23 Mei 2019

Dubes Portugal Ingin Lebih Kenalkan Indonesia

Yogyakarta (23/05/2019) jogjaprov.go.id - Duta Besar RI untuk Portugal, Ibnu Wahyutomo memiliki keinginan untuk lebih memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Portugis. Hal ini juga menjadi bagian dari janji antar negara yang ingin saling lebih mempererat hubungan hingga antara orang perorang.

Inilah yang terungkap dari pertemuan Ibnu Wahyutomo dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Ditemui usai pertemuan di Gedhong Wilis, Komplek Kepatihan, Yogyakarta pada Kamis (23/05), Ibnu mengatakan, terkenalnya Indonesia di Portugal harus lebih dari sekedar masyarakat Portugis mengenal Bali. Begitu pula dengan masyarakat Indonesia yang perlu mengenal Portugal lebih dari sekedar negara asal pesepakbola Christiano Ronaldo.

“Kami memang sedang dalam upaya semakin memperkenalkan Indonesia di Portugal. Makanya segala upaya kami jalankan, agar apa yang terbayang dalam benak orang Portugis saat mendengar nama Indonesia tidak hanya Bali. Tapi bisa batik, kesenian kita, film kita, atau musik Jazz kita,” imbuhnya.

Ibnu mengungkapkan, tahun 2018 lalu, KBRI di Lisbon, Portugas telah mencoba menyelenggarakan konser musik Jazz dengan mendatangkan musisi Jazz Indonesia Dwiki Darmawan. Melihat minat dan antusias yang besar, maka KBRI berencana menggelar Festival Indonesia 2019 di Lisbon, Portugal pada September 2019 mendatang.

“Gubenur DIY pun telah menyatakan sangat mendukung upaya kami ini. Bahkan kalau memungkinkan memang kami lakukan secara reguler. Kami juga maunya tidak hanya dengan DIY saja, tapi juga dengan daerah-daerah lain di Indonesia,” katanya.

Untuk kegiatan pengenalan Indonesia tahun ini, KBRI berencana menggelar fashion show batik, workshop batik, penampilan kesenian, dan pertunjukan seni musik Keroncong. Dipilihnya musik Keroncong karena adanya pertautan antara musik Keroncong asal Indonesia dengan musik asli Portugal, yakni Fado.

“Keroncong dikatakan berasal dari musik Fado, karena ada kesamaan pada salah satu instrumen musiknya. Musik Fado dikatakan berkembang di Indonesia yang kemudian menjadi Keroncong Tugu di Batavia, lalu berkembang menjadi musik keroncong yang ada saat ini,” jelasnya.

Selain itu, pada Festival Indonesia 2019 nanti juga akan ada pertunjukan tarian tradisional lainnya. Dan dipilihnya bulan September untuk penyelenggaraan acara karena bulan ini merupakan masa awal bagi masyarakat Portugal untuk kembali beraktivitas usai liburan musim panas.

Sekretaris Daerah DIY, Ir. Gatot Saptadi mengatakan, komunikasi antara Pemda DIY dengan KBRI di Lisbon sebelumnya juga sudah intens dilakukan. Untuk penampilan di Festival Indonesia 2019 di Lisbon juga sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya untuk memperkenalkan Indonesia dan Jogja.

“Kegiatan semacam ini juga perlu dilakukan tidak hanya sekali dua kali. Ini tugas kita yang harus berkelanjutan. Yang terpenting komunikasi untuk kerja sama selanjutnya. Melalui kegiatan ini juga menjadi pintu masuk bagi DIY untuk mengembangkan jenis-jenis kerja sama dengan Portugal di berbagai bidang yang lain,” imbuhnya. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: