNSB Yoyakarta bersama Menristekdikti, Gubernur DIY meresmikan gedung kampus yang baru. Peresmian ditandai dengan pemotongan rangkaian bunga, dilanjutkan dengan berkeliling kompleks kampus untuk meninjau langsung fasilitas yang ada. Gubernur DIY juga sempat berbincang  dengan beberapa mahasiswa seni kriya yang tengah memahat wayang di dalam kampus.

Menristekdikti menyampaikan, pihaknya akan memberikan dukungan penuh sesuai dengan nota kesepakatan yang telah ditandatangani. Nasir mengatakan, pendirian AKNSB yogyakarta ini adalah bukti nyata dari pemerintah pusat sangat mempedulikan masalah seni dan budaya. Dirinya berharap melalui akademi yang dibangun oleh Pemda DIY ini akan mampu mengembangkan potensi seni dan budaya di DIY seperti yang diharapkan.

“Semoga nanti mampu menghasilkan praktisi budaya yang berkualitas dan menggairahkan kegiatan seni budaya di DIY khususnya, sehingga gaung keindahan seni budaya itu nanti akan sampai ke telinga internasional,” kata Nasir.

Sementara itu, Kepala Disdikpora DIY, Drs. R. Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan, AKNSB Yogyakarta yang mempunyai tiga jurusan yaitu Seni Tari, Seni Karawitan, dan Seni Kriya ini memulai tahun ajaran pertama di tahun 2014. Saat ini, AKSBN Yogyakarta telah meluluskan 274 mahasiswa, terdiri dari 114 orang dari jurusan Seni Tari, 98 orang dari jurusan Seni Karawitan, serta 62 orang dari jurusan Seni Kriya.

Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, telah disiapkan kampus di atas tanah seluas 10.941 m2 milik Pemda DIY. Pembangunan dimulai tahun 2014 secara bertahap, meliputi ruang kuliah, ruang praktek, studio rekam, ruang dosen, ruang rapat, ruang aula, ruang mini teater, pendopo, serta sarana perkuliahan lainnya. Dana pembangunan berasal dari APBD DIY maupun dana keistimewaan DIY.

Dalam acara tersebut, hadir pula Sekjen Menristekdikti, Rektor ISI Yogyakarta, Koordinator Kopertis Wilayah DIY, Anggota Forkopimda DIY, Forkopimda Bantul, Dewan Pengawas, Direktur dan Wakil Direktur, 76 lulusan AKSBN, 89 mahasiswa baru yang akan mengikuti perkuliahan serta tamu undangan. (uk)

Humas DIY

Bagaimana kualitas berita ini: