08 Apr 2019

DIY Raih Tingkat Imunisasi Terbaik di Indonesia

Yogyakarta (08/04/2019) jogjaprov.go.id - Terwujudnya kolaborasi antara pusat dan daerah dalam penguatan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage di DIY, menjadi tema utama dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) 2019. Rakerkesda kali ini akan berlangsung selama dua hari yakni pada tanggal 8 hingga 9 April 2019, yang bertempat di Hotel Tentrem, Yogyakarta pada Senin (08/4) pagi, menindaklanjuti Rakerkesnas 2019 yang telah dilaksanakan pada 12 Februari 2019 lalu.

Acara Rakerkesda ini diawali dengan laporan yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembayun Setyaning Astutie, M.Kes., selanjutnya Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X memberikan sambutan sekaligus membuka acara Rakerkesda 2019.

Acara ini dihadiri pula Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan RI, Ditjen Farmasi dan Alkes Kementerian Kesehatan RI, Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI, Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, Direktur Gizi, Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI, Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, yang diikuti pula oleh beberapa ormas dan komunitas, perwakilan kepala rumah sakit serta puskesmas se-DIY.

Dalam sambutannya, KGPAA Paku Alam X menyampaikan bahwa untuk menuju Cakupan Kesehatan Semesta atau (Universal Health Coverage ) diperlukan sinergi dan kolaborasi antara pusat dan daerah dalam penguatan pelayanan kesehatan, agar semua orang dapat memiliki akses pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu tanpa terkendala finansial, baik upaya promotif, preventif, deteksi dini, pengobatan, rehabilitatif dan paliatif.

“Cakupan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage) merupakan sebuah sistem kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses pelayanan kesehatan dengan bertumpu pada upaya promotif, preventif termasuk pengendalian penyakit serta pelayanan kesehatan kuratif dan rehabilitatif dengan mengarusutamakan pelayanan kesehatan primer yang berkualitas,” ujar Sri Paduka.

Sri Paduka pun berharap dengan berlangsungnya Rakerkesda ini, akan tersusun rencana aksi daerah sebagai tindak lanjut kesepakatan Rapat Kerja Kesehatan Nasional Tahun 2019 seperti Penurunan Angka Kematian Ibu dan Neonatal, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Percepatan Eliminasi Tuberkulosis, Penurunan Prevalensi Stunting serta Peningkatan Cakupan dan Mutu Imunisasi, serta mewujudkan tujuan dari pembangunan berkelanjutan supaya pada tahun 2030 semua orang dapat menikmati hasil dari pembangunan berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaning Astutie menyampaikan bahwa tema kolaborasi pusat dan daerah dalam penguatan pelayanan kesehatan, menuju cakupan kesehatan semesta atau universal health coverage. "Keluaran yang diharapkan dari Rakerkesda ini adalah tersusunnya rancangan aksi daerah dalam penanganan lima masalah prioritas tahun 2019 sampai tahun 2022,” katanya.

Dengan mengusung subtema kolaborasi pusat dan daerah dalam penguatan pelayanan kesehatan, menuju cakupan kesehatan semesta melalui Penurunan Angka Kematian Ibu dan Neonatal, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Percepatan Eliminasi Tuberkulosis, Penurunan Prevalensi Stunting serta Peningkatan Cakupan dan Mutu Imunisasi di DIY.

Lebih lanjut, adanya potensi penyebaran penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker, asma, jantung, hipertensi, stroke dan skizofrenia menjadi salah satu hal penting yang menjadi sorotan pada Rakerkesda kali ini. Sedangkan untuk cakupan imunisasi di DIY juga mandapat apresiasi karena mendapat predikat terbaik di indonesia.

Selain itu, tingkat cakupan imunisasi ini juga sedikit terkendala di desa-desa tertentu, karena terjadi keterlambatan melakukan imunisasi, hal ini dapat diatasi dengan saling mengingatkan ibu-ibu yang memiliki anak usia imunisasi. (*/da)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: