07 Feb 2019

Wagub DIY Kenalkan Yogyakarta pada Negara MIKTA

Yogyakarta (07/02/2018) jogjaprov.go.id - Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X memperkenalkan secara umum tentang Yogyakarta pada perwakilan negara-negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, Australia). Membacakan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Wagub DIY mengatakan, Yogyakarta merupakan wilayah dengan berbagai atribut terkemuka.

Pada acara makan malam dalam rangka pertemuan forum kerja sama MIKTA ke-14 di Abhayagiri Restaurant Yogyakarta, Kamis (07/02), Sri Paduka menjelaskan, Yogyakarta dikenal sebagai kota pahlawan, kota pendidikan, serta pusat budaya dan tradisi Jawa. Sebagai bagian dari pesonanya, Yogyakarta memiliki atraksi tanpa akhir dengan suasana yang tak terlupakan.

"Keindahan alamnya, warisan budaya Jawa, seni dan tradisi, serta kelezatan kulinernya, menjadikan Yogyakarta salah satu daerah yang paling banyak dikunjungi di Indonesia. Yogyakarta juga terkenal sebagai pusat budaya dan tradisi Jawa. Budaya Jawa memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Yogyakarta," papar Sri Paduka.

Sri Paduka juga mengungkapkan, Yogyakarta juga mendapat julukan kota pendidikan atau kota universitas membuat mahasiswa dari segala penjuru negeri berkumpul di Yogyakarta untuk belajar. Hal inilah yang membuat Yogyakarta juga dikenal sebagai miniaturnya Indonesia. Sebagai sebuah daerah, Yogyakarta juga terus berkembang dan memperluas jaringan.

"Selama bertahun-tahun, Yogyakarta telah mengembangkan kerja sama dengan banyak provinsi di negara lain. Di antaranya Geongsangbuk-Do dan Chungcheongnam-Do di Korea, Victoria di Australia, Kyoto dan Prefektur Yamanashi di Jepang, Praha di Ceko, dan Tyrol di Austria," ungkap Sri Paduka.

Kerja sama yang telah dilakukan Yogyakarta tersebut bermanfaat bagi semua, karena Yogyakarta memiliki kesamaan dengan provinsi-provinsi tersebut dalam hal demografi dan berbagai tantangan. Bahkan menurut Wagub DIY, kerja sama itu telah menghasilkan banyak program pengembangan, termasuk pertukaran pelajar dan kerja sama di bidang pariwisata, budaya, perdagangan, dan masih banyak lagi.

"Kami juga mengucapkan terima kasih yang tulus dan penghargaan setinggi-tingginya atas kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia sebagai koordinator MIKTA untuk tahun 2018 dan untuk mengadakan pertemuan MIKTA ini di Yogyakarta. Yogyakarta memang merasa terhormat menjadi tuan rumah pertemuan bergengsi ini," imbuh Sri Paduka.

Sementara itu, pertemuan forum kerja sama MIKTA ke-14 di Yogyakarta ini membahas mengenai kekuatan negara-negara anggota dan komitmen untuk berkontribusi terhadap penanganan berbagai isu global. Pada pertemuan tertutup selama sehari ini membahas beberapa isu penting, seperti pencapaian Agenda Pembangunan 2030, penguataan kemitraan multilateral, penanganan terorisme, isu Semenanjung Korea, serta kerja sama global terkait migrasi.

MIKTA sendiri pertama kali digagas pada pertemuan informal menteri luar negeri G20 di Los Cabos, Meksiko, pada Februari 2012 lalu. MIKTA pun resmi berdiri pada 2013 setelah pertemuan pertama para menteri luar negeri MIKTA di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB. MIKTA bertujuan mendukung kekuatan tata kelola pemerintahan global dan berupaya mencari solusi dengan menjaga kerangka kerja sama multilateral. Keberadaan MIKTA juga diinginkan berkontribusi positif dalam mengatasi berbagai permasalahan dunia.

Pertemuan MIKTA ke-14 ini dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir, Wakil Menteri Luar Negeri Meksiko Julian Ventura Valero, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Tae Ho Lee, Wakil Menteri Luar Negeri Turki Faruk Kaymakci, serta Deputi Bidang Kebijakan Multilateral Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia Justin Lee. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: