12 Mar 2019

Kanwil Kemenag DIY Perlu Ikut Perangi Radikalisme

Yogyakarta (12/03/2019) jogjaprov.go.id - Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X meminta Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) DIY untuk ikut memerangi radikalisme di DIY. Hal ini berkaitan dengan cukup tingginya potensi gesekan di tengah masyarakat DIY.

“Saya harap Kemenag DIY juga bisa turut berupaya mengurangi tingkat radikalisme, ekstrimisme, dan intoleransi. Apalagi hal-hal seperti ini cukup rentan di Yogyakarta karena setiap tahunnya tidak kurang dari 110 ribu mahasiswa datang ke Yogyakarta dari berbagai wilayah,” ujar Wakil Gubernur DIY.

Pertemuan Wakil Gubernur DIY dengan Kepala Kanwil Kemenag DIY Drs. Edhi Gunawan, M.Pd.I kali ini berlangsung di Gedhong Pare Anom, Kepatihan, Yogyakarta pada Selasa (12/03). Saat pertemuan, Sri Paduka mengatakan, para pendatang yang masuk ke Yogyakarta dipastikan membawa bermacam-macam latar belakang, baik adat istiadat, budaya, maupun agama yang berbeda beda.

“Tapi, walaupun begitu, untung saja masyarakat Yogyakarta itu cair sekali, jadi bisa membaur dan terbiasa dengan segala perbedaan. Selanjutnya, kami juga berharap pengelolaan haji bisa lebih ditingkatkan. Dan saya lihat juga sudah ada peningkatan kualitas pelayanan, jadi mohon terus ditingkatkan,” papar Sri Paduka.

Sri Paduka pun menambahkan, terkait pengelolaan zakat, Kanwil Kemenag DIY juga bisa menyalurkannya kepada 15 kecamatan di DIY yang masih berstatus daerah miskin. Meski diakui Sri Paduka, kemiskinan di DIY bukan kemiskinan yang mutlak, dilihat dari angka harapan hidup dan angka sadar pendidikan yang tertinggi di Indonesia.

Sementara itu, Edhi Gunawan mengatakan, kedatangannya bertemu dengan Wakil Gubernur DIY karena ingin bersilaturahmi dan memperkenalkan diri sebagai Kepala Kanwil Kemenag DIY yang baru. Edhi juga ingin memohon dukungan dan doa restu agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya berjalan lancar.

“Kami juga mohon pengarahan dari Wagub. Kami dituntut untuk bisa berkontribusi menjaga Yogyakarta agar tetap kondusif. Ini berkaitan dengan upaya mencegah radikalisme. Untuk itu kami akan mengupayakannya melalui jalur pendidikan, misalnya kegiatan rohis di sekolah umum dan madrasah, juga kegiatan keagamaan lainnya kami intensifkan,” imbuhnya.

Edhi menambahkan, selain kegiatan keagamaan di sekolah, Kemenag DIY juga melakukan pencegahan radikalisme melalui jalur sosialisasi masyarakat yang dilakukan oleh para penyuluh. Para penyuluh dibekali dengan pengetahuan mencegah intoleransi. Bertema moderasi beragama, pengetahuan yang dibagikan ke masyarakat ialah pengetahuan keagamaan yang tidak ekstrim, dengan harapan bisa menyejukkan.

“Para penyuluh ini juga kami bekali dengan pengetahuan bagaimana menyikapi pemberitaan yang tidak benar atau hoaks, sehingga harapan kita Yogyakarta tetap terjaga,” imbuhnya. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: