18 Feb 2019

Momen Cap Go Meh Sarana Perekat Persatuan

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, pada Senin (18/2) pukul 19.00 menghadiri perayaan Cap Go Meh yang diadakan di Imperial Ballroom, The Rich Jogja Hotel. Perayaan Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan merupakan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi masyarakat Tionghoa. Kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh GKR Mangkubumi, Gubernur AAU Marsda Tatang Harliansyah, Gubernur Akmil Mayjend TNI Dudung Abdurachman, dan perwakilan dari Jogja Chinese Art and Culture Center (JCACC).

Acara dibuka dengan pertunjukan barongsai yang dibawakan oleh komunitas Panbres Barongsai Yogyakarta dan dilanjutkan dengan pembacaan sambutan oleh Ketua JCACC, Harry Setyo. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Sri Paduka Paku Alam X, yang membacakan sambutan dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Dalam sambutan tersebut, Sri Paduka Paku Alam X menyampaikan bahwa sejak berakhirnya Dinasti Han, Cap Go Meh bisa dikenal dan dirayakan oleh masyarakat luas sampai dengan saat ini, seperti halnya di Yogyakarta. “Banyaknya jumlah suku Tionghoa yang ada di Yogyakarta merupakan bagian dari kebhinekaan. “Saya berharap suku Tionghoa dapat bersatu dengan warga masyarakat yang lain untuk bersama membangun DIY,” ujar Sri Paduka.

 

 

 

 

 

 

 

Beliau menambahkan bahwa setiap momen keanekaragaman yang ada di DIY, termasuk Cap Go Meh, dapat dijadikan momen untuk merekatkan persatuan dan kesatuan. Adapun kegiatan ini sekaligus menandai berakhirnya festival Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) di Kampung Ketandan pada hari ini, Selasa (19/2). Festival tahunan tersebut telah berlangsung sejak Rabu (13/2) lalu. [*/vna]

Bagaimana kualitas berita ini: