30 Apr 2019
  Humas Berita,

Gubernur DIY : Rebut Hak Perempuan oleh Perempuan itu Sendiri

Yogyakarta (30/04/2019) jogjaprov.go.id – Ibu adalah pendidik pertama calon pemimpin bangsa sehingga sangat penting bagi perempuan untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. R.A. Kartini membuka peluang tersebut melalui pendidikan sehingga perempuan bisa melakukan terobosan baru, menuju ke arah kesetaraan gender, tanpa mengingkari akar kultur dan kodratnya

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan hal tersebut dalam puncak Peringatan Hari Kartini DIY Tahun 2019, Selasa (30/04) di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Danurejan, DIY. Menurut Sri Sultan warisan budaya patriarki di Indonesia menyebabkan sulitnya perempuan menunjukan peran serta dalam pembangunan bangsa. Namun demikian, perempuan tidak boleh merasa kecil karena saat ini zaman sudah semakin maju dan emansipasi wanita sudah tampak lebih nyata.

“Umumnya kaum laki-laki dianggap sumber pengekangan, tetapi  perempuan sendiri kadang enggan untuk mengambil haknya,” ujar Sri Sultan.

Dalam acara yang bertema “Perempuan DIY di Era 4.0 Kritis, Kreatif dan Tangguh Menuju Ketahanan Keluarga” ini,  Gubernur DIY menyampaikan, saat ini perempuan harus terus berupaya agar tidak disebut second gender. Peran domestik dan publik harus setara dengan laki-laki. Melalui semangat R.A. Kartini yang telah mengawali penyadaran hak bagi perempuan, Sri Sultan berharap perempuan Indonesia mampu menunjukkan kualitas diri untuk berperan serta dalam membagun bangsa.

“Ruang untuk wanita besar. Jangan mau didominasi laki-laki. Rebut hak perempuan oleh perempuan itu sendiri,” ujar Sri Sultan.

Sementara itu, GKR Hemas yang hadir mendampingi Sri Sultan menyampaikan bahwa perempuan sebagai tonggak rumah tangga harus berprestasi yang berupa tanggung jawab.

“Kita sebagai perempuan harus punya kekuatan, harus tangguh dan punya pendidikan yang cukup. Perempuan harus punya kekuatan sebagai ibu, sebagai wanita dan sebagai tiang negara dimana semua perempuan indonesia harus bisa mendapatkan pendidikan yang cukup dan punya UU utk melindungi dari kekerasan,” ujar Hemas.

GKR Hemas mewanti-wanti, perempuan tidak boleh merasa lebih kecil, lebih lemah. Menurut Hemas, perempuan punya kekuatan yang lebih perkasa, untuk bisa menanggulangi kehidupan sebagai ibu dan sebagai anak bangsa.

Ketua panitia peringatan Hari Kartini, Yanti Bimo Anggoro  dari Bhayangkari DIY melaporkan bahwa rangkaian kegiatan peringatan ini telah dimulai sejak Februari lalu. Rangkaian tersebut berupa Audiensi KR, Lomba Make Up dan Fashion Show, Bazar, Senam Masal dan lomba Tobelo, Baksos di Lapas Perempuan Wirogunan, Audiensi GKR Hemas, Sarasehan, Donor Darah, Dialog Interaktif dengan AD TV, Rapat pleno serta ditutup dengan puncak acara yang digelar di Bangsal Kepatihan.

Acara yang di hadiri oleh jajaran pejabat Forkopimda ini dimeriahkan tari-tarian yang disuguhkan oleh lima organisasi wanita yang merupakan unsur dari panitia peringatan Hari Kartini yaitu Bhayangkari, PKK, Dharmawanita, Dharmapertiwi serta BKOW. Selain itu artis Ibu kota, Dewi Yull turut hadir dan menyanyikan tembang-tembag lawas dari albumnya. Tak hanya itu saja, yang terasa lebih istimewa adalah Gubernur DIY beserta GKR Hemas berkenan menyumbangkan lagu untuk memeriahkan acara. Selain Gubernur DIY, Kapolda DIY juga sempat berduet dengan Dewi Yull. Dalam acara tersebut, di bagikan juga hadiah dari lomba make up dan fashion show serta lomba Tobello. (uk)

Humas Pemda DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: