09 Apr 2019

Tertinggi Nasional, DIY Jadi Lokasi Kajian Ketahanan Keluarga

Yogyakarta (09/04/2019) jogjaprov.go.id - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia berencana menggelar kajian tentang ketahanan keluarga di DIY. Pemilihan DIY sebagai lokasi dilakukannya kajian dikarenakan dari data Badan Pusat Statistik (BPS), DIY menjadi daerah dengan ketahanan keluarga tertinggi nasional.

Hal ini diungkapkan Plt Deputi Pengkajian Lemhanas RI, Basuki pada Selasa (09/04) di Gedhong Wilis, Komplek Kepatihan, Yogyakarta. Usai bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Basuki menjelaskan, kajian tentang ketahanan keluarga yang tengah dilakukan Lemhanas RI bertujuan untuk melakukan revitalisasi fungsi keluarga guna ketahanan nasional. Sebelumnya, pihaknya telah melakukan kajian serupa di internal Lemhanas RI sendiri dan di Kota Manado.

"Keinginan kami inilah yang kami bicarakan dengan Gubernur DIY dalam pertemuan kali ini. Dan kami memang telah menetapkan DIY sebagai salah satu daerah yang menjadi sampel kajian," imbuhnya.

Basuki mengungkapkan, pertemuan dengan Gubernur DIY hanya menjadi awal dari rangkaian kajian. Selanjutnya, Lemhanas RI akan menindaklanjutinya dengan melakukan focus group discussion (FGD). Diskusi akan melibatkan para akademisi, birokrat, dan perwakilan dari lembaga-lembaga sosial, berkaitan dengan tujuan Lemhanas melakukan pengkajian di DIY.

"Pada intinya, kami ingin merevitalisasi fungsi keluarga. Entah apa namanya nanti, yang jelas kami melakukan kajian ini untuk ke depannya. Undang-undang terkait fungsi keluarga memang belum ada. Sampai saat ini yang ada baru Peraturan Pemerintah. Upaya ini baru awal, belum final, sehingga perlu pendalaman-pendalaman lebih lanjut," jelasnya.

Dikatakan Basuki, upaya revitalisasi fungsi keluarga dilakukan atas dasar keprihatinan akan kondisi keluarga masa kini. Menurutnya, ancaman era digital sekarang ini sudah menyebar dengan cepat, sehingga membentuk kondisi keluarga yang sudah meninggalkan fungsi sebenarnya.

"Dalam keluarga itu ada orang tua dan anak. Masing-masing peran seperti bapak, ibu, anak punya fungsi masing-masing. Dengan adanya revitalisaai ini harapannya fungsi keluarga bisa berjalan. Karena dengan memperkuat ketahanan keluarga, kita bisa memperkuat ketahanan nasional," tegasnya. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: