07 Mei 2019

Pengabdian Masyarakat Harus Lihat Potensi Setempat

 

Yogyakarta (07/05/2019) jogjaprov.go.id - Kegiatan yang melibatkan masyarakat dengan tujuan untuk pengabdian, haruslah berkomunikasi langsung dengan masyarakat setempat untuk melihat potensi yang ada. Hal ini untuk menghindari ketidakcocokan program yang akan dijalankan dengan kebutuhan masyarakat.

Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X saat bertemu dengan perwakilan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) DIY pada Selasa (07/05). Bertempat di Gedhong Pare Anom, Komplek Kepatihan, Yogyakarta, perwakilan IAI DIY juga membawa rombongan mahasiswa arsitektur Yogyakarta. Kedatangan mereka ialah untuk melaporkan rencana diselenggarakannya Temu Karya Ilmiah Mahasiswa Arsitektur Seluruh Indonesia di Yogyakarta.

“Kegiatan yang melibatkan masyarakat luas, tidak hanya serta merta berdasarkan penelitian semata. Harus pula ada komunikasi dengan masyarakat di lokasi sasaran. Tri dharma perguruan tinggi itu memang yang ketiganya pengabdian masyarakat, tapi pengabdian masyarakat yang seperti apa, itu yang perlu dipahami,” imbuh Sri Paduka.

Sri Paduka pun mengungkapkan, dirinya mengapresiasi segala bentuk kegiatan, apalagi yang dilakukan oleh mahasiswa yang memang harus banyak melakukan kegiatan positif. Namun Sri Paduka menegaskan, mahasiswa juga dituntut mengembangkan kreativitas untuk memanfaatkan potensi masyarakat yang ada.

“Kegiatan-kegiatan yang diadakan di lingkungan Pemerintah DIY juga bisa di-match-kan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. Jalinlah komunikasi yang baik dengan alumni juga, karena alumni yang punya komitmen dengan organisasi, saya yakin mau membantu,” kata Sri Paduka.

Sementara itu, Wakil Ketua I Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) DIY, Barito Adi Buldan Rayaganda Rito mengatakan, Temu Karya Ilmiah Mahasiswa Arsitektur Seluruh Indonesia ke-35 ini rencananya akan diselenggarakan pada 28 Juli-8 Agustus 2019 mendatang. Targetnya acara ini akan dihadiri 1.500 peserta.

“Konsep acaranya terkait wajah kota, dan karena Yogyakarta punya wajah kota yang bisa dipelajari oleh teman-teman dari seluruh Indonesia, makanya acara diadakan di Yogyakarta. Kegiatan ini juga kami fokuskan pada pelatihan masyarakat luas. Kegiatan yang dilakukan selama dua minggu nanti kebanyakan akan melibatkan masyarakat, misalnya seperti maping desa,” imbuhnya. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: